Dinner

62 23 36
                                    

Don't forget to vote and comment.

Happy Reading ❤
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.


Malam hari nya, Anggara memilih mengajak Rara untuk makan di luar atau di restoran. Alasannya ya karna orang tua Anggara sedang tidak ada di rumah dan bi inah izin istirahat karena kurang enak badan.

Eittsss, Tidak lupa Anggara mengajak adik nya yang bernama Afika untuk ikut makan malam, yaaa meskipun terpaksa. Afika berumur delapan tahun atau sekitar kelas dua SD.

"Raa, dinner di luar yok?" Ajak Anggara membuat Rara membulat kan matanya.

"Haa?" Kata Rara. Rara menjadi salah tingkah. "Din-dinner? Dinner berduaan gitu?" Batin Rara.

"Makan malam diluar, bi inah ga masak karna kurang enak badan katanya" Kata Anggara. "Tenang aja, gue bawa adek gue kok" Lanjutnya seakan paham dengan ekspresi wajah Rara.

"Haa? Adek?"

"Iya, lo ga liat karna dari tadi dia tidur. Namanya Afika." Jelas Anggara.

Rara mengangguk. "Jangan geer, jangan mikir begituan Rara" Batin Rara karena dirinya memikirkan hal yang tidak mungkin akan terjadi.

"Yaudah gue panggil Afika dulu ke atas" Kata Anggara lalu beranjak dari sana. Namun langkahnya terhenti karena panggilan Rara.

"Gu-gue boleh pinjam jaket atau sweater lo? Soalnya gue ga tahan dingin" Kata Rara.

"Oke, gue ambilin sekalian bangunin Afika, lo duduk aja dulu" Ucap Anggara lalu segera ke lantai dua.

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Rara, Anggara dan Afika sekarang sudah berada di dalam mobil, otw resto. Posisi nya Anggara di bangku kemudi, disampingnya Rara dan di bangku belakang Afika.

Afika terus saja mengoceh dan sesekali ditanggapi oleh Anggara. Sedangkan Rara hanya diam, seperti biasa.

"Bang Gara, Afika nanti mau makan yang banyak ya! Afika tadi laper banget nungguin bang Gara pulang sampai sampai ketiduran" Kata Afika.

"Hmm iya"

"Oh iya bang, Kalau kakak ini jadi pacar bang Gara, Afika setuju banget bang. Kayaknya kakak ini baik, cantik lagi tapi sayangnya kakak ini pendiem, shy shy cat gitu" Lanjut Afika.

"Lahh ngapa ke sini pembicaraan nya dek dek" Batin Anggara.

Rara hanya menyimak percakapan adik kakak tersebut sambil sesekali tersenyum tipis. Sedangkan Anggara, dia harus sesekali menoleh kebelakang.

"Kamu ini! Masih kecil udah tau pacar-pacaran ya?" Jawab Anggara.

"Ya tau dong! Afika kan udah punya pacar, bang Gara sih jomblo wlee" Kata Afika mengeluarkan lidahnya.

Perkataan tersebut membuat Rara menahan Tawanya dengan tersenyum manis. Sungguh fenomena langka, kamera mana kamera?!

Tepat saat Rara tersenyum manis, Anggara melirik ke arah Rara. Anggara terpesona saat melihat senyuman Rara. "Hadehh, bisa bisa gue pingsan ngeliat senyuman lo Raa" Batin Anggara.

"Emangnya pacar kamu siapa?" Tanya Anggara.

"Pacar Afika namanya Sehun. Bang Gara pasti ga kenal kan?"

"Siapa tuh?"

"Pacar Afika! Abang cari pacar gih biar ga jomblo lagi! " Kata Afika dan lagi berhasil membuat Rara menahan tawanya.

"Nyesek benerrr" Batin Anggara.

"Abang bentar lagi ga jomblo lagi kok, kan ada kakak ini." Kata Anggara melirik Rara, Rara tetap diam. "Kakak ini calon Pacar abang!" Lanjutnya.

Muka Rara memerah, jantungnya berdetak lebih cepat, padahal saat pertama kali Anggara menyatakan rasa sukanya, Rara tidak blushing. Kenapa sekarang iya?

.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.

Mobil terparkir di depan sebuah restoran. Anggara keluar dari mobil diikuti oleh Afika dan Rara.

Mereka masuk kedalam restoran tersebut dan duduk di salah satu meja yang ada di sana. Setelah itu Anggara memesankan makanan untuk mereka.

"Lo samain sama gue?" Tanya Anggara. Rara mengangguk. Segera Anggara memanggil pelayan dan memesan makanan.

Beberapa menit kemudian pesanan datang. Tiga porsi Spaghetti Bolognese dan lemon tea.

Tanpa pikir panjang, Afika yang dari tadi menahan laparnya langsung melahap makanan tersebut. Sedangkan Anggara menatap Afika dengan tatapan aneh lalu beralih menatap Rara yang masih terdiam.

"Lo kenapa? Ayo makan" Kata Anggara.

Rara masih diam.

"Ohh lo susah ya buat makannya karna tangan lo sakit? " Tanya Anggara, Rara mengangguk. Ohhh God, adakah laki laki se-peka Anggara?

"Yaudah sini gue suapin" Kata Anggara mengambil Spaghetti nya dengan garfu lalu mengarahkannya ke mulut Rara. "Buka mulut lo" Lanjutnya.

Rara membuka mulutnya. Memakan Spaghetti yang di beri oleh Anggara. "Aduh jantung! " Batin Rara.

"Enak kan? Itu makanan kesukaan gu..." Kata Anggara terpotong karena teriakan Adiknya.

"BANGGG GARAAAA!! Afika juga mau di suapin!! Afika jadi nyamuk kan disini!!" Teriak Afika keras.

Dengan segera Anggara juga menyuapi Afika. Afika tersenyum senang.

"Etttdahhh ni bocah, ganggu gue aja! Gue tampol juga ni!" Batin Anggara. "Sabar Anggara sabar, dia adek lo satu satunya" Batinnya lagi.

Bersambung
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.














Halloooooo,
Gimana kesannya sama part ini??
Boleh dikomen ya!

Seperti biasa aku minta saran dan kritikan kalian yang sifatnya membangun ehe.

Jangan lupa vote dan komen
Follow juga akun author
Deanagatha

Terimakasih

Sampai jumpa
💕💕💕

Rabu,
3 Juni 2020

✤HEAR!!✤ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang