"Tunggu, dulu." Cegah Taehyung. "Bisa minta waktu sebentar?"
Para perawat yang hendak membawa Sana masuk ke dalam ruang operasi saling berpandangan. Bingung.
"Sebentar saja." Pinta Taehyung memohon. Sorot matanya memancarkan kesedihan dan harapan.
"Baiklah. Hanya sebentar."
Taehyung tersenyum senang. Ia langsung mendekatkan tubuhnya kearah Sana. Mengusap wajah gadisnya dengan lembut.
"Sana, dengerin gue." Bisik Taehyung, tepat ditelinga Sana. Satu tangannya menggenggam lengan Sana erat.
"Apapun yang terjadi di dalam nanti, lo harus bertahan. Lo harus lewatin itu semua. Gue, nyokap lo, dan temen-temen lo, nunggu lo buat kembali. Jangan nyerah, oke? Gue sayang sama lo."
Setelah berucap demikian, Taehyung mengecup puncak kepala Sana. Menahannya sedikit lama disana.
"Semangat." Bisiknya lirih.
Taehyung mengusap setetes air yang jatuh membasahi pipinya, sebelum mengangguk. Mengizinkan para perawat itu untuk melanjutkan tugasnya -membawa Sana masuk ke dalam ruang operasi-
"Hah, dia bakal baik-baik aja kan, Bang?" Tanya Taehyung pelan.
"Pasti." Jawab Seokjin. Mencoba memantapkan jawabannya.
Sedangkan di dalam ruangan operasi, Sungkyung tengah menatap Sana dengan sendu. Tangannya bergerak menyentuh pipi gadis itu pelan. Mengusapnya dengan lembut.
"Jangan nyerah. Ayo berjuang sama-sama." Bisiknya pelan, kepalanya mendongak. Mencoba menghalang air yang hendak jatuh melalui sudut matanya.
"Dokter, semuanya sudah siap." Ucap seorang perawat.
Sungkyung mengangguk. Dokter muda itu memposisikan dirinya di samping perut Sana. Berkali-kali hela napas panjang keluar melalui bibirnya.
"Pisau bedah." Pinta Sungkyung.
Perawat yang berdiri tepat di samping Sungkyung memberikan barang yang dokter itu minta, dan mulai membedah perut Sana.
"Sana."
Gadis itu mengernyit. Mendengar samar-samar seseorang memanggil namanya dengan lembut.
"Sana."
Lagi. Kali ini bahkan disertai tepukan ringan di pipinya.
"Hm?" Gumam Sana. Ia mencoba membuka matanya yang terasa berat.
Silau cahaya membuat Sana kembali menutup matanya sejenak. Setelah merasa siap, Ia kembali membuka matanya. Netranya langsung disuguhkan pemandangan yang membuat jantungnya berdetak sangat cepat.
"Pa-pah?" Gumamnya pelan. Sangat pelan.
Sungkyung berusaha memfokuskan pandangan dan pikirannya kepada objek di depannya. Ia sudah berhasil membedah perut Sana, dibantu oleh beberapa dokter ahli.
Operasi ini termasuk operasi besar, sehingga melibatkan banyak dokter dan memakan waktu yang tidak sedikit.
"Dokter! Terjadi pendarahan."
Seluruh orang yang berada di ruangan itu terbelalak kaget. Sungkyung sudah melakukannya dengan sangat hati-hati, tapi kenapa masih bisa terjadi pendarahan?
"Percepat masuknya darah ke dalam tubuh pasien. Cepat!" Teriak Sungkyung sembari mencari letak pendarahan di perut Sana.
Sana menatap sekali lagi wajah seseorang yang tengah berdiri tegap dihadapannya. Wajah itu terlihat bersinar, dihiasi oleh senyum lebar nan manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Bg. 2 [ Complete ]
Fanfictionkenapa semua hal didunia ini, selalu ngingetin gue sama kalian? Disarankan untuk membaca Our life sebelum membaca Our life Bg. 2 ini.