Kediaman K.Lewis

63 22 8
                                    

Don't forget to vote and comment.

Happy Reading ❤
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Sekarang, Rara masih berada di rumah sakit. Ia masih menunggu kabar tentang keadaan kakak nya. Rara masih setia duduk di kursi yang tersedia di depan ruangan operasi Cica. Begitu juga dengan Yona, Saditya dan Anggara.

Yona masih menangis mengkhawatirkan anaknya yaitu Cica. Saditya terduduk lesu di samping Yona sedangkan Anggara masih setia duduk di samping Rara.

Saditya menatap istri nya sebentar lalu beralih menatap Rara. Saditya baru menyadari jika baju Rara robek. Oleh karena itu ia mendekat kearah Rara dan Anggara.

"Baju kamu kenapa??" Tanya Saditya kepada anaknya, Rara.

"Ta-tadi buat nutupin luka kak Cica paa" Jawab Rara.

"Hmm, kalau gitu ganti dulu baju kamu ke rumah lalu istirahat, biar papa sama mama yang nungguin Cica" Suruh Saditya. "Kamu juga nak Anggara" Lanjutnya ke arah Anggara.

Rara langsung menggeleng lemah. "Rara mau nungguin kak Cica paa" Kata Rara.

"Pulang dulu, Besok kesini lagi." Kata Saditya membujuk Rara. Rara mengangguk.

"Papa pesenin dulu taksi buat kalian berdua" Lanjutnya sembari mengeluarkan telpon genggam dari saku nya, namun tertahan oleh perkataan Anggara.

"Rara sama saya aja om, mobil saya ada didepan" Kata Anggara.

"Emang nya kamu udah kuat bawa mobil?" Tanya Saditya. Anggara mengangguk.

"Udah om, cuma luka memar doang"

"Yaudah, tolong anterin Rara ya. Jaga Rara baik baik!" Kata Saditya.

"Baik om, akan saya jaga!"

Setelah Saditya pergi kembali ke tempat istri nya. Anggara mengajak Rara untuk pulang. Awalnya Rara hanya diam. Anggara berinisiatif memegang tangan kanan Rara supaya dia mau berdiri namun Rara masih tetap diam. Anggara menghela napasnya.

"Atau mau gue gendong?" Tawar Anggara berusaha mencairkan suasana.

"Oke gue gendong ya!" Kata Anggara mengambil ancang-ancang untuk menggendong Rara. Namun seketika Rara berdiri membuat Anggara tersenyum.

"Iya iya" Kata Rara.

Anggara langsung memegang tangan kanan Rara dan membawanya ke arah mobil.

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Anggara dan Rara sekarang sama sama terdiam di mobil. Anggara fokus dengan jalanan sedangkan Rara hanya diam, ntah apa yang ia pikirkan.

Keheningan itu berakhir ketika Anggara membelokkan mobilnya ke arah kanan sedangkan jalan menuju rumah Rara belok ke arah kiri. Hal itu membuat Rara kebingungan.

"Ehh? Rumah gue kan belok kiri" Kata Rara.

"Iya gue tau kok!"

"Trus kenapa belok kanan?"

"Lo kerumah gue aja!" Kata Anggara tetap fokus ke jalanan. "Ya kali gue bawa lo kerumah lo yang baru dirampok. Pasti sekarang lagi banyak polisi disana!" Lanjutnya.

Rara mengangguk mengiyakan perkataan Anggara. Bener juga sih, pikir Rara.

Lima menit lama nya dari belokan tadi, akhirnya mereka sampai di depan rumah Anggara, kediaman keluarga Lewis. Anggara memarkirkan mobil nya.

Dengan segera ia keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Rara. Lagi, Anggara memegang tangan Rara dan membawanya masuk kedalam rumah tersebut.

"Anggara pulang!!" Teriak Anggara setelah sampai di dalam rumah. Tidak ada yang menjawab. Mungkin orang tua nya tidak ada dirumah, pikir Anggara.

"Ohh lo duduk dulu aja, gue cari in baju yang muat untuk lo dulu" Kata Anggara menyuruh Rara duduk.

Anggara berlari ke lantai dua rumahnya atau lebih tepat kekamar untuk mencari pakaian yang bisa dipakai oleh Rara. Tidak lama setelah itu dia turun dan memberikan sebuah baju kaos dan celana kepada Rara.

"Ini mungkin muat sama lo" Kata Anggara memberikannya kepada Rara.

Melihat keadaan Rara dengan tangan kiri yang tergantung diatas sebuah benda atau bisa dibilang kain. Anggara berpikir, bagaimana cara Rara untuk mengganti bajunya?

"Mau gue panggilin bi inah pembantu disini buat bantuin lo ganti baju?" Kata Anggara. Anggara memang peka, salut deh.

Rara menggeleng. "Ehh ga usah gue bisa kok, dimana kamar gantinya??" Kata Rara.

Anggara menunjuk salah satu kamar yang berada di lantai satu. Dengan segera Rara masuk kekamar tersebut. Sementara Anggara memilih untuk duduk sambil menunggu Rara.

Beberapa menit setelah itu, Rara keluar dari sana. Fokus Anggara yang awalnya menuju handphone beralih menuju Rara yang baru keluar dari kamar. Anggara menatap Rara dari bawah sampai keatas sedangkan Rara yang merasa ditatap hanya diam mematung.

Anggara terdiam sejenak, Bajunya yang dipakai oleh Rara kegedean. Bukan nya ga cocok, hal itu malah membuat Rara menjadi semakin imut dengan baju kegedean, pikir Anggara.

"Damn!" Batin Anggara. "Imut bat ya Tuhan!!" Kata Anggara didalam hatinya. Wajah nya memerah setelah menatap Rara dan dengan segera Anggara mengalihkan pandangannya.

Bersambung
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

















Haloooooo guys
Gimana kesannya sama part ini??
Boleh dikomen yak?
(❁'◡'❁)

Seperti biasa aku minta saran dan kritikan kalian yang sifatnya membangun ehe
(≧∇≦)/

Jangan lupa vote dan komen
Follow juga akun author
Deanagatha

Sampai jumpa
💕💕💕

Selasa,
2 Juni 2020

✤HEAR!!✤ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang