Yes, Captain 2

248 65 15
                                    


'sudah selesai?' aku mengelus dadaku kaget

'aish gamjjagiya' gerutuku sedikit kesal

'oppa sejak tadi di...sini?' aku melirik bingung pada beberapa yeoja yang melirik kemari

'omo omo ternyata yeoja itu?' aku menoleh ke belakang, dua yeoja yang tadi berbincang di dalam. Aaaaaah ternyata namja ini yang dibilangnya sangat tampan.

'wah aku cemburu sekali, mereka pasangan yang serasi' aku kembali melirik tatapan-tatapan penuh rasa iri dan dengki dari semua yeoja itu. Aku menyeringai

'ne aku sudah selesai, gaja oppa aku sedikit lelah' kim myungsoo mengerjap bingung saat aku menggandeng lengannya

'gaja gaja gaja' dengan kekuatan penuh aku menariknya mengikutiku, meninggalkan yeoja-yeoja haus perhatian di luar sana. Dalam hati aku tertawa menang. Ternyata membawa namja ini tidak buruk juga.

******

'uwaaaaaah akhirnya aku melihat laut' teriakku senang melihat hamparan laut luas dan pasir pantai di depanku.

Tanpa menunggu aku melempar tasku sembarang dan segera berlari ke arah pantai. Menendang-nendang ombak yang menerjang pasir pantai seperti anak kecil. Pantai di depan rumah musim panas kami benar-benar indah. Ini adalah satu-satunya hal yang membuat chanyeol oppa, aku dan si membosankan jinyoung kompak dalam seumur hidup kami bersaudara. Mogok makan demi appa membeli rumah ini.

'haaaah johda' aku sudah berbaring di pasir lembut. Tidak peduli pakaianku akan kotor.

'aah gamjjagiya' aku berteriak begitu melihat ke atas. Berniat menatap langit cerah dan biru justru yang kudapatkan adalah wajah menyeramkan tapi sialnya tampan milik myungsoo oppa

'sejak kapan kau disana?' otomatis badanku bangun dan waspada

'sejak beberapa menit lalu' jawabnya dengan nada sama

'bagaimana kau hadir tapi tidak terasa hadir. Kau benar-benar seperti hantu' dia tak menanggapi

'oppa kemari' aku menepuk-nepuk pasir di sampingku

'tidak perlu, saya akan...'

'aiiisssh' aku mendesis

'ye, algeussebnida' aku nyengir senang saat dia akhirnya menurut dan duduk di sampingku. Tentu saja dengan posisi siap.

'oppa tujuanmu ke jeju untuk apa?' tanyaku iseng

'geuge...' dia ragu

'gwencanha, gwencanha. Kalau tidak mau memberitahuku juga tak apa. Aku iseng saja' aku mengibaskan tangan di depan wajahku

'geuge sebenarnya, saya kemari untuk menghadiri undangan pernikahan' akhirnya dia menjawab

'pernikahan? Temanmu?' dia menggeleng

'lalu? Aah saudaramu?' dia menggeleng lagi

'lalu siapa?' aku mengernyit

'mantan yeojachinguku' mulutku menganga

'heol' umpatku tanpa sadar

'ah mian' aku nyengir saat menyadari kesalahanku

'ani geunde wae? Kenapa kau harus hadir? Seolma, oppa masih mencintainya?' dia menggeleng

'saya, dia menikah dengan sahabat saya. Katanya mereka menjadi dekat karena saya jarang sekali bisa menemuinya jadi...' aku merasa kasihan. Dia di khianati sahabat dan yeojachingunya sendiri

'itu salah saya sebenarnya tapi saya merasa bahagia mendengar mereka akhirnya bersama' aku menepuk punggungnya simpati

'ckck kau pasti sakit hati sekali' aku mendecakkan lidah

Myungyeon OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang