Berbagi cerita

71 27 5
                                    

Don't forget to vote and comment.

Happy Reading ❤
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Lamunan Rara terhenti ketika ada sepasang tangan meletakkan jaket diatas bahunya. Rara mendongakkan kepalanya melihat siapa yang berada di depannya.

"Lo gapapa Raa??" Tanya orang itu terlihat khawatir.

"Gapapa" Jawab Rara lalu menundukkan kepalanya lagi.

"Baju lo basah, kerumah gue aja yok!" Ajak orang itu namun tidak mendapat jawaban dari Rara. Akhirnya orang itu menarik paksa Rara untuk masuk kedalam mobilnya.

Orang itu adalah Silvia Clastard atau yang biasa dipanggil Sisi.

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Sisi dan Rara sekarang berada di rumah Sisi atau kediaman keluarga Clastard. Lebih tepatnya mereka berada di kamar Sisi. Gedung sebelah utara.

Setelah Rara mengganti pakaian nya yang basah, ia segera menelpon nomor rumahnya menggunakan handphone sisi dan mengatakan bahwa Rara akan menginap di Rumah Sisi.

Setelah itu mereka sama sama Terdiam. Tidak berniat untuk berbicara satu sama lain. Hanyut didalam pikiran masing-masing.
Namun, pada akhirnya...

"Gue mau cerita, boleh?" Kata Rara tiba tiba membuat Sisi menatapnya.

"Cerita aja" Kata Sisi.

"Lo percaya ga, kalau ada seseorang yang bisa denger perkataan-perkataan orang lain yang mau berbuat jahat sama dirinya?!" Tanya Rara serius.

"Normal nya, gue ga percaya" Jawab Sisi.

"Emang ini kedengaran nya ga masuk akal, tapi..." Ucap Rara menjeda perkataan nya. "Tapi gue bisa denger!" Lanjutnya.

"Pasti lo ga percaya kan?" Lanjut Rara. Padahal Sisi belum mengatakan bahwa dia percaya atau tidak.

"Oke, anggap aja gue gila!!" Lanjut Rara lagi.

"Lo bukan gila tapi bodoh! Gue belum bilang apa apa masa udah lo simpul-in duluan jawaban gue!!" Kesal Sisi.

Rara mendongakan kepalanya lalu menatap Sisi yang tengah menatap Rara juga. Sisi memasang ekpresi marah kepada Rara lalu sesaat kemudian dia tersenyum.

"Gue percaya kok" Kata Sisi. Mendengar itu Rara langsung tersenyum dan memeluk Sisi.

"Makasih karna lo orang kedua setelah kak Cica yang percaya sama gue" Kata Rara. Rara sangat senang, akhirnya ada orang lain yang mempercayai nya selain Cica.

Beberapa saat kemudian, Rara melepaskan pelukan nya lalu menatap Sisi dengan tatapan menyelidik membuat Sisi mengerutkan dahinya bingung.

"Sekarang giliran lo yang harus cerita!" Kata Rara.

"By the way, lo kalau senyum cantik banget, gue aja yang cewe terpesona apalagi yang co..." Kata Sisi terpotong karena ucapan Rara.

"Jangan ngalihin topik!" Kata Rara kesal.

"Ehehehehe" Sisi menyengir menampakan gigi putihnya.

"Jadi, kenapa kemaren lo bilang ga pantas berteman sama gue?" Tanya Rara, Sisi yang sudah tau arah pembicaraan itu kemana hanya bisa menggaruk kepalanya.

"Hehe gue mau nyari temen yang bener bener mau berteman sama gue" Jawab Sisi lagi lagi dia menyengir.

"Trus kenapa ga bilang, kalau lo itu anak dari keluarga Clastard??" Tanya Rara lagi.

"Lo nya aja yang terlalu cuek. jelas jelas gue udah nyebutin nama gue Silvia Clastard, C-L-A-S-T-A-R-D" Jawab Sisi sambil mengeja nama keluarga nya.

"Hmm, terus kenapa lo bi... " Tanya Rara lagi namun sayangnya kepotong oleh ucapan Sisi.

"Aduhh lo itu ternyata cerewet juga ya!! Tidur gih tidur udah malam! Besok aja lanjut sesi tanya jawabnya" Kata Sisi lalu langsung membaringkan tubuhnya di kasur.

Singkat cerita perusahaan Ayah Rara yaitu Perusahaan Saditya dan perusahaan ayah Sisi yaitu Perusahaan Clastard menjalin kerja sama yang cukup baik.

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Besok paginya Sisi mengantar Rara untuk menjemput baju seragam Rara. Sukur saja ibu tirinya itu tidak ada dirumah. Yang ada dirumah hanya Cica.

Sedangkan ayah Rara? You know lah, dia masih berada di luar kota untuk mengurus pekerjaan nya.

"Siapa tu dek didepan?" Tanya Cica yang sedang memakan sarapannya.

"Temen, anak pak Clastard" Jawab Rara.

"Ga disuruh masuk?" Tanya Cica lagi

"Dia nya ga mau kak" Jawab Rara lagi.

"Ohh, sarapan dulu dek" Ajak Cica namun Rara menggeleng karena dirumah Sisi tadi dia sudah sarapan.

"Kak, gue berangkat bareng dia ya?" Kata Rara.

"Oke"

Rara segera memakai pakaian seragamnya dan bergegas kembali ke dalam mobil Sisi. Mereka berencana untuk pergi ke sekolah bersama.

Sesampainya disekolah, Rara dan Sisi turun dari mobil. Lalu menuju ke papan pengumuman sekolah untuk melihat pembagian kelas.

Dan...

"Yess, kita sekelas Raa, gue ga akan capek capek nyari temen baru" Sorak Sisi, Rara hanya membalas dengan anggukan. "Nah kan balik lagi sifat cuek nya" Batin Sisi.

"Kita juga sekelas Sama...Tania?" Kata Sisi lagi pelan namun masih terdengar oleh Rara.

"Iya kayaknya" Kata Rara lalu berpikir. "gue harap dia mau minta maaf sama gue." lanjutnya lalu menuju kelasnya yaitu kelas sepuluh mipa tiga meninggal kan Sisi yang masih terdiam.

"Ga tau kenapa, salut gue sama lo Raa" Kata Sisi lalu melangkahkan kakinya juga kearah kelas yang sama dengan Rara.

Bersambung
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.













Halllooooo
Apa kabar???
Semoga baik ya ≧﹏≦

Gimana kesan nya sama part ini??
Boleh di komen ya

Seperti biasa aku minta saran dan kritikan kalian yang sifat nya membangun ya ehe
ヾ('︶'♡)ノ

Jangan lupa vote dan komen
Follow juga akun author
Deanagatha

Sampai jumpa
💕💕💕

Selasa,
26 Mei 2020

✤HEAR!!✤ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang