"Aku sudah menghubungi Chanyeol."
"Kau tidak memberitahu tentang kejadian ini kan?"
"Tidak."
"Terima kasih."
"Kau yakin akan disini?"
Tanya Sehun memastikan sekali lagi. Sooyoung menghela nafas ringan dan mengangguk.
"Aku harus memastikan keadaannya."
"Baiklah. Aku akan menemanimu."
Suara dering ponsel berbunyi membuat pria itu bangkit dan meraih ponsel di dalam saku celana. Dilihatnya tertera nama Siwon di daftar pemanggil.
"Aku ke toilet sebentar."
Ucap Sehun dan diangguki Sooyoung. Saat tiba di depan toilet, pria itu pun segera menjawab panggilan.
"Bagaimana kak?"
"Saat ini bawahanku sedang mencari tahu lebih lanjut keberadaan Junmyeon."
"Aku mohon cepat temukan dia."
"Kau tenanglah, aku akan menemukannya sebelum 24 jam. Kau tetaplah bersama Sooyoung. Aku khawatir pria gila itu akan kembali dan mencelakainya."
"Baiklah. Terima kasih atas bantuanmu."
Sahut Sehun dan memutus sambungan mereka. Tangan pria itu mengepal berusaha menahan amarahnya. Ia tidak tau apalagi yang akan Junmyeon lakukan pada Sooyoung. Setidaknya berada di rumah sakit bisa membuatnya sedikit aman.
Setelah berhasil mengendalikan emosinya, ia pun kembali duduk di sebelah Sooyoung. Dilihatnya gadis itu tampak menahan kantuknya. Pria itu pun menarik kepala Sooyoung membuat gadis itu bersandar pada bahunya.
"Tidurlah. Aku akan membangunkanmu jika ada apa-apa."
Tak berniat menjawab, Sooyoung hanya berdehem dan mulai memejamkan matanya.
Sementara ditempat lain setelah Sehun memutus sambungan, Siwon menghela nafasnya kasar. Yoona yang menyadari sikap suaminya pun berjalan menghampiri.
"Bagaimana Sooyoung?"
"Dia tidak terluka. Pria bernama Kai menolongnya hingga ia yang terluka."
"Kai?"
Tanya Yoona dengan nada suara terdengar terkejut.
"Kau mengenalnya?"
"Tentu saja. Ia adalah temanku semasa berkuliah. Dia sepupu Joohyun."
"Sehun tidak mengenalnya?"
"Tentu tidak. Mereka tak pernah bertemu secara langsung. Aku juga baru tau Kai sepupu Joohyun saat menghadiri pemakamannya."
Siwon kembali menghela nafas pelan sembari memijat pelipisnya.
"Kau kenapa?"
"Soal kasus kematian Joohyun.."
"Ya?"
"Aku rasa kita hampir menemukan akhirnya."
"Maksudmu?"
"Didaerah kejadian memang tidak ada satupun CCTV yang terpasang. Tapi ada mobil yang selalu terparkir disana setiap harinya. Jika kita bisa menemukannya, mungkin kita bisa memeriksa black box mobil itu."
"Benarkah? Kalau begitu cepat temukan pemilik mobil itu."
"Itu tak akan mudah sayang. Karna pemilik mobil ini adalah guru tempat les yang berada di sekitar sana. Namun ia mengundurkan diri setahun yang lalu dan memutus hubungan dengan semua rekannya. Dan jika sudah ditemukan pun, sepertinya akan sulit mencari file video yang terekam dua tahun lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blaming [END]
Fanfiction{FANFICTION} Setiap orang memiliki lukanya masing-masing. Luka yang tak ingin dikenang, namun terlalu pahit untuk dilupakan. Sama sepertimu, aku juga memiliki sosok yang ingin kusalahkan.