Jihyo menghela nafas lega ketika melihat Jeongyeon dan Momo yang sedang asik makan dipojok kantin. Jihyo sudah mengelilingi semua penjuru kampus, dan betapa bodohnya Ia karena melupakan tempat itu.
BRAK.
"Uhuk! Uhuk!"
Momo menenepuk-nepuk dadanya pelan. Ia sedang meminum sesuatu saat Jihyo tiba-tiba datang dan langsung menggebrak meja dengan keras, alhasil semua air yang ada dimulutnya, Momo semprotkan ke wajah Jeongyeon yang duduk di depannya.
"Jihyo! Uhuk! Sialan!" Kesal Momo, tangannya yang bebas Ia gunakan untuk menjitak kepala Jihyo keras-keras.
"Bisa santai ngga, sih, lo? Liat muka gue." Tunjuk Jeongyeon pada wajahnya. "Basah semua kena semprot Momo."
"Berisik." Sela Jihyo. "Gue udah cari kalian kemana-mana, taunya malah nongkrong disini."
"Kemana-mana, gimana? Gue dari pagi disini sama Momo." Ucap Jeongyeon.
"Kalian gaada kelas emang?"
"Ngga." Jawab Momo dan Jeongyeon serentak.
"Terus ngapain ke kampus?"
"Ngisi waktu luang."
Jihyo mendengus sebal. Tidak tahu jalan pikiran Momo dan Jeongyeon sedikitpun.
"OH IYA!"
Lagi dan lagi, Jeongyeon harus merelakan wajahnya menjadi sasaran air yang keluar dari mulut Momo. Tentu saja hal itu disebabkan oleh Jihyo yang berteriak keras, secara tiba-tiba.
Mungkin memang Jihyo senang melakukan semuanya secara tiba-tiba.
"APA LAGI? BISA PELAN-PELAN NGGA, SIH?" Teriak Momo kesal.
Jihyo hanya menunjukan cengiran khasnya, lalu kembali serius.
"Kak Sana dirumah sakit."
Kali ini bukan Momo, melainkan Jeongyeon yang menyemburkan air ke wajah Momo.
Impas bukan?
"Jeongyeon! Jorok banget lo. Wajah gue, nih."
Jeongyeon mendengus sebal. "Heh! Lo cuma kena sekali. Lah, gue? Dua kali! Sama siapa, coba? Ya, sama lo lah. Dasar ngga tau diri."
"Eh, ngomong apa lo barusan? Sini ngomong lagi depan gue."
"Lo pikir gue ngomongnya dimana? Di belakang lo? Gue didepan lo ini."
"Oh, iya."
Momo tersenyum tanpa dosa, dan setelah itu mereka kembali seperti biasa. Seolah-olah adu mulut itu tidak pernah terjadi.
"Jadi? Reaksi kalian cuma kaya gitu doang?"
Jihyo menatap heran kearah dua orang yang sekarang kembali asik dengan makanan mereka. Apa Ia boleh merasa kecewa?
"Reaksi apa?" Tanya Momo. "Oh, iya! Sana! Ya ampun gue lupa. Lo sih, Jeong."
"Kok gue?" Tanya Jeongyeon tidak percaya.
"Kalian berdua, oke?" Tandas Jihyo.
"Oke, oke. Salah kita berdua." Ucap Momo pada akhirnya. "Gimana? Sana kenapa bisa masuk ke rumah sakit?"
"Entahlah." Jawab Jihyo sambil menghela napas pelan. "Gue awalnya ngga tau kalo dia Kak Sana."
"Maksud lo?" Tanya Jeongyeon tidak mengerti.
"Gue cuma liat Kak Sana dari belakang, yang gue liat dengan jelas itu, Mina. Mereka berdua kaya lagi berantem gitu. Terus Kak Sana tiba-tiba mau jatuh. Ya, gue tahan badannya. Pas dia nengok, gue juga kaget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Bg. 2 [ Complete ]
Fanfickenapa semua hal didunia ini, selalu ngingetin gue sama kalian? Disarankan untuk membaca Our life sebelum membaca Our life Bg. 2 ini.