"Aku sudah memperingatkanmu Kim Junmyeon!!"
Teriak Sehun saat dirinya tiba di ruangan pria itu. Junmyeon yang sedari tadi sibuk memeriksa berkas di meja menatapnya dan tersenyum miring. Menutup berkas yang sedari tadi di baca dan bangkit dari duduknya.
Berjalan menghampiri Sehun, menyentuh pundaknya seolah membersihkan sebuah kotoran disana.
"Bukankah aku juga sudah memperingatkanmu bahwa aku akan membuatmu merasakan penderitaanku?"
"Sooyoung tidak ada sangkut pautnya dengan masalah kita. Jangan melibatkannya!"
Junmyeon kembali tersenyum, ia berjalan melewati Sehun dan menghela nafas pelan.
"Entahlah apa benar ia ada hubungannya atau tidak. Kita akan tau nanti. Setelah melihat reaksimu saat wanita itu terluka."
Sehun geram mendengar ucapannya. Ia menghampiri pria itu dan meraih kerah kemejanya.
"Jangan memprovokasiku Kim Junmyeon. Demi apapun, aku bisa membunuhmu."
"Seperti yang kau lakukan pada Joohyun?"
Cengkraman tangan pria itu melemah dan perlahan terlepas. Junmyeon selalu tau cara untuk membuatnya bungkam. Ia membenarkan letak dasinya dan tersenyum mengejek. Pria itu kembali menepuk pelan bahu Sehun dan mendekatkan wajahnya.
"Aku tak pernah bermain dengan setengah hati. Kau pasti tau itu."
Ucapnya dan berlalu meninggalkan Sehun begitu saja. Pria itu menghela nafas kasar dan mengacak rambutnya frustasi.
Sehun melangkah keluar dari ruangan Junmyeon namun langkahnya di cegat oleh seseorang. Sehun mendongakkan kepalanya menatap pria itu.
"Aku hanya ingin mengingatkanmu. Berhati-hatilah. Aku memang membencimu Oh Sehun. Tapi tidak dengan Sooyoung. Kuharap kau bisa lebih waspada."
Ujarnya berlalu begitu saja. Ya, pria itu adalah Kai.
-
"kak Yoona?"
"Sooyoung, bagaimana kabarmu?"
"Ah aku baik-baik saja. Silahkan duduk."
Yoona duduk di sofa toko dan mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan. Senyuman gadis itu seakan tak mau pudar.
"Kau mau minum apa?"
"Apakah kau punya teh melati?"
"Tentu."
Sahut Sooyoung tersenyum. Gadis itu melangkah menuju dapur untuk membuat minuman. Setelah beberapa saat ia pun tiba dengan membawa nampan. Memberikan secangkir teh melati untuk wanita itu.
"Dimana Sehun?"
"Aku juga tidak tau. Sedari tadi aku tak bisa menghubunginya."
"Ah padahal aku ingin menyampaikan berita ini secara langsung padanya."
"Berita? Berita apa?"
Yoona tersenyum mendengar pertanyaan gadis itu. Ia mengusap pelan perut ratanya.
"Aku hamil. Sudah 3 minggu."
"Benarkah? Selamat.."
Seru Sooyoung tersenyum lebar dengan matanya yang membulat. Yoona mengangguk menanggapi ucapan selamat gadis itu. Sooyoung mendekat dan meletakkan tangannya diperut Yoona.
"Hey nak.. Baik-baik di dalam sana ya.."
"Tentu saja bibi.."
Sahut Yoona mengecilkan suaranya seperti bayi. Membuat keduanya terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blaming [END]
Fanfiction{FANFICTION} Setiap orang memiliki lukanya masing-masing. Luka yang tak ingin dikenang, namun terlalu pahit untuk dilupakan. Sama sepertimu, aku juga memiliki sosok yang ingin kusalahkan.