34 END

1.6K 128 51
                                    

"Ini bunga anda."

Ujar Sooyoung sembari menyerahkan sebuket bunga krisan berwarna merah kepada seorang pelanggan.

"Terima kasih telah membuatnya dengan cantik."

"Seharusnya aku yang berterima kasih. Semoga kekasihmu menyukainya."

Sahut Sooyoung tersenyum ramah. Setelah kepergian sang pelanggan, gadis itu mengalihkan perhatiannya keluar jendela.

Seulas senyum manis kembali terukir tat kala mendapati buliran-buliran berwarna putih yang jatuh dengan anggunnya di jalanan kota Seoul. Sooyoung bangkit dari kursi rodanya, berjalan beberapa langkah menuju jendela dengan berpegangan pada benda disekitarnya.

"Salju pertama.."

Gumam gadis itu sembari mengusap tangannya yang mulai terasa dingin. Ia meraih sebuah remot untuk mengatur kehangatan suhu ruangan. Atensinya teralihkan saat mendengar suara pintu terbuka. Ia terdiam sejenak saat menyadari kehadiran Yoona dihadapannya.

"Kakak.."

"Apa kabar?"

Ujar wanita itu berjalan menghampiri Sooyoung. Ia pun tersenyum menanggapi perkataan Yoona. Setelah terdiam cukup lama, mereka pun memutuskan untuk berbincang di sofa. Yoona menatap secangkir teh mawar dihadapannya dan kembali tersenyum.

"Kau masih suka menyeduh teh bunga?"

"Tentu. Aku sangat menyukai aromanya."

Yoona kembali tersenyum menanggapi jawaban Sooyoung. Ia meraih teh dihadapannya dan menyeruputnya sedikit kemudian meletakkannya kembali.

"Aku dengar kau melahirkan bayi kembar? Selamat.."

Ucap Sooyoung memecah keheningan diantara mereka dan dijawab dengan anggukan wanita itu.

"Rasanya tidak mudah merawat dua bayi sekaligus. Tapi aku menikmati setiap momen yang kulalui."

"Benarkah? Aku harus berkunjung sesekali."

"Tentu. Pintu rumahku akan selalu terbuka untukmu."

Seru Yoona dan tak lama terdengar gelak tawa keduanya. Yoona kembali terdiam dan menatap Sooyoung lekat.

"Sooyoung.."

Panggil Yoona pada akhirnya membuat gadis itu kembali menatapnya.

"Aku tidak tau permasalahan apa yang kalian alami. Tapi aku berharap kalian akan segera membaik seiring berjalannya waktu."

Ucap Yoona menggenggam tangan Sooyoung dan dijawab dengan senyuman tipis gadis itu.

-

Dua tahun telah berlalu, Sooyoung terlihat semakin membaik. Gadis itu tak lagi membutuhkan bantuan kursi roda, walau langkahnya masih terlihat terseok-seok.

Hari ini Sooyoung nampak sedih karna ia harus melepas Chanyeol untuk berangkat wajib militer. Kakaknya itu melarangnya untuk mengantar. Ia tak ingin Sooyoung merasa kelelahan karna jaraknya yang begitu jauh.

"Kau benar-benar tak mengijinkanku mengantarmu?"

Chanyeol tersenyum dan mengacak rambut Sooyoung gemas. Ia memeluk hangat adiknya kemudian melepasnya.

"Kau disini saja. Sudah ya, aku harus pergi."

Ucap pria itu dan bergegas meninggalkan toko. Sooyoung hanya bisa pasrah meratapi kepergian kakaknya. Gadis itu pun kembali ke tempat duduknya. Merangkai beberapa tangkai bunga yang telah di pesan semalam.

Seolah melupakan kesedihannya, ia kembali tersenyum menatap bunga dihadapannya. Hingga tak menyadari kehadiran seorang pria yang sedari tadi menatapnya diambang pintu.

Blaming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang