Awal yang menjengkelkan

224 77 37
                                    

"Pembohong!! Kamu ga bisa boongin aku!! Ini boneka punya dia!" Ucap seorang anak kecil mendorong tubuh Rara kecil hingga terjatuh.

"Ini beneran hiks punya aku!! Ini dibeliin papa aku hiks!! Kalian berdua mau hiks jebak aku kan?!! Aku denger hiks kalian bicara tadi." Rara kecil menangis.

"Ini memang punya aku"
"Huu, kamu cengeng!! Blee!!" Lagi anak kecil itu melempar Rara kecil dengan sebuah batu.

"Aw, sakitt!! Tolongin Rara!!" Teriak Rara kecil pasalnya anak kecil dihadapannya terus melempari Rara kecil dengan batu diikuti anak-anak kecil lainnya.

"Huu cengeng!!"

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Rara terbangun dari tidurnya dengan Keringat dingin serta napas yang sesak. Rara baru saja bermimpi tentang masa lalu nya. Masa lalu yang ingin segera ia lupakan.

Rara melihat kearah jam alarmnya. Masih jam tiga subuh. Rara memutuskan untuk pergi ke dapur dan membuat bekal untuk kesekolah.

Setelah satu jam dia di dapur, Rara akhirnya bersiap siap kesekolah baru nya untuk mengikuti kegiatan MPLS yaitu di SMA Saditya.

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Rara memasuki gerbang sekolah yang masih nampak keliatan sepi. Makhlum saja sekarang jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh.

Rara berjalan masuk dan memilih duduk di tempat duduk yang disediakan di depan kelas. Udaranya masih sejuk, pikir Rara.

"Ha-hai, Lo murid baru kan?" Ucap Tiba tiba seorang remaja seumuran Rara.

Rara mengangguk mengiyakan.

"Gue boleh duduk disini?" Tanyanya lagi.

Rara kembali mengangguk.

Suasana menjadi hening. Remaja tadi dan Rara hanya diam tanpa ada niat ingin bicara satu sama lain. Akhirnya remaja tadi membuka pembicaraan.

"Nama Lo siapa?" Tanyanya.

"Amora Agatha, panggil Rara" jawab Rara, remaja itu mengangguk.

"Kalau nama gue Silvia Clastard. Panggil Sisi ya" jelasnya sendiri. Rara mengangguk.

"Eh dari pada kita duduk duduk aja mending ngelilingin sekolah aja yuk!" Kata Sisi langsung menarik tangan Rara tanpa persetujuan sang punya tangan.

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Sisi dan Rara sekarang sampai di kantin. Kantin sudah di buka dan ada beberapa murid yang sudah ada disana.

Sisi mengajak Rara untuk duduk disalah satu bangku yang ada di kantin tersebut.

"Rara?!" Panggil Sisi.

"Ya?"

"Kok diam aja?"

"Gapapa"

Sesaat setelah Rara menjawab. Sebuah benda ralat, sebuah badan melayang menghantam meja tempat Rara dan Sisi sehingga mereka terkejut.

"Mana makanan gue?!!" Ucap siswa yang mendorong tubuh siswa yang terjatuh.

"Ahk, it--itu..." Jawab siswa yang terjatuh.

"Gue bilang mana!?" Tanyanya lagi membentak. Namun nihil siswa yang terjatuh hanya menundukkan kepalanya sambil menahan rasa sakit.

Saat siswa tersebut ingin kembali menendang si yang terjatuh. Rara tiba tiba Berteriak. Membentak.

"Kak!! Bisa baik baik ga?! Jangan pakai kekerasan!!" Kata Rara lantang. Sisi berusaha menghentikan Rara.

"Siapa?! Mau gue tendang juga?!" Tantang siswa tersebut. Rara sempat melihat name tag nya, Refaldo Pratama.

Rara mengacuhkan omongan senior nya itu. Rara membantu siswa yang terjatuh tadi untuk segera berdiri.

Suasana kantin yang tadinya sepi sekarang sudah lumayan ramai. Murid murid mulai berdatangan dan menonton kejadian itu.

Tiba tiba siswa yang bernama Refaldo itu menghampiri Rara dan menampar pipi sebelah kanan Rara dengan kuat membuat pipi kanan Rara sangat merah.

"Lo tau siapa gue?! Lo tau berurusan sama siapa?!!"

"Gue ga tau siapa Lo!! Dan gue ga tau berurusan sama siapa!! Yang cuma gue tau, Lo itu siswa br*ngsek yang cuma bisa nindas murid murid lemah!!" Jawab Rara menatap tajam sambil memegang pipinya yang masih terasa nyeri.

Nyaris satu tamparan lagi mengenai pipi lainnya Rara jika tidak di tahan oleh seseorang. Rara terkejut namun sedetik kemudian dia berusaha tenang.

"Cowok yang berani main kasar sama cewek itu bukan cowok sejati!" Ucap orang yang menolong Rara.

Senior yang bernama Refaldo itu menggeram.

"Kak. Lo yang ga tau berurusan sama siapa!! Gue pastiin besok ORANG YANG BERNAMA REFALDO PRATAMA akan dikeluarkan dari sekolah ini!!" Ucap Rara lantang.

"Gue anak pemilik sekolah, pak Saditya!" lanjutnya.

Semua murid yang berada di kantin ternganga lebar tidak percaya. Sedangkan senior yang bernama Refaldo Pratama itu menelan air ludahnya susah payah lalu pergi entah kemana.

Rara menatap semua murid yang menonton nya dengan tajam membuat semua nya segera bubar. Mata Rara beralih ke orang yang membantunya tadi.

"Makasih udah bantu gue..." Ucap Rara terjeda. Ia melihat name tag orang yang membantunya tadi. Anggara Lewis. "...Anggara" lanjutnya lalu membungkuk dan pergi diikuti oleh Sisi.

Bersambung
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.




















Hallo,
Gimana kabarnya?
Ehe...

Menurut kalian cerita nya gimana??
Boleh minta saran nya dong ehe

Jangan lupa vote dan komen ya!!
Follow juga akun author Deanagatha

See you...
❣️❣️❣️

Sabtu,
16 Mei 2020

✤HEAR!!✤ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang