Kecelakaan

52 16 8
                                    

Don't forget to vote and comment.

Happy Reading ❤
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.



Rara terus mengejar Wira yang berlari kearah gerbang sekolah. Murid murid yang mulai berdatangan menatap heran mereka berdua.

Saat berlari melewati lapangan menuju gerbang, Rara sempat terjatuh karena di halangi oleh Chelsea dan teman-temannya.

"Ups! Sorry!" Ucap Chelsea.

Dalam posisi terjatuh, Rara menatap Chelsea tajam. Lalu Rara berdiri masih dengan tatapan nya itu.

"Lo beruntung! Sekarang gue ada urusan!" Ucap Rara kembali berlari namun ia terhenti karena kakinya sedikit sakit.

Chelsea dan teman-temannya acuh lalu berjalan ke arah kelas mereka.

Disaat yang bersamaan, Cica dan Aldo datang untuk membantu Rara. "Lo gapapa dek?" Tanya Cica memastikan.

Rara menggeleng. "Itu, kejar kak Wira. Dia lari kearah gerbang" Ucap Rara. "Buruan! Gue gapapa" Lanjutnya.

Sontak Cica dan Aldo segera berlari ke arah gerbang sekolah mengejar kembali Wira. Sedangkan dilainsisi, Rara berlari kearah gerbang samping sekolah bukan gerbang yang dilewati Wira.

Setelah sampai di gerbang samping, Rara melihat bahwa gerbang tersebut terkunci. Rara menghela napasnya kasar. Dia memperhatikan hal-hal disekitarnya, Mata Rara terhenti ketika melihat tembok pembatas berlubang. Lubangnya lumayan besar.

Disaat yang bersamaan, diseberang, Wira melewati gerbang tersebut sambil tetap berlari. Rara membulat kan matanya lalu dengan cepat mengejar Wira melewati lubang tembok tersebut.

Posisinya sekarang, Rara mengejar Wira sedangkan Aldo dan Cica lumayan jauh dibelakang Rara. Dapat dilihat bahwa sekarang mereka kejar-kejaran di jalanan.

Wira masih tetap berlari menyebrangi jalanan tersebut. Otomatis Rara yang melihat hal tersebut tanpa pikir panjang juga berlari menyebrangi jalanan.

Tanpa Rara sadari, dari arah kirinya sebuah mobil melaju kencang. Secara tidak sengaja, mobil tersebut menabrak Rara membuat Rara terguling keatas mobil dan berakhir dengan kepalanya terbentur ke trotoar jalan.

Semua orang membulatkan mata mereka seakan-akan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Mobil tersebut terhenti, bagian depan mobilnya mengeluarkan banyak asap. Sedetik setelah itu, semua orang tersadar. Semuanya berusaha menolong Rara dan pemilik mobil yang menabrak Rara.

Cica dan Aldo segera berlari kearah Rara, menghiraukan Wira yang sedang terdiam kaku.

Dapat dilihat, Tubuh Rara terkulai lemah di trotoar. Kepalanya mengeluarkan banyak darah. Begitu juga dengan bagian lengan dan beberapa bagian lainnya. Mata Rara tertutup.

Dengan cepat Cica meletakkan kepala Rara diatas paha-nya. Cica menangis. Orang orang mulai berkumpul mengelilingi mereka.

"Dek! dek! Bangun dek! Hiks Ambulan! Panggil ambulan! Hiks" Teriak Cica histeris.

"KALIAN KENAPA DIAM AJA?!!" Bentak Cica.

Barulah beberapa orang bergegas mengeluarkan telepon genggam mereka untuk menelpon Ambulan.

"PANGGIL AMBULAN!!!" Teriak Cica.

"PLISS! AMBULAN!!!"

"DEK!!!"

"DEK BANGUN! JANGAN BUAT GUE TAKUT!!" Histeris Cica.

Aldo berusaha menenangkan Cica yang histeris. Tidak bisa ia pungkiri bahwa air matanya jatuh beberapa tetes melihat kejadian ini.

✤HEAR!!✤ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang