Don't forget to vote and comment.
Happy Reading ❤
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•."What?" Jadi yg dijodohin sama lo tu si Rara?" Ucap Leo sedikit berteriak. Padahal mereka sekarang berada di kelas yang kondisi nya sedang ramai.
"Jan keras-keras oi!" Ucap Anggara sambil melempar kulit kacang kearah leo.
"Seriusan lo Gar?" Tanya Tio tidak percaya.
Anggara mengangguk. "Ngapa juga gue bohong sama lo pada"
"Trus trus, kapan lo tunangan? Nikah nikah?" Tanya Leo.
Anggara mengangkat bahunya sembari menggeleng.
"Halahh! Ga asik lo!" Ucap Leo lagi.
"Tau tu! Bilang aja napa hedehh!" Kata Tio membenarkan ucapan Leo.
Anggara acuh.
Beberapa saat setelah itu, guru mata pelajaran sejarah masuk untuk memulai pelajaran pada pagi hari ini.
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.
Rara berjalan di Koridor sekolah mengikuti Sisi yang tampak sedang terburu-buru menuju suatu ruangan di ujung koridor. Bisa Rara tebak itu adalah ruang musik.
Sisi masuk kedalam ruangan musik tersebut lalu menutup pintunya dengan lumayan keras. Dari luar, Rara mulai mendengar pembicaraan Sisi dengan seseorang. Ibaratnya sekarang Rara lagi menguping.
"Gue mau kita putus!"
"Kakk!" Ucap Sisi sedikit berteriak dan dapat di tegar Sisi sedang menahan tangisannya.
"Karna masalah kemaren? Masalah kecil doang?" Lanjutnya."Masalah kecil?"
"Aku ga sengaja dan aku udah minta maaf!" Kata Sisi.
"Tapi kat..."
"Ohh... Atau kakak udah bosan sama aku?!" Ucap Sisi masih menahan tangisnya.
"Iya!" Jawab Harry sedikit kuat.
Seketika suasana hening. Air mata Sisi keluar, ia menundukkan kepalanya sambil sesekali menghapus air matanya. Sisi menahan tangisannya. Beberapa menit setelah itu, Sisi kembali menegakkan kepalanya.
"Haahh!" Ucap Sisi lalu menghapus bersih air matanya. "Oke kalau itu mau lo!" Lanjutnya lalu keluar dari ruangan tersebut.
Karena melihat Sisi akan keluar, dengan segera Rara bersembunyi di balik pintu. Setelah Sisi hilang dari pandangannya, Rara kembali melihat ke dalam ruangan tersebut melalui jendela.
Didalam, terlihat Harry terduduk bersandar ke dinding sambil menarik Rambutnya seperti orang frustasi.
Flashback on
Harry dan Sisi saat itu sedang berada di sebuah pasar yang menjual berbagai macam aksesoris.
"Kak, beli ini yuk kak!" Ajak Sisi menunjuk salah satu gelang couple. "Biar samaan gitu!" Lanjutnya.
Harry mengangguk. "Beli aja" Ucapnya.
Dengan senang hati Sisi langsung membeli gelang couple yang menurutnya cocok untuk dirinya dan Harry. Segera Sisi pasang di tangan kanannya.
Setelah itu, Sisi menyuruh Harry untuk mengangkat tangannya supaya Sisi bisa lebih mudah memasangkan gelang yang satunya lagi ke tangan Harry.
Setelah selesai memasangkan gelang tersebut. Sisi terdiam sejenak memandang tangan Harry yang sekarang terpasang dua gelang.
"No no! Yang ini ganggu pemandangan!" Tunjuk nya kepada gelang yang biasa dipakai Harry.
Harry mengerutkan dahinya.
"Gue lepas ya kak!" Ucap Sisi sembari dengan cepat melepaskan gelang yang biasa Harry pakai.
"Ehh jang... " Bertepatan dengan ucapan Harry, gelang yang dilepaskan Sisi dari tangannya terputus.
Hal itu menyebabkan, sebagian manik dari gelang tersebut bercucuran jatuh ke tanah yang lumayan berair. Sedangkan sebagian lainnya jatuh ke sela sela tanah.
Harry menatap Sisi tajam sedangkan yang ditatap membulatkan matanya sempurna.
"Ma-maaf kak" Ucap Sisi.
"Maaf?!" Bentak Harry. "Lo tau ga itu gelang peninggalan ibu gue!" Lanjutnya.
"Ma-maaf" Ucap Sisi menunduk.
"Kata maaf lo ga bakal buat gelang gue utuh lagi!" Bentak Harry lagi.
Sisi terdiam. Tidak menyangka bahwa Harry akan membentak nya di keramaian seperti ini.
"Aggghhh!" Teriak Harry lalu pergi meninggal kan Sisi.
Harry segera menuju ke arah motor miliknya. Dengan cepat Harry menaiki dan mengendarai motornya menuju kediaman keluarga setiawan. Kediaman keluarganya.
Sekarang Harry sedang menahan amarahnya karena gelang peninggalan dari Almarhumah ibunya telah rusak.
Sesampainya dirumah, Harry segera masuk dan segera masuk kedalam kamarnya. Bertepatan setelah itu, handphone Harry berdering menandakan ada yang menelpon nya. Segera ia angkat.
"Hallo" Ucap Harry.
"Putusin Sisi secepatnya kalau lo ga mau apa apa terjadi sama dia"
Harry terdiam mencerna kata kata tersebut.
"Hmm... Dan satu lagi, putusin dia kalau lo ga mau beasiswa lo di cabut!"
"Ma-maksud?" Ucap Harry.
"Gue Rasa lo cukup cerdas mencerna kata kata gue!"
Tuuuttt tuuuttt tuuuttt (anggap aja bunyi telpon dimatiin :v)
"Hal-hallo? Hallo?" Kata Harry. Sedetik kemudian dia melempar handphone nya ke lantai kamar.
Flashback off
Masih posisi seperti tadi. Rara masih melihat kedalam ruangan tersebut memperhatikan Harry yang terduduk lesu di lantai.
Tanpa ia sadari ada orang di belakangnya yang juga ikut ikutan mengintip Harry. Tentu saja orang itu lebih tinggi dari Rara.
"Ngintip apaan lo Raa?!" Ucap orang itu membuat Rara langsung membalikkan badannya terkejut dan spontan mendorong tubuh orang itu sehingga ia terjatuh.
Rara memegang dadanya yang berdetak lebih cepat karena terkejut. Lalu Rara menatap orang yang telah ia dorong sampai terjatuh. Orang itu Anggara.
"Kasar amat lo jadi cewek Raa!" Ucap Anggara sembari berdiri.
"Maaf, gue kaget" Kata Rara.
Setelah berhasil berdiri. "Lagian lo ngintipin apaan? Ada apa didalam?"
"Ga ada apa apa!" Ucap Rara cepat lalu memegang tangan Anggara. "Yaudah ke kantin aja" Lanjutnya lalu menarik tangan Anggara menuju kantin.
"Eh tunggu! Gue penasaran di dalam ada apaan?!" Ucap Anggara sedangkan Rara tetap menarik tangan Anggara tanpa menjawab perkataan Anggara.
Bersambung
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.Halllooo,
Gimana kesannya sama part ini??
Boleh dikomen yaSemoga suka ヾ(^-^)ノ
Jangan lupa vote dan komen
Follow juga akun author
DeanagathaSampai jumpa
💕💕💕Sabtu,
20 Juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
✤HEAR!!✤ [COMPLETED]
FantasyBerkisah tentang seorang gadis remaja bernama Amora Agatha atau biasa dipanggil Rara. Rara dibesarkan oleh keluarga kaya raya. Rara selama ini menyembunyikan kelebihannya. Kelebihan yang seharusnya tidak ia miliki. Kelebihan yang selama ini membawan...