Bloom

255 55 19
                                    

'huuuueeeekkk' seorang yeoja sedang berlutut dengan tangannya memegangi rambut panjangnya. Sebuah tempat yang cukup sepi, di sebuah universitas di seoul.

'huuueeekkk' nafas yeoja cantik itu terengah, sejak pagi dia memang merasa tidak enak badan. Tapi dia memaksakan diri untuk datang karena ini adalah hari pertamanya masuk kuliah

'aigoo' lirihnya merasa benar-benar pusing. Badannya sudah sangat lemas. Semua makanan yang dimakannya tadi sekarang sudah bernasib menyedihkan di dalam kantung plastik di tangannya

'sebaiknya aku pulang' pikirnya. Tubuhnya yang berdiri secara tiba-tiba membuatnya terhuyung, kepalanya sedikit berputar

'deg' begitu dia berbalik ada seorang namja berdiri dengan tangan bersidekap. Tubuhnya bersandar pada tembok di sampingnya, tersenyum remeh menatap si yeoja

'gwencanha?' tanya namja itu setelah hening beberapa lama

'seharusnya kau tidak boleh muntah disini' yeoja itu merasa tak enak hati

'jwisonghabnida. Saya tau saya bersalah, tapi...'

'pfffttt' kalimat yeoja cantik itu terhenti tatkala mendengar tawa namja yang sebenarnya sangat tampan itu

'lebih baik kau pulang. Wajahmu pucat sekali' namja itu dengan lembut

'aku bisa mengantar kalau kau mau?' tawarnya membuat si yeoja kebingungan

'namaku myungsoo, kim myungsoo' kata sang namja memperkenalkan diri

'aku dari fakultas teknik di sana' yeoja itu mengikuti arah yang ditunjuk namja itu

'namamu?' tanyanya

'jiyeon, park jiyeon' kata yeoja cantik itu menjawab

'ini tahun pertama saya, saya mahasiswi farmasi' lanjutnya ramah

'jadi jiyeon-ah, kau mau kuantar?' jiyeon diam sejenak, sedang mempertimbangkan

'kalau sunbae tidak kerepotan' dia menahan malu

'geurom gaja' lalu seperti itulah kedua insan itu saling berkenalan

******

Myungsoo POV

'eoh jiyeon-ah?' suara jiyeon terdengar dari ujung telepon

'kau mau kujemput tidak nanti?' tanyaku sembari mengetikkan pekerjaanku di komputer

'aku pulang jam lima, kalau kau mau menjemput silahkan saja' katanya membuatku terkekeh

'geurae, kalau begitu nanti aku jemput ya' lalu dia menutup telepon secara sepihak

'ish tidak sopan' gerutuku sedikit kesal

'siapa?' aku menoleh ke belakang, entah sejak kapan seo hyunah sudah berdiri disana

'jiyeon' jawabku seadanya

'myungsoo-ya, nanti kau bisa mengantarku pulang?' dia menarik kursi terdekat, lalu duduk di sebelahku

'mobilku sedang di bengkel' aku mengernyit

'wae? Bukankah kemarin baru saja keluar dari bengkel?' tanyaku heran

'hyunah-ya sebaiknya kau ganti saja mobilmu itu, sering sekali rusak' dia manyun

'hari ini tidak bisa, aku harus menjemput jiyeon' wajahnya semakin ditekuk

'jiyeon terus' gerutunya berbisik, tapi masih bisa kudengar

'memangnya dia tidak bisa naik bis?' dia protes

'bisa, tapi aku yang berjanji mau menjemputnya. Jadi, mian. Kau naik bis saja' hyunah menghela nafas terang terangan

'mian, lain kali ya' dia mengangguk dengan wajah kesal

Myungyeon OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang