Acara (Dua)

84 39 12
                                    

Don't forget to vote and comment.

Happy Reading ❤
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Itu berarti bahwa acara Dansa akan segera di mulai. Yang pertama, Adalah Dansa antara Murid baru dengan anggota OSIS.

Sisi yang sangat bersemangat sekarang telah berada di samping pasangan Dansa nya, sang ketua OSIS bernama Harry.

"Kak!" Panggil Sisi. Harry yang berada disampingnya langsung menoleh lalu tersenyum.

"Ya?" Kata Harry. Mendengar itu Sisi hanya tersenyum lalu mengalihkan pandangan nya.

Clek...
Lampu tiba tiba Mati. Memang itu disetting supaya lebih seru. Hal itu dilakukan tanpa sepengetahuan semua orang kecuali anggota OSIS.

Beberapa detik setelah itu, lampu kembali menyala. Menampilkan para anggota OSIS dan pasangan dansa masing masing saling berpegangan tangan.

Musik di nyalakan. Masing masing pasangan mulai berdansa mengikuti alunan musik. Suasana berubah menjadi romantis.

Dilainsisi, Rara masih terduduk di sofa yang sama. Rasa was was yang dari tadi muncul belum hilang, hal itu membuat Rara kembali memperhatikan sekitar nya. Sesekali ia melirik kepada Anggara, Tio dan Leo.

"Oh, lo masih belum kenal mereka?" Tanya Anggara karena ia melihat Rara yang kebingungan. Rara menggeleng.

"Woi bro kenalin diri lo!!" Kata Anggara kepada Leo dan Tio sedikit teriak karena suara musik lumayan keras.

"Oh Hai, gue Tio Putra Aksara, panggil aja Tio" Ucap Tio.

"Gue Leonard Petro, panggil Leo" Ucap Leo mengangkat tangan nya bermaksud untuk berjabat tangan dengan Rara.

Rara yang melihat itu menghiraukan nya lalu dia beralih menonton Pertunjukan Dansa yang sedang berlangsung.

Tangan Leo masih tergantung. Hal itu membuat Anggara ber inisiatif untuk memukulnya dan benar saja.

Plak
Bunyi pukulan tersebut tidak terdengar karena suara musik yang lumayan keras namun terasa cukup sakit bagi Leo. Buktinya dia meringis.

"Mampus!! Udah punya pacar juga!!" Kata Tio. Sekarang kepala Leo yang menjadi sasaran. Tio memukul kepala Leo.

"Anjir! Gue cuma ngajak salaman dan lo berdua mukul gue?!" Ucap Leo tidak Terima sambil mengusap tangan dan kepalanya.

Semua nya diam. Membuat Leo mendengus pelan. Sumpah di-kacangin itu ga di enak. Ciyaaaaa di-kacangin :v "nah kan, gue ga ada salah apa apa! Di-kacangin terozzz" Batin Leo.

Beberapa saat setelah itu.

"Permisi! Ini ada minuman, diminum ya!" Ucap Seseorang Tiba tiba membuat Rara, Anggara, Tio dan Leo menoleh kepadanya.
Orang itu membawa nampan berisi empat Gelas minuman bewarna merah.

"Eh, katanya lo Ga datang" Kata Tio langsung mengambil minuman yang dibawa orang tersebut.

Itu kembaran Tio. Tania Putri Aksara. Atau biasa dipanggil Tania. Tania lalu memberikan Minuman tersebut kepada Anggara dan Leo. Lalu minuman terakhir kepada Rara.

"Siapa bilang?!" Kata Tania lalu duduk disebelah Rara. "Gue boleh gabung kan ya?" Lanjutnya mendapat anggukan dari semua orang kecuali Rara.

"Sebelumnya, gue Tania kembaran Tio, salam kenal" Kata Tania Ramah kepada Rara.

Anggara dan Leo?? Mereka sudah tau Tania adalah kembaran Tio dari dulu.

Anggara, Tio dan Leo langsung meminum habis minuman yang Tania berikan. Namun tidak begitu dengan Rara. Rara nampak sedang berpikir.

Bagian Rara

Gue ga tau, dan gue sebenarnya ga mau ber pikiran negatif sama kembaran Tio yang bernama Tania ini. Gue merasa akan ada sesuatu yang terjadi.

Pikiran gue kemana mana karena gue dari tadi juga udah was was. Gue merasa Tania datang dengan maksud buruk.

Gue mulai berpikir lagi.

Kalau misalkan memang Tania berniat buruk. Satu satu nya hal buruk yang mau dia lakukan pasti adalah bersangkutan dengan minuman ini. Karena cuma itu yang dia bawa.

Tania memasukan obat-obatan kedalam minuman ini yang mungkin bisa membuat seseorang pingsan? Bisa jadi!

Tapi gue lihat Anggara, Tio dan Leo yang udah minum minuman ini. Mereka baik baik aja.

Oke, supaya lebih aman. Gue akan masukin minuman ini kedalam mulut gue seolah olah gue meminumnya. Lalu gue akan pura pura Sakit perut dan berlari ke Arah toilet.

Normalnya, Anggara akan mengikuti gue karena melihat gue sakit. Namun, jika benar dugaan gue Tania bermaksud buruk, Dia akan mencegah Anggara dan menyusul gue ke toilet dan ya gue pura pura pingsan.

Bagian Rara berakhir.

Seperti rencananya tadi. Rara pura pura meminum minuman yang diberikan oleh Tania. Beberapa detik setelah itu, Rara melakukan aksinya dengan pura pura sakit perut.

Rara berdiri dari tempat duduknya sambil memegang perutnya seolah olah merasakan sakit di perutnya lalu berlari kearah Toilet perempuan.

"Ehhh Raaa? Lo kenapa?!" Tanya Anggara sedikit teriak saat melihat Rara berlari kearah toilet. Anggara berencana menyusul Rara namun ditahan oleh Tania. Tepat!

"Eh eh, Gue aja yang nyusul, ya kali lo ikutin dia sampai ke toilet perempuan" Cegah Tania lalu menyusul Rara ke toilet. Tepat!

Rara berlari ke toilet, sesampai disana ia memuntahkan minuman yang ia minum tadi. Lalu berkumur supaya Rasa nya berkurang.

Clek...
Pintu toilet yang Rara tutup tadi tiba tiba terbuka. Sontak Rara menjatuhkan badannya ke lantai seolah olah ia telah pingsan.

Dengan hati hati Tania memasuki toilet tersebut dan menemukan tubuh Rara telah tergeletak di lantai toilet. Tania yang melihat itu tersenyum sinis lalu mendekat kearah Rara, Lalu ia berjongkok.

"Kena lo!!" Ucap Tania jongkok sambil memainkan rambut Rara.

Bersambung
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.














Selamat malam
Gimana kesannya sama part ini??
Boleh di komen ya
(≡^∇^≡)

Seperti biasa aku minta saran dan kritikan kalian yang sifat nya membangun ya ehe
ヾ(^-^)ノ

Jangan lupa vote dan komen
Follow juga akun author
Deanagatha

Ikuti terus ya cerita ini
Sampai jumpa
~Bye bye~
💕💕💕

Minggu,
24 Mei 2020

✤HEAR!!✤ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang