Bg.2 - Enam Puluh Enam

1.5K 229 52
                                    

"Weheeeyyyy, Bang! Lama ngga ketemu lo nambah buluk ya."

Plak.

Hoseok tanpa basa-basi langsung memukul kepala bagian belakang milik Jungkook menggunakan remote tv.

"Adoh! Sakit." Ringisnya keras.

"Rasain."

Jungkook mendengus sebal, lalu memilih untuk duduk diantara Jihyo dan Yoongi diatas sofa.

"Geser, ah. Sempit." Usirnya.

"Heh! Ngapain nyempil disini? Ganggu orang pacaran aja lo. Sana minggir."

Yoongi mendorong tubuh Jungkook sampai laki-laki itu jatuh ke lantai. Wajahnya tepat berada di belakang tubuh Jimin yang sedang bermain game bersama Taehyung.

"Kasar banget, Kak." Celetuk Jihyo.

"Biarin. Siapa suruh nyebelin."

Jihyo menggeleng pelan, lalu kembali mendekatkan tubuhnya kearah Yoongi.

Mereka semua, kecuali Seokjin, sedang berada di rumah Nayeon. Sengaja meluangkan sedikit waktu untuk berbincang. Merayakan kembalinya ingatan Nayeon.

Sebagian dari mereka duduk di sofa, dan sisanya berada di lantai beralaskan karpet. Menonton sekaligus menjadi suporter untuk Taehyung dan Jimin.

"Kook, sini duduk deket gue aja." Suruh Tzuyu.

Jungkook beringsut mendekat, lalu duduk sambil menyenderkan kepalanya di bahu Tzuyu.

"Dasar kelinci manja." Cibir Chaeyoung.

"Diem lo cebol."

"Sialan."

"Hahaha."

Mereka tertawa mendengar ejekan Jungkook. Bahkan Dino dengan mudah berbaur bersama mereka.

"Eh, ini kita sama pasangan masing-masing, kan?" Celetuk Dino.

"Iya. Emang kenapa?" Sahut Jimin.

"Kok gue ngerasa kaya kurang satu ya? Ceweknya kan ada 9. Kok cowoknya cuma ada 8?"

Semua pasang mata langsung melirik kearah Nayeon, bahkan Taehyung memilih untuk mem-pause game nya.

"Seokjin dimana, Tae?" Tanya Nayeon pada akhirnya.

"Pacarnya?" Bisik Dino kepada Chaeyoung yang duduk di sebelahnya.

"Calon suami."

Dino mengangguk mengerti.

"Loh?" Kaget Taehyung. "Gue kira tadi dia kesini. Soalnya bilang mau keluar."

"Sama siapa?" Tanya Sana penasaran.

"Ngga tau juga. Nomornya ngga aktif emang?"

Nayeon menggeleng lemas. "Aktif. Cuma ngga diangkat sama dia."

"Serius?!" Pekik Dahyun dan Momo secara bersamaan.

"Serius."

"Rasain." Celetuk Mina sinis.

Semua pasang mata kini beralih kearah Mina. Bingung. Terlebih Jeongyeon yang langsung mengusap lembut punggung sahabatnya itu. Merasa paham.

"Mina, maksud lo apa ngomong kaya gitu?" Tanya Nayeon tidak mengerti.

"Cih. Ngga usah pura-pura. Ini kan, yang lo mau?" Balas Mina datar.

"Maksudnya apa? Gue ngga paham."

Mina menghela napas kasar. "Gue ngga tau kenapa gue bisa jadi kaya gini, tapi yang pasti. Fakta kalo lo pacaran sama Kak Jinyoung sekarang, bener-bener buat gue marah."

Our Life Bg. 2 [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang