Fire and Ice 2

218 56 19
                                    


'mianhaeyo, sepertinya kau tidak bisa ikut bertanding' dokter itu dengan raut menyesal

'Haaah mau bagaimana lagi, sooji kau menggantikan jiyeon' kata bae ahjussi membuat sooji membulatkan matanya

'na? Naega wae?' sooji menunjuk dirinya sendiri

'menurut saja, tak ada lagi yang lainnya' gerutu bae ahjussi

'yasudah ayo pulang' kami berempat pulang dengan suasana hati kecewa. Memasuki mobil dengan malas-malasan

'sunbae wae yeogiisseo?' pertanyaan mino membuat kami menoleh pada kim myungsoo, benar, dia ikut kami ya aku sampai lupa

'hei kim, kau harus bertanggung jawab pada tim kami kalau sampai kalah' bae ahjussi dengan wajah galaknya

'bertanggung jawab apa sejak tadi dia hanya diam saja' cibirku tanpa memandangnya

'ne, diam saja padahal biasanya mulutmu itu cerewet sekali' mino ikut mencibir

'tutup mulutmu itu atau kupatahkan lehermu' kim myungsoo sunbae menggertak

'cih, sunbae begini-begini aku sudah belt hitam taekwondo' mino tak mau kalah

'diam atau kuturunkan kalian disini' bentak bae ahjussi membuat mereka diam

******

'omo kau kenapa yeonie?' eomma dengan wajah khawatirnya melihat tanganku yang di gips dan digantung dengan perban ke bahuku

'gwencanha, hanya tulangku retak' jawabku santai

'aigoo hati-hati, sudah eomma bilang jangan ikut latihan taekwondo tidak berguna itu' omelnya memukuli lenganku yang tidak sakit

'ehem' bae ahjussi menginterupsi

'aaaah seonsaengnim, anda disini?' kata eomma nyengir, merasa tidak enak

'jiyeon mengalami kecelakaan jadi tangannya di gips selama dua minggu' bae ahjussi menjelaskan

'ah geurae?' eomma melirikku

'jwisonghabnida' kim myungsoo sunbae membungkuk membuat kami semua terlonjak

'ini semua karena kecerobohan saya, saya akan bertanggung jawab' lanjutnya masih membungkuk

'aaigo aigoo tidak perlu seperti i...' eomma memutuskan kalimatnya saat melihat kim myungsoo berdiri tegak

'woah jalsaenggyeotda' gumamnya tanpa sadar. Memalukan

'aaah jadi kau yang membuat jiyeon seperti ini?' nada bicaranya berubah 180 derajat sekarang

'dangyeonhaji, kau harus bertanggung jawab. Lihatlah tangan kanan putriku yang berharga ini, eoteokhae? Dia pasti kesulitan karena dia bukan kidal' eomma mengelus pipiku dengan raut sedih, membuatku mengernyit bingung

'ah majja, bagaimana kau akan menulis jiyeon-ah?' sooji menambahkan

'aigoo eoteokhae?' eomma melirik myungsoo sunbae

'jwisonghabnida, saya akan membantunya sampai dia sembuh' myungsoo sunbae membungkuk kembali

'benar, memang harus seperti itu. Datanglah setiap malam dan bantu jiyeon belajar' kata eomma membuatku membulatkan mata

'eommaaaaa' protesku tak setuju

'sudah kau diam saja' kata eomma mencubit lenganku sedikit

'kau mau kan?' eomma kembali pada myungsoo sunbae

'aaaah yeee' jawabnya ragu

'geurom, pulanglah dan kembali kemari nanti malam' kata eomma tak mau dibantah

Myungyeon OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang