26

572 94 3
                                    

BRAKK

Suara yang cukup nyaring membuat pria itu menghentikan langkahnya. Perlahan ia berbalik dan mencari asal suara. Setelahnya sepasang mata Sehun terbelalak tat kala mendapati sosok Sooyoung yang terbaring di tengah jalan.

Matanya menangkap sosok di dalam mobil yang baru saja menabrak gadis itu. Tentu Sehun sangat mengenalnya. Dengan segera, mobil itu pun berlalu begitu saja.

'Ya ampun, kasihan sekali dia.'

'Sepertinya dia masih muda.'

'Bagaimana ini? Bukankah kita harus memanggil bantuan?'

Sayup-sayup terdengar suara orang yang menghampiri Sooyoung. Membuat pria itu tersadar dari lamunannya.

Dengan mengambil beberapa langkah berat, pria itu akhirnya berlari menghampiri. Terduduk dihadapan Sooyoung yang kini terbaring lemah dengan kaki yang mengeluarkan banyak darah.

Seketika wajah Sehun menjadi pucat. Traumanya akan darah kembali muncul. Ingatannya pun berputar pada saat kejadiannya di masa lalu.

"Sehun.."

Panggil Joohyun membuat pria itu menghentikan langkahnya. Dengan berat hati ia berbalik menatap Joohyun. Ya, ini akan menjadi yang terakhir kalinya sebelum ia benar-benar melepaskan gadis itu.

Saat Sehun berbalik, matanya tertuju kepada sesosok pria yang tengah berlari kearah Joohyun dengan membawa sebuah benda yang tampak seperti sebuah belati.

Dengan segera, Sehun mencoba menghentikan langkah pria itu namun..

JLEBB

Terlambat.

Disaat yang bersamaan, belati itu sukses menancap di perut Joohyun. Bersamaan dengan tangan Sehun yang berhasil meraih belati tersebut dengan niat menghalau.

Tak lama, sosok pria misterius itupun berlari menuju motornya dan melarikan diri begitu saja.

Sementara Sehun, ia tampak mencerna apa yang baru saja terjadi dihadapannya.

Ingatan masa lalunya berputar begitu jelas saat ini. Ia mengerang menahan sakit pada kepalanya. Dengan susah payah pria itu merangkak mendekati Sooyoung yang kini tak sadarkan diri.

"Sooyoung.."

Panggil Sehun saat ia berhasil merengkuh tubuh gadis itu. Namun tak ada respon darinya. Tanpa terasa buliran bening mengalir begitu saja dari kedua matanya.

"Tidak.. Sooyoung..."

Sehun mengalihkan pandangannya ke kerumunan orang yang sedang menjadikan mereka tontonan.

"Kenapa kalian hanya diam saja? TOLONG PANGGILKAN AMBULANCE!!!"

Teriak Sehun frustasi karna tak ada yang berinisiatif untuk memanggil bantuan. Tak menunggu lama, sudah ada seseorang yang menelfon ambulance.

-

Setibanya di rumah sakit, Sooyoung langsung dilarikan menuju UGD. Sehun masih setia menunggu di depan ruang perawatan. Kedua telapak tangannya saling bersentuhan rapat, dan bibirnya yang tak berhenti berdoa.

Di kejauhan Chanyeol berlari menghampiri Sehun. Sesaat setelah Sooyoung dibawa masuk ke dalam ambulance, Sehun menghubungi Chanyeol untuk memberinya kabar.

"Bagaimana keadaannya?"

Tanya Chanyeol khawatir. Sehun menunduk menahan tangisnya.

"Oh Sehun!"

Blaming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang