Akhir

58 18 7
                                    

Don't forget to vote and comment.

Happy Reading ❤
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.


Tiga bulan kemudian

Sekarang adalah hari minggu. Anggara dan kedua sahabatnya beserta Aldo dan Harry sedang makan siang di kantin rumah sakit tempat Rara dirawat. Sedangkan Sisi dan Tania sedang berada di toilet rumah sakit. Sebelumnya, mereka bergabung dengan Anggara dan yang lainnya.

Cica? Dia membaca buku favoritnya di ruang tempat Rara di rawat. Orang tua Rara dan Cica? Karena kebutuhan finansial mengharuskan mereka kembali bekerja di luar kota.

Cica yang awalnya fokus pada buku yang ia baca teralihkan karena tiba-tiba ia mendengar deru napas Rara. Sesak. Cica langsung berdiri dari tempat duduknya lalu menekan tombol yang berada di dekat Rara. Untuk pertama kalinya setelah tiga bulan Rara seperti ini.

Tidak lama kemudian dokter dan para suster masuk lalu menyuruh Cica untuk menunggu diluar ruangan. Hal itu digunakan oleh Cica untuk menelpon orang tuanya, Aldo dan yang lainnya. Beberapa saat setelah itu Aldo dan yang lain datang sementara orangtua nya mengatakan bahwa akan datang ke rumah sakit sesegera mungkin.

Dilainsisi, karena Rara dalam keadaan seperti orang yang sesak napas, dokter memutuskan untuk menyuntikkan suatu cairan pada Rara.

Beberapa saat setelah itu pernapasan Rara kembali normal. Seiring dengan napas Rara yang kembali normal, jari-jari tangan Rara bergerak lambat namun dapat dilihat oleh dokter dan para suster.

Dokter itu tersenyum diikuti senyuman suster lainnya.

"Pasien sudah menunjukkan tanda-tanda mau bangun dari koma-nya" Ucap Dokter tersebut.

Tidak lama setelah itu Mata Rara perlahan terbuka diikuti gerakan-gerakan kecil lainnya. Beberapa tetes air mata keluar tanpa sebab dari mata Rara.

Sekarang mata Rara terbuka sempurna. Hal yang pertama kali Rara lihat adalah langit-langit bewarna putih polos. Rara mengerjap-ngerjapkan matanya lemah. Pikirannya saat ini terasa kosong.

"Nak..." Panggil dokter itu lembut.

Rara mengalihkan pandangannya ke arah orang yang berada di samping kirinya. Lalu teralih lagi ke arah orang yang berada di samping kanannya.

"Bisa dengar saya?" Tanya dokter.

Rara mengangguk.

"Oke bagus. Sekarang, kamu ingat nama kamu siapa?" Tanya dokter.

Rara nampak berpikir sebentar. Lalu dia mengangguk sembari mengatakan pelan. "Amora Agatha Saditya"

"Oke" Ucap dokter tersebut tersenyum syukur. "Amora sekarang lagi di rumah sakit. Ingat ga kenapa?" Lanjutnya.

Rara kembali mengangguk setelah berpikir sejenak.

"Oke. Kita periksa dulu ya kondisi Amora" Ucap dokter tersebut.

Dokter mulai memeriksa kondisi Rara. Mulai dari mata, mulut, denyut nadi dan pernapasan. Semuanya yang di periksa dalam kondisi lumayan baik.

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Senyum Cica mengembang saat Dokter memberitahunya bahwa masa koma Rara telah berakhir ditambah Rara dinyatakan tidak mengalami amnesia. Cica beberapa kali mengucapkan rasa syukur di depan dokter tersebut.

Setelah itu dia segera menghampiri temn-temannya yang sedang berdiri di depan ruangan Rara. (Oh iya, orang tua Rara belum datang ya karena butuh waktu lama dari luar kota sampai ke tempat Rara dirawat meskipun udah naik pesawat :))

✤HEAR!!✤ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang