Bg.2 - Delapan Puluh Empat

1.7K 228 15
                                    

"Lo yakin Tae, Sana udah bangun?" Tanya Nayeon sedikit tidak percaya. Tangannya bergerak menyentuh pipi Sana, sebelum menepuk dan mencubitnya dengan pelan. "Dia ngga ngerespon sama sekali."

Taehyung menghela napas panjangnya.

"Dia udah bangun." Tegasnya.

"Tapi kenapa dia diem aja? Sana ngga pingsan lagi kan?" Sahut Momo cemas dari arah pintu.

"Sana emang tadi udah bangun, tapi dia kesakitan gitu. Makanya, Kak Sungkyung biarin dia istirahat dulu. Seenggaknya sampe badannya rada kuat sedikit." Jelas Taehyung.

"Jadi, dia sekarat lagi?" Celetuk Jeongyeon.

"Anggep aja gitu." Jawab Tzuyu, matanya terpejam nyaman di pelukan seorang Jeon Jungkook. "Tapi, dia cuma tidur sampe besok."

"Serius?!" Pekik Mina.

"He'em." Angguk Tzuyu. "Kak Sana bakal sadar besok pagi, atau kalo engga ya sorenya. Obatnya cuma bertahan sampe besok soalnya."

"Syukurlah." Lega Jihyo.

Chaeyoung dan Dahyun juga menghela napas lega. Mereka duduk di lantai beralaskan karpet, bersama dengan Jihyo dan pasangan mereka masing-masing. Tentu saja, ruang rawat Sana cukup besar. Tetapi juga tidak akan muat, jika mereka semua duduk diatas sofa.

"Emang betah banget ya, lo tidur. Sampe bangun aja baru sebentar, udah tidur lagi." Gumam Nayeon pelan.

Gadis kelinci itu beralih kearah Seokjin. Duduk di pinggir sofa.

"Oh, udah rujuk sekarang?" Celetuk Jimin ketika melihat Seokjin memeluk perut Nayeon dari samping.

"Rujuk?" Gumam Dino. "Siapa?"

"Tuh, emak bapak gue." Jawab Chaeyoung sambil menunjuk kearah Nayeon dan Seokjin.

"Kita ngga pernah cerai ya, tolong." Ketus Nayeon.

"Iya, ngga pernah cerai. Cuma tengkar aja ngga kelar-kelar." Sahut Dahyun.

"Hyun, nanti main ke rumah ya? Mamah mau bikin kue, tapi nyuruh lo buat bantuin." Pinta Jaebum. Tangannya sibuk memainkan jemari Dahyun.

"Boleh."

"Ini juga satu, udah dapet restu dari mertua?" Tanya Jihyo.

"Udah, dong. Gue ini calon mantu limited edition. Ngga bakal bisa nolak lah, nyokapnya."

Mendengar jawaban Dahyun yang terlewat luar biasa itu, membuat Jihyo merotasikan bola matanya. Malas.

"Udah berlalu mereka." Celetuk Jungkook.

"Eh, kalian kan, udah rujuk tuh. Jadi, resminya kapan?" Tanya Namjoon. Netranya menatap penasaran kearah Seokjin dan Nayeon.

"Secepatnya." Jawab Seokjin santai.

"Tapi gue mau, Sana dateng. Jadi, ngga papa kan, kalo nunggu dia lumayan sehat dulu? Masa gue nikah, dia ngga dateng?" Sambung Nayeon, bibirnya mencebik kesal.

"Sana pasti dateng, Kak." Sahut Taehyung mantap. "Gue sama siapa kalo dia ngga ada? Masa jomblo sendiri? Yang bener aja!"

"Lama ngga, sih?" Tanya Hoseok.

"Eum, yah. Tergantung gimana Sananya." Jawab Yoongi santai. Ia malah tengah tiduran dengan paha Jihyo sebagai bantalnya.

"Semoga aja cepet. Gue udah ngga sabar." Celetuk Seokjin.

"Ngga sabar mau ehm ya, Bang?" Goda Jungkook sambil menaik-turunkan alisnya.

"Iya." Balas Seokjin. "Gue mau punya anak yang banyak. Biar rumah ngga sepi kaya kuburan. Lagian, Nayeon itu kan suka sama anak kecil."

Our Life Bg. 2 [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang