Di Jodohin?

48 17 2
                                    

Ada kak Cica tuh di mulmed ehe

Don't forget to vote and comment.

Happy Reading ❤
.•♫•♬•HEAR!!•♬•♫•.



Setelah sampai di rumahnya, Rara memarkirkan motornya di gerasi rumah lalu segera masuk ke dalam rumah. Senyum Rara mengembang karena di ruang tamu rumahnya Rara dapat melihat Papa alias Saditya.

Begitu juga dengan Saditya. Rara langsung menyalami papanya itu lalu memeluk erat sebentar setelah itu ia duduk di samping papanya. Oh iya, tidak lupa mama Cica juga berada disana.

"Kakak kamu dimana?" Tanya Saditya. Rara mengangkat bahunya sembari tersenyum manis.

"Biasa mas, mungkin setelah pulang sekolah Cica kerumah temennya buat belajar" Ucap Yona, mama Cica.

Saditya mengangguk lalu matanya beralih ke Rara.

"Maaf papa baru bisa pulang sekarang, kamu baik baik aja?" Tanya Saditya.

"Baik baik aja kok!" Bukan Rara uang menjawab namun Yona. "Ya kan Rara?" Lanjutnya.

Rara mengangguk.

"Syukurlah" Jawab Saditya.

Bertepatan setelah itu, Cica datang. Sama seperti Rara, Cica juga tersenyum manis saat melihat Saditya telah dirumah, langsung saja Cica menyalami papanya. Lalu Cica duduk di samping Yona.

"Nah, mumpung kita udah ngumpul. Papa mau bicara sama kalian" Ucap Saditya serius.

"Diantara kalian berdua, papa mau jodohin sama anak sahabat papa..." Belum sempat Saditya menyelesaikan pembicaraan nya, Cica terlebih dahulu membantah.

"No no no!!" Ucap Cica cepat. "Cica ga mau di jodohin paa!!" Lanjutnya.

Spontan, Yona mencubit perut anaknya itu. "Bilang mau, anak nya baik sama tampan lho" Bisik Yona namun Cica tetap menggeleng.

"Lagian Cica u-udah punya pa-pacar" Ucap nya berbohong.

"Hmm, yaudah jangan Cica" Putus Saditya. Cica menghela napasnya.

Disaat yang bersamaan, Yona berdiri. "Mas, aku ke dapur dulu nolong bibi masak untuk makan malam" Izin Yona. Saditya mengangguk. Setelah itu Yona pergi kedapur.

Beberapa detik setelah itu, Saditya melanjutkan pembicaraan mereka.

"Rara aja ya?" Lanjutnya bertanya kepada Rara.

Rara menggeleng kuat. "Ga mau paa!" Jawab Rara cepat.

"Loh, kenapa?" Tanya Saditya lagi.

Rara tetap menggeleng.

"Mau aja Raa, dari pada nungguin tu cowok yang udah deketin lo trus sekarang jauhin lo" Ucap Cica ceplas-ceplos.

Rara membesarkan matanya ke arah Cica sedangkan Cica hanya acuh. Memang setelah malam dimana Rara bertemu dengan Anggara di dekat minimarket, Rara sempat menceritakan kepada kakaknya tentang hubungannya dengan Anggara.

"Cowok?" Tanya Saditya.

"Ga paa, Kak Cica asal bicara tadi" Ucap Rara.

Saditya mengangguk. "Papa udah janji sama sahabat papa dulu mau jodohin anak-anak kita" Jelas Saditya.

"Lagian zaman apaan sih sekarang paa? Masih aja jodoh-jodohan" Ucap Cica, Rara mengangguk mengiyakan.

"Yaa, janji harus ditepati kan?" Ucap Saditya.

Cica dan Rara mengangguk.

"Emang kamu udah punya pasangan, Rara?" Tanya Saditya. Rara menggeleng.

"Nah, kalau ga gini aja..." Ucap Saditya menjeda kalimat nya. "Ketemu aja dulu, habis itu kamu boleh mutusin mau Terima atau ga" Lanjut Saditya.

✤HEAR!!✤ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang