"Maksud lo, gimana nih?"
Jeongyeon berucap tajam. Didepannya, Yunho duduk dengan postur tegang. Sedangkan di sampingnya berdiri Taehyung dan juga Chaeyoung.
Sesaat setelah Yunho berucap demikian -ambil aja punya gue, Kak- Jeongyeon dan Chaeyoung datang. Tanpa basa-basi, mereka menyeret Yunho menjauh, diikuti oleh Taehyung yang penasaran setengah mati.
Siapa laki-laki itu? Dan apa maksudnya? Taehyung sungguh tidak mengerti.
"Eum-"
"Tunggu, sebenernya lo siapa, sih?" Sela Taehyung tidak sabar. Wajahnya masih berantakan, meskipun tidak sekacau tadi.
"Gue, Yunho. Jung Yunho." Jawab Yunho.
"Yunho? Siapa-"
"Dia orang yang udah nusuk Kak Sana, dua tahun lalu." Potong Chaeyoung tajam.
Taehyung membulatkan kedua matanya lebar. Dadanya bergemuruh, menahan amarah.
"Lo- brngsk!" Umpatnya sambil memberikan bogeman mentah diwajah Yunho. Emosinya meluap begitu saja.
Yunho sendiri hanya tersenyum tipis. Menerima pukulan seperti ini dari orang-orang terdekat Sana, sudah biasa baginya. Sangat biasa.
"Pukul aja gue, Bang. Gue ngga papa." Suruh Yunho pelan.
Taehyung menatap mata itu tajam. Tangannya hendak memukul wajah itu lagi, namun Ia urungkan. Bisa-bisa, Yunho mati ditangannya karena emosinya yang tidak bisa ditahan lagi.
"Tenang dulu, Tae. Gue masih butuh penjelasannya sebelum dia mati di tangan lo." Ucap Jeongyeon tajam dan menusuk. "Jadi, ngga usah basa-basi. Jelasin ke kita, maksud ucapan lo tadi."
Yunho menghela napas panjang. Sebenarnya, Ia sengaja datang ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatannya secara rutin pasca percobaan bunuh dirinya waktu itu. Tapi, netranya tidak sengaja melihat Jihyo dan yang lainnya di depan sebuah ruangan. Nama Sana langsung muncul di otak Yunho, sehingga membuatnya tetap berdiri disana dan memperhatikan semuanya.
"Sebelumnya, maaf kalo gue lancang." Ucap Yunho. "Tapi gue liat dan dengerin semuanya dari awal."
"Maksud lo?" Sambar Chaeyoung bingung.
"Gue ada disana, bahkan sebelum lo dateng." Jawab Yunho sembari melirik Taehyung. "Gue liat semuanya. Gue juga denger, kalo Kak Sana- cuma punya waktu 2 hari buat cari pendonor. Iya, kan?"
Jeongyeon dan Chaeyoung sontak membelalakan matanya kaget. Mereka memang datang terlambat, dan tidak sempat menanyakan apa yang sebenarnya terjadi karena terlampau emosi melihat Yunho ada di tengah-tengah mereka.
"Bener itu, Tae?" Tanya Jeongyeon dengan suara bergetar.
"Iya, Jeong. Gue ngga tau lagi harus gimana." Jawab Taehyung sedih.
Chaeyoung menutup mulutnya tidak percaya, Ia bahkan sampai membalikkan badannya. Berusaha untuk tidak menangis disaat-saat seperti ini.
"Kalian bingung banget kan, mau cari dimana? Biarin gue aja yang donorin hati gue buat Kak Sana. Gue ngga masalah sama itu."
Ucapan Yunho membuat mereka bertiga menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Terlebih, laki-laki itu berucap dengan santai.
"Lo- serius?" Tanya Taehyung ragu.
Bukannya apa. Mendonorkan salah satu organ tubuh, bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika taruhannya adalah nyawa. Bukan main susahnya.
"Gue serius." Jawab Yunho mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Bg. 2 [ Complete ]
Fanfickenapa semua hal didunia ini, selalu ngingetin gue sama kalian? Disarankan untuk membaca Our life sebelum membaca Our life Bg. 2 ini.