19

543 93 5
                                    

Brakk

Terdengar suara gebrakan meja di ruangan yang hanya berisi 2 orang pria, Junmyeon dan Kai.

Junmyeon menatap pria dihadapannya dengan tatapan tajam dan nafasnya tak beraturan. Sementara Kai terlihat santai dengan sikap Junmyeon saat ini.

"Dimana Kris?"

"Jangan memanfaatkannya lagi."

Sahut Kai masih terdiam duduk di sofa. Sementara pria itu makin meradang melihat reaksi santai Kai.

"Kim Jong In!"

Kai mengalihkan pandangannya kearah Junmyeon. Pria itu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat.

Ia menumpu kedua tangannya diatas meja kerja Junmyeon dan menatap pria itu lekat.

"Aku tidak ingin melanjutkannya lagi. Aku tak ingin membawa gadis itu ke dalam masalah kita. Hentikan semua pembalasan dendammu itu Kim Junmyeon."

Junmyeon bangkit dari duduknya dan meraih kerah kemeja Kai. Menatap tajam pada pria itu.

"Semudah itu? Tidak Kai. Kau tak bisa mengakhirinya begitu saja. Bagaimana dengan Joohyun? Kematiannya tidak adil..! Kau lihat sendiri bagaimana pria bejat itu menjalani hukuman yang begitu singkat. Sementara aku? Aku masih hidup dalam penderitaan!"

Kai menghela nafasnya pelan. Ia melepaskan paksa cengkraman pria itu.

"Junmyeon, aku memang membenci Sehun. Tapi tidak dengan Sooyoung. Salah apa dia sampai harus menjadi target balas dendammu itu?"

"Kenapa? Setelah seminggu mengikutinya kau menjadi menyukainya? Kau mengaguminya? Kau bertekuk lutut padanya? JANGAN LEMAH KIM JONG IN!!"

Bentak Junmyeon mendorong kasar Kai membuatnya mundur beberapa langkah. Junmyeon melangkah mendekat masih dengan tatapannya yang membara.

"Aku tak akan pernah menyerah. Aku akan membuat pria itu hidup dalam siksaan seumur hidupnya. Aku akan membunuhnya berkali-kali di dunia. Bahkan saat kami mati pun aku akan terus membunuhnya di neraka."

"Aku tak peduli dengan kebencianmu. Tapi aku tak akan tinggal diam jika kau sampai mengusik gadis itu. Camkan itu."

Ujar Kai membenarkan posisi jasnya dan melenggang dengan santai keluar dari ruangan Junmyeon.

-

"Selamat datang.."

Sapa Sooyoung saat menyadari kehadiran dua orang di tokonya. Namun senyumnya semakin mengembang saat ia mengenali sosok tersebut sebagai kedua orang tua Sehun.

"Saya akan memanggilkan Sehun."

Ujar Sooyoung tersenyum sembari membungkuk. Namun langkahnya terhenti saat tangannya di tahan oleh wanita paruh baya itu.

"Tidak usah. Kami disini untuk menemuimu."

Sooyoung mengedipkan matanya beberapa kali tampak bingung. Kemudian gadis itu pun tersenyum ramah dan mempersilahkan mereka untuk duduk.

"Silahkan duduk. Saya akan membuatkan minuman dulu."

Ucap Sooyoung dan berlalu meninggalkan mereka.

"Sayang, lihatlah betapa manisnya gadis itu."

"Kau benar. Ia juga ramah. Sesuai dengan yang dibicarakan orang-orang selama ini."

"Ayah? Ibu? Apa yang kalian lakukan disini?"

Ujar Sehun yang baru masuk toko dan menyadari keberadaan kedua orang tuanya. Sora dan Yeon Seok tersenyum kikuk menanggapi pertanyaan anak bungsu mereka.

Blaming [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang