22

536 90 4
                                    

JLEBB

"Kyaaa.."

Pekikan suara milik Sooyoung sukses menghentikan langkah Sehun. Pria itu dengan segera berbalik dan berlari kearah gadis itu. Saat jaraknya dan Sooyoung tidak begitu jauh, tubuh pria itu seolah membeku. Dihadapannya kini terlihat Sooyoung tengah jatuh terduduk. Membuat pria itu membelalakkan matanya.

Keringat dingin mulai membasahi wajah Sehun. Dengan langkah berat pria itu berjalan menghampiri Sooyoung yang masih diam di posisinya. Mendongak lurus menatap sesuatu dihadapannya.

Saat sudah dekat dengan gadis itu, Sehun mendapati 2 sosok pria. Junmyeon dan seorang pria yang tadi siang memberinya peringatan. Ya, sosok pria itu adalah Kai.

Namun Sehun menyadari sesuatu terjadi diantara dua orang itu. Sesuatu yang Junmyeon genggam tertancap di dada Kai. Tampak jelas ekspresi keterkejutan di wajah Junmyeon.

Dengan cepat pria itu menarik sebuah benda tajam yang tertancap di dada Kai. Perlahan tubuh pria itu jatuh berlutut dihadapan Junmyeon.

Sehun segera berlari menghampiri Sooyoung yang masih tampak shock dengan pemandangan dihadapannya.

"Sooyoung, kau baik-baik saja?"

Tanya Sehun mengguncang pelan tubuh Sooyoung. Gadis itu perlahan menggerakkan kepalanya dan memandang Sehun masih dengan tatapan linglungnya.

"Se-Sehun.. I-itu.. A-ada.."

Ucap Sooyoung tergagap sembari menunjuk kearah Junmyeon dan Kai. Sehun mengalihkan pandangannya pada Junmyeon yang mulai mengambil beberapa langkah mundur. Deru nafas pria itu nampak tak normal. Sementara Kai tergeletak di pinggir jalan dengan dadanya yang mengeluarkan banyak darah.

Sehun bangkit dari posisinya dan menatap Junmyeon tajam. Pria itu mulai berbalik dan melarikan diri. Saat hendak mengejar, tangan Sooyoung menghentikan pergerakan Sehun.

"Ki-kita harus menolongnya terlebih dahulu."

Ucap Sooyoung yang mulai tersadar dari keterkejutannya.

"Po-ponsel.. Di-dimana ponselku."

Tangan Sooyoung tampak bergetar hebat. Ia mengacak seluruh isi tasnya untuk mencari benda kecil berbentuk persegi itu.

"Biar aku yang menghubungi ambulance."

Ujar Sehun mencoba menenangkan Sooyoung. Gadis itu berjalan menghampiri Kai. Dilihatnya pria itu tampak mulai kehilangan kesadarannya. Tatapannya yang sendu namun juga merasa lega. Sooyoung terisak. Gadis itu terisak menangisi pria yang bahkan hanya beberapa kali ia temui itu.

Walau tubuhnya masih begitu shock, ia berinisiatif menggerakkan tangannya pada dada Kai. Menekannya lembut, berusaha menghentikan aliran darah yang terus mengalir.

"Aku mohon bertahanlah."

Isak Sooyoung mencoba memberikan pertolongan pada pria itu. Setelah menghubungi bantuan, Sehun berjalan mendekat dan ikut berjongkok melihat kondisi pria itu.

Ada sedikit rasa penasaran di benak Sehun. Bukankah Kai adalah teman Junmyeon? Lantas mengapa ia berani mempertaruhkan nyawanya demi menolong Sooyoung?

Tak butuh waktu lama hingga bantuan yang mereka datangi sampai. Dengan segera Kai mendapat pertolongan pertama. Sehun dan Sooyoung turut mengantarnya dengan mobil ambulance.

"Pria usia sekitar 25 tahun, mengalami luka tusuk di bagian dada dengan kedalaman sekitar 3 cm, pendarahan cukup parah. Tekanan darah 80/60, kondisi vital tidak cukup baik. Pasien kehilangan kesadaran."

Samar-samar terdengar suara pria yang menangani Kai, menghubungi rekannya melalui telfon memberitahukan kondisi pria tersebut.

Sooyoung kembali terisak saat mendengar percakapan tersebut. Walau ia tidak begitu mengenal Kai, namun gadis itu merasa Kai adalah pria yang baik dan selalu menatapnya dengan tatapan teduhnya. Ia menggenggam tangan Kai cukup erat sembari menunduk dan berdoa.

Blaming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang