Sehun berdiri di depan rumah Sooyoung. Pria itu tampak begitu tampan mengenakan setelan tuxedo berwarna hitam dan rambut klimis yang sedikit ia tata.
Pria itu ragu untuk memencet bel rumah. Sebenarnya ia juga tidak ingin untuk pergi hari ini ke pernikahan sang kakak karna ia masih belum percaya diri untuk menemui banyak orang terutama keluarganya. Tetapi ia sudah terlanjur berjanji pada Sooyoung. Pria sejati tidak mengingkari janjinya bukan?
Masih bergulat dengan pikirannya, tiba-tiba pintu itu terbuka menampilkan sosok Sooyoung. Gadis itu mengenakan A line dress berwarna peach dan high heels warna senada. Rambut yang ia biarkan terurai membuat tampilannya begitu manis.
Sehun terdiam cukup lama menatap Sooyoung begitu lekat. Wanita itu saling menautkan jari jemarinya. Pipinya merona merah. Sedikit gugup saat melihat reaksi pria itu saat ini.
"Berhentilah menatap adikku seperti itu dan cepat pamerkan ia pada kerabatmu."
Ujar Chanyeol menepuk pelan pundak Sehun. Pria itu mengusap tengkuknya menanggapi pernyataan Chanyeol.
"Oppa, memangnya aku barang!"
Protes Sooyoung tidak terima. Chanyeol mengusap pelan puncak kepala sang adik dan tersenyum pada Sehun.
"Aku titip adikku."
Ujar pria itu dan berjalan memasuki rumahnya. Sehun berdehem kemudian berinisiatif menggenggam tangan Sooyoung lebih dulu. Membuat gadis itu membolakkan matanya terkejut. Seulas senyuman tipis terlukis diwajahnya. Mereka pun menaiki mobil Chanyeol dan mengendarainya menuju tempat tujuan.
-
"Ayo.."
Ajak Sooyoung yang memperhatikan Sehun sedari tadi. Pria itu masih diam di posisinya. Kakinya seakan terasa berat untuk melangkah.
Sehun menoleh kearah Sooyoung saat tangan gadis itu menggenggam tangannya dengan lembut dan menampilkan senyuman hangatnya.
"Kau tidak akan masuk? Aku sudah berdandan seperti ini agar tak membuatmu malu."
Ujarnya masih menampilkan senyuman manisnya membuat Sehun ikut tersenyum.
"Ayo."
Ajak pria itu pada akhirnya. Menarik tangan Sooyoung dengan lembut memasuki aula pernikahan. Saat tiba didalam, pandangannya tertuju pada kedua orang tuanya yang juga tengah menatap kearahnya. Sehun menatap Sooyoung. Gadis itu mengangguk seakan memberikan izin pada pria itu.
"Pergilah. Aku akan menemui kak Yoona di ruang pengantin."
Ucap Sooyoung melepas genggamannya dan berlalu pergi. Sehun melangkah mendekati kedua orang tuanya. Saat tiba dihadapan mereka, tanpa banyak berbicara Sora menarik anak bungsunya ke dalam pelukan hangat seorang ibu. Dapat terdengar isakan tangis haru dari wanita paruh baya itu. Ia menepuk pelan pundak anaknya.
"Maafkan ibu. Ibu bukan ibu yang baik bagimu. Ibu sudah banyak menyakitimu. Maafkan ibu."
"Tidak. Aku yang seharusnya minta maaf."
Sahut Sehun menggeleng pelan sembari melepas pelukan mereka.
"Kau sudah menderita selama ini. Mengapa tak kita kubur semua luka itu dan memulai semuanya dari awal?"
Ujar Yeon Seok menepuk pelan pundak Sehun dan diangguki pelan oleh pria itu.
"Pergilah temui kakakmu. Dia pasti menunggumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blaming [END]
Fanfiction{FANFICTION} Setiap orang memiliki lukanya masing-masing. Luka yang tak ingin dikenang, namun terlalu pahit untuk dilupakan. Sama sepertimu, aku juga memiliki sosok yang ingin kusalahkan.