11

778 124 4
                                    

Pintu toko terbuka menampakkan sosok Sehun yang baru tiba. Pria itu mengedarkan pandangannya ke segala arah namun yang ia dapati hanya sosok Chanyeol.

"Dimana Sooyoung?"

Tanya Sehun yang kini duduk di sebelah Chanyeol. Yang di ajak bicara menghentikan kegiatannya yang tengah asik main ponsel. 

"Dia masih di rumah. Toko akan buka agak siang."

"Apa dia baik-baik saja?"

Chanyeol tersenyum tipis dan menghela nafasnya pelan.

"Wanita yang ia temui semalam adalah Rose, selingkuhan ayahku."

Sahut Chanyeol santai kembali memainkan ponselnya. Sehun hanya terdiam tak berniat berkomentar. Namun sepertinya pria itu sedang butuh teman untuk bercerita.

"Secara tidak langsung dia adalah penyebab kematian kedua orang tuaku. Wanita itu datang kerumah saat kami tengah merayakan perayaan pernikahan orang tuaku yang ke 24 tahun saat itu. Dan mengaku jika ia tengah hamil anak ayahku. Ibuku yang pada dasarnya mudah percaya, pergi begitu saja mendengar perkataan wanita itu. Dan ayah memaksa ikut dengannya menaiki mobil yang ibuku kemudikan. Ia ingin menjelaskan semuanya."

Terdengar helaan nafas dari pria jangkung itu. Ia kembali tersenyum pahit.

"Dan pada saat itulah kecelakaan tragis menimpa mereka dan membuat keduanya tidak bisa diselamatkan. Aku mencoba mencari keberadaan Rose. Saat itu aku mencoba berpikir rasional. Bagaimana pun jahatnya wanita itu, ia sedang mengandung anak dari ayahku. Walaupun Sooyoung menentang pendapatku, aku tetap ingin mencarinya. 6 bulan setelah usahaku mencari, akhirnya aku menemukannya. Bersenda gurau dengan seorang pria dan keluar dari restoran mahal. Proporsi tubuhnya tidak menandakan bahwa ia sedang hamil-"

"Aku masih mencoba berpikir baik saat itu. Aku menghampirinya dan menanyakan perihal kehamilannya. Tapi yang aku dapati adalah bogeman dari pria yang bersamanya. Ia pikir aku gila karna mengatakan kekasihnya hamil. Karna pada kenyataannya Rose dinyatakan mandul sejak setahun yang lalu karna penyakit yang di deritanya mengharuskannya menjalani operasi pengangkatan rahim."

Pria itu tertawa hambar. Sehun menepuk punggungnya berusaha menghibur.

"Sejak saat itu aku berusaha menjauhkan Sooyoung dari hal-hal yang dapat mengingatkannya pada Rose. Bahkan aku menutupi kenyataan bahwa wanita itu berbohong. Namun ternyata langkahku salah. Aku memendam semua yang aku tau dan membiarkan Sooyoung hanya mengalami hal-hal yang indah saja. Wanita itu menceritakan semuanya pada Sooyoung. Perihal kehamilan palsunya. Dan karna kekhawatiranku selama ini, aku justru membuat Sooyoung seperti itu."

"Itulah yang seorang kakak lakukan. Mereka akan melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan adiknya. Kakakku juga seperti itu. Aku yakin Sooyoung akan memahamimu."

Sehun memutuskan untuk mengeluarkan pendapatnya kali ini. Chanyeol menatapnya dan tersenyum penuh arti.

"Wah Oh Sehun, aku tak tau kalau kau bisa sebijak ini."

Goda Chanyeol sementara Sehun hanya tersenyum menanggapi.

"Apa yang sedang kalian lakukan?"

Suara seorang gadis membuat mereka menoleh. Sooyoung kini sudah sibuk dengan bunga-bunga dihadapannya.

"Aku harus menyiram tanaman."

Ujar Chanyeol dan berlalu meninggalkan keduanya.

"Apa yang kau bawa?"

Tanya Sehun menunjuk selembar kertas yang terletak disebelah meja Sooyoung. Gadis itu melirik sekilas kemudian tersenyum.

"Salah satu pelangganku akan menikah. Ia mengirimiku undangan."

Blaming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang