"Ji?"
Jeongyeon menyapukan tangannya didepan wajah Jihyo.
Tidak ada respon, pandangan gadis itu lurus dan kosong. Menatap kearah seseorang yang sedang berbincang didepan sana.
Setidaknya itulah yang Jeongyeon simpulkan.
"Kak Yoongi! JIHYO LAGI LIATIN DANIEL NIH."
"ENGGA, KAK! GUE NGGA LIATIN DANIEL! SUMPAH!"
Jihyo mengernyitkan dahinya bingung ketika netranya tidak melihat siapapun disana. Tidak ada seorangpun kecuali Jeongyeon yang tengah menahan tawanya di belakang Jihyo.
"Hahahaha. Keliatan banget tuh bucinnya sama Kak Yoongi." Ejek Jeongyeon disela-sela tawanya.
"Lo? Ngapain lo disini?" Tanya Jihyo bingung. Masih belum sadar. "Atau jangan-jangan, lo yang ngerjain gue ya? Ngaku nggak lo?"
"Emang gue. Kenapa?" Tantang Jeongyeon. "Lagian bukan salah gue ya, siapa suruh ngelamun sambil ngeliatin mantan gitu?"
Jihyo menatap Jeongyeon kesal. Siapa juga yang ngeliatin Daniel? Kurang kerjaan.
"Gue ngga ngeliatin Daniel." Elak Jihyo.
Jeongyeon berdecak. "Cih. Pembohong. Jelas-jelas mata lo natep lurus ke arah Daniel yang lagi ngobrol. Masih mau ngelak juga?"
"Apasih? Orang gue beneran ngga ngeliatin Daniel, kok. Suruh siapa dia berdiri disitu pas gue lagi natap lurus ke depan? Bukan salah gue dong." Sewot Jihyo. "Tau, ah. Gue mau balik."
"Eits, tunggu dulu dong. Sewot mulu. Lagi dapet lo?" Cegah Jeongyeon.
"Ga. Masalah buat lo?" Ketus Jihyo.
"Ck. Jadi, apa yang lo pikirin?" Ucap Jeongyeon, menyudahi sesi debat yang Ia buat sendiri dengan Jihyo.
Jihyo menghela nafas panjang sebelum kembali duduk. "Lo- ketemu Tzuyu?"
Jeongyeon sedikit terkejut mendengarnya. Hanya Momo dan Namjoon yang tahu soal ini.
Menurutnya.
"Lebih tepatnya ngeliat." Jawab Jeongyeon. "Dia sama Jungkook, naik motor. Gue ngeliat mereka di lampu merah."
"Tapi kenapa ngga ada kabar sama sekali?" Lirih Jihyo.
"Gue juga ngga tau, dan lo tau apa yang buat gue kesel akhir-akhir ini selain itu?"
"Apa?" Tanya Jihyo penasaran.
"Yunho." Jawab Jeongyeon singkat.
"Yunho?" Gumam Jihyo lirih. "Yunho. Maksud lo bocah SMA yang nusuk Kak Sana?"
"Iya. Dia kuliah disini. Satu jurusan sama gue."
"Ngaco." Ketus Jihyo. "Dia di penjara. Ngapain ada disini?"
"Harusnya emang kaya gitu! Tapi nyatanya gue ketemu sama dia kemarin. Yunho dibebasin sama bokapnya pake duit."
Jihyo mengeram marah. Kenapa keadilan bisa dengan mudah dibayar dengan uang? Bagaimana dengan 2 tahun belakangan?
"Ketemu sama gue nanti, abis dia. Gue emang ngga bisa berantem, tapi tangan gue cukup buat nampar pipinya keras-keras."
- - - -
"Jadi, mereka belum ketemu sama Sana?"
Momo mengetukkan jarinya pelan. Ia sama sekali tidak berniat untuk menguping pembicaraan Jeongyeon dan Jihyo, tapi suara mereka masuk begitu saja kedalam telinga Momo. Dan lagi soal Yunho, kenapa anak itu harus keluar dari penjara dan kuliah di kampusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Bg. 2 [ Complete ]
Fanfictionkenapa semua hal didunia ini, selalu ngingetin gue sama kalian? Disarankan untuk membaca Our life sebelum membaca Our life Bg. 2 ini.