Love You, Love You Not

301 51 13
                                    


Jiyeon POV

'keuanganmu minggu ini harus sedikit berhemat, akan ada pengeluaran yang tak terduga' kepalaku manggut-manggut setelah membaca ramalan di majalah yang sedang kupegang ini

'geurae geurae majja, aku harus mulai berhemat sekarang' gumamku pada diri sendiri

'hmm kesehatanku sedikit kurang baik...achooo' jari telunjukku mengusap hidungku

'wah aku baru saja membaca ramalannya dan aku langsung melihat efeknya, aku benar-benar terkena flu. Yeoksi aku tak bisa hidup tanpa ramalan-ramalan ini' mataku melirik ke depanku saat mendengar suara decakan lidah

'mwo?' tanyaku ketus pada lee jieun, sahabat sekaligus teman satu kantorku

'sampai kapan kau mau menggantungkan hidupmu pada ramalan ramalan kekanakan itu' cibirnya membuatku manyun

'yah kau pikir ada berapa banyak manusia dengan zodiak yang sama denganmu? Apa mereka semua mengalami nasib yang sama?' suaranya sedikit kesal. Dia memang tidak suka kalau aku membaca ramalan

'kau lihat kan barusan? Ramalannya selalu benar' matanya memutar jengah

'tidak ada ramalan yang kupercaya kecuali ramalan cuaca' putusnya tak mau diganggu

'eoh itu dia itu dia' teriakku heboh melihat seseorang masuk ke kafe tempat kami sedang makan siang

'aaah yoo seungho, si leo-mu ya' nada suaranya penuh sarkas tapi aku tak menanggapinya

'ne majja, dia tampan sekali ya. Aku harus bisa dekat dengannya' tanganku sudah memegangi kedua pipiku yang terasa panas hanya dengan melihatnya dari jauh.

Namanya yoo seungho, dia adalah namja yang juga bekerja di kantor yang sama denganku dan jieun. Aku bertemu dengannya pertama kali saat hari pertama kami bekerja sebagai karyawan baru. Dan aku sudah jatuh cinta padanya. Apalagi dia adalah jodoh yang cocok denganku. Bagaimana aku bisa yakin? Seorang gemini sepertiku akan cocok dengan sagitarius, aries, aquarius dan seorang leo seperti yoo seungho. Sempurna. Kami benar-benar ditakdirkan bersama.

'aku tidak habis pikir, bahkan untuk jodoh harus kau serahkan pada zodiakmu' cibir jieun lagi tak kutanggapi

'ish diamlah, daripada kau mengucapkan kalimat menyebalkan' gerutuku yang lagi-lagi membuatnya memutar mata jengah

'kau dan zodiak sialanmu itu' jieun menyeruput habis minumannya

'yah park jiyeon, nanti malam temani aku ke belanja ya' aku mengalihkan pandanganku sejenak dari yoo seungho

'wae? Tidak biasanya,kau mau beli apa? Sedang banyak uang ya?' jieun menggeleng

'aku mau beli kado untuk jang kiha oppa, dia akan ulang tahun bulan depan' kepalaku manggut-manggut

'andwe' teriakan jieun memasuki telingaku begitu aku menolak

'aiissh turunkan suaramu' aku mengusap kedua telingaku

'temani aku ya, kau pelit sekali' kesalnya memegang tanganku. Aku tersenyum tipis

'andwe' bibirnya mengernyit

'zodiakku bilang aku harus berhemat untuk persiapan pengeluaran tak terencana' aku menunjuk majalah yang masih ada di meja

'dan lagi aku harus berbenah kamar apartemenku' bahuku menghendik

'lagi? Yah kau sadar tidak sudah berapa kali kau berbenah kamarmu selama sebulan ini?' aku hanya nyengir lebar

'mwo, bagaimana lagi? Fengshui berkata aku harus mengubah ruang tamuku dan memberikan lebih banyak ruang di dekat jendela' jieun lagi-lagi memutar mata jengah

Myungyeon OneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang