Matahari perlahan menampakkan sinarnya dengan malu-malu. Beranjak naik dan bertemu dengan sang langit. Sinarnya masuk menembus ke sela-sela jendela kamar membuat salah seorang dari dua insan merasa terganggu dan membuatnya terbangun dari tidurnya.
Sooyoung mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Dilihatnya Sehun disampingnya masih terlelap dengan wajah tenangnya. Genggaman tangan mereka sejak semalam tidak terlepas. Sooyoung teringat jika semalam ia berjanji akan menemaninya hingga pria itu tertidur. Tapi ternyata gadis itu juga ikut tertidur.
Seulas senyuman terlukis di wajah cantik Sooyoung. Ia mengubah posisinya jadi duduk setelah melepaskan genggaman tangan mereka. Meregangkan tubuhnya yang terasa sedikit kaku kemudian bangkit.
Ia berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya dan segera berjalan menuju dapur. Mencoba memasak makanan yang ia bisa. Beruntungnya sang kakak pernah memberinya kursus memasak jadi dia bisa membuat beberapa menu masakan.
Setelah bergulat cukup lama di dapur, Sooyoung meletakkan beberapa hasil masakannya berupa haemul pajeon, sundubu jigae, ikan mackerel yang ia panggang, serta telur gulung Korea.
Setelah selesai menata makanan di meja makan, gadis itu tersenyum puas dan bertepuk tangan ringan. Masih dengan senyumnya yang mengembang ia berjalan menuju kamar Sehun untuk mengajaknya makan bersama.
Dilihatnya Sehun sudah terbangun. Ia kini tengah berdiri menghadap kearah jendela.
"Bersihkan wajahmu dan keluarlah. Kita makan bersama."
Ujar Sooyoung membuat Sehun menoleh dan mengangguk. Sooyoung menutup pintu kamarnya kembali menuju meja makan. Sehun menundukkan kepala sembari menghela nafas pelan.
Tak lama sosok pria itu muncul dari balik pintu kamar. Berjalan menuju meja makan dan duduk dihadapan Sooyoung yang sedari tadi menunggunya.
Sooyoung memasukkan nasi kedalam mangkuk milik Sehun dan miliknya. Ia menunggu pria itu menyantap makanannya. Kedua tangan Sooyoung ia jadikan tumpuan dagunya.
Sesekali mengerjapkan matanya menunggu Sehun memberikan penilaian atas masakannya.
"Bagaimana?"
Sooyoung mencoba memberanikan untuk bertanya. Sehun memelankan kunyahannya dan menatap Sooyoung.
"Ini enak."
Sahutnya dan melanjutkan makannya. Sementara Sooyoung tersenyum puas mendengarkan jawaban Sehun. Ia menyumpitkan sepotong telur gulung dan meletakkannya di mangkok pria itu.
Tak ada percakapan lagi diantara keduanya selama di meja makan. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Bel pintu tiba-tiba berbunyi membuyarkan lamunan mereka. Sooyoung bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu diikuti Sehun dibelakangnya.
Saat pintu terbuka, Chanyeol tengah berdiri dihadapannya kini. Pria itu melangkah masuk tanpa menunggu jawaban dari mereka.
"Bagaimana keadaanmu? Kau sudah membaik?"
Tanya Chanyeol menyentuh bahu Sehun dan dijawab dengan anggukan.
"Oppa sudah sarapan?"
"Sudah tadi. Bagaimana jika kita tak usah membuka toko dulu hari ini?"
"Kenapa?"
Tanya Sehun dan Sooyoung bersamaan.
"Ayo kita berlibur ke pantai."
Sooyoung membulatkan matanya dan tersenyum lebar. Tentu gadis itu akan menyambutnya dengan senang. Mengingat ia sudah lama sekali tidak pergi ke pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blaming [END]
Fanfiction{FANFICTION} Setiap orang memiliki lukanya masing-masing. Luka yang tak ingin dikenang, namun terlalu pahit untuk dilupakan. Sama sepertimu, aku juga memiliki sosok yang ingin kusalahkan.