Stuck With You

580 76 15
                                    


Jiyeon POV

'aku kembaliiiiiiii' teriakku begitu memasuki kedai ayam goreng tempatku bekerja. Kedai milik eomma dan appa. Statusku disini adalah seorang pekerja paruh waktu, meskipun ini milik keluargaku aku tetap menerima gaji.

Namaku park jiyeon, saat ini aku sedang berkuliah semester akhir di jurusan sastra china. Yah akupun tak mengerti kenapa aku mengambil jurusan itu. Aku bahkan tidak pandai bicara mandarin. Membacapun aku sulit.

'jangan santai saja cepat kemari' teriak kyungeun eonnie dari balik meja kasir

'aku baru saja mengantarkan pesanan kalau kau tak tau' jawabku kesal

'ini, antarkan ke gedung kantor perusahaan els company' dia meletakkan tiga kotak berisi ayam goreng didepanku

'bomin kema...'

'dia sedang mengantarkan pesanan lain' jawabnya memotong

'cepatlah antarkan, kalau sampai terlambat dan mereka tak membayar maka...'

'gajimu akan dipotong sesuai harga pesanan' aku mencibirnya dengan mengikuti apa yang dikatakannya. benar-benar sudah kuhapal di luar kepala

'apa lagi yang kau tunggu' teriaknya membuatku terperanjat. Aku lengah sebentar saja dan dia sudah berteriak. Yeoja di depanku ini benar-benar galak, tapi dia baik. Kyungeun eonnie sudah bekerja pada kedai sejak tiga tahun lalu. Dia adalah karyawan pertama eomma jadi dia cukup loyal.

'aku benar-benar membenci eonnie' aku menatapnya sinis

'ya ya aku tau aku juga sangat menyayangimu' balasnya acuh, tangannya melambai kembali seakan mengusirku

'eoh kau mau kemana?' begitu aku berbalik eomma berdiri di depanku dengan nampan kosong di tangannya

'ini' aku menghendikkan bahu dan mengangkat tiga kotak ayam goreng di tanganku

'mengantar lagi?' aku mengangguk

'bukankah kau baru datang?' herannya yang kembali kuangguki

'yah apalah aku hanya pegawai paruh waktu, tidak seperti kyungeun eonnie' sindirku dengan suara yang kencang, sengaja agar kyungeun eonnie yang mengernyitkan bibirnya kesal itu mendengar

'ah begitu, baguslah. Kau memang harus bekerja keras kan' kata eomma santai, menepuk bahuku tiga kali lalu melewatiku begitu saja kembali ke dapur

'pppfffft' aku menoleh cepat ke arah kyungeun eonnie yang menahan tawanya

'aku ini anak siapa sih' gerutuku sebal. Yah begitulah eomma memang selalu lebih berpihak pada karyawan kesayangannya daripada aku

'yoooo jiyeon-ah' sapa bomin saat kami berpapasan di depan kedai

'yoooo' balasku ketus membalas high five-nya

'hati-hati' teriaknya sebelum masuk ke dalam kedai.

Aku kembali memakai helm putihku yang sudah ditempel berbagai stiker tak jelas. Menempatkan kotak ayam goreng itu sedemikian rupa agar tak jatuh lalu mulai menyalakan mesin. Aku memeletkan lidahku pada kyungeun eonnie yang tidak melihat sebelum mulai menjalankan motor bututku. Terus membelah jalanan padat kota seoul.

Kedai ayam goreng kami punya moto yang sangat menyulitkan pekerja antar pesanan sepertiku. Kalau telat tak usah bayar. Dan karena moto tak berguna ini gajiku yang sudah kecil itu masih saja harus dipotong untuk ayam goreng yang tak kumakan. Menyebalkan. Appa bilang kita harus menjaga reputasi agar pelanggan tidak kabur. Yah kuakui dia memang benar.

'haaaaah' aku menghela nafas, lampu merah yang menghambatku. Aku mengetukkan kakiku gelisah di aspal yang kuinjak. Tidak sabar. Waktuku hanya 10 menit lagi. Setelah ini aku harus mengebut.

Myungyeon OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang