BonChap #2

2.1K 241 44
                                    

Namjoon × Jeongyeon wedding.

Los Angeles, AS. Oktober 2020.

"YUHUUU, LA."

Plak.

"Berisik! Lo kaya ngga pernah ke LA aja, sih?" Kesal Seokjin setelah berhasil memukul kepala bagian belakang Jimin dengan keras.

"Emang belum pernah, Bang." Lirih Jimin sembari mengusap kepalanya pelan.

"Kasian amat lo." Cibir Jungkook.

"Emangnya lo pernah?" Cetus Dino.

"Belum, lah." Jawab Jungkook. "Cuma gue sama dia itu beda level. Gua atas, dia kampungan."

"Sialan, lo!" Umpat Jimin kasar.

"Udah buruan, ribut terus deh. Kita mau liat Jeongyeon ini." Sela Nayeon sembari mengusap perut datarnya dengan lembut.

Iya, Nayeon sedang mengandung. Baru satu bulan yang lalu Ia dan Seokjin pergi ke dokter kandungan, dan bingo!

Malaikat kecilnya sudah mulai tumbuh disana. Sungguh luar biasa. Seokjin melakukannya dengan sangat baik dan cepat. Mereka bahkan baru menikah 3 bulan lalu, dan sekarang sedang mengandung anak pertama.

"Amit-amit, Kak. Jangan sampe keponakan gue kelakuannya kaya mereka." Ucap Dahyun. Ia melakukan hal yang sama seperti Nayeon.

"Udah-udah. Ayo, Jeongyeon udah nungguin di dalem." Seru Jihyo.

Mereka akhirnya menurut. Para laki-laki pergi menemui Namjoon, sedangkan para perempuan menemui Jeongyeon.

Tok. Tok.

"Jeong, kita dateng, nih."

Tzuyu menghela napas jengah, ketika melihat Momo masuk begitu saja kedalam ruangan tempat Jeongyeon menunggu. Percuma tadi Ia mengetuk pintu. "Sia-sia ngga sih, gue ngetuk pintu tadi."

Chaeyoung tertawa kecil. "Kaya ngga tau aja. Kak Momo kan, cantik-cantik ajaib."

"Chaeyoung, Tzuyu, kalo mau terus berdiri di situ, gue tutup nih pintunya."

Mendengar ancaman yang tiba-tiba terucap dari bibir Mina, Tzuyu dan Chaeyoung segera berebut untuk masuk. Masalahnya, badan mereka tidak muat jika harus masuk ke dalam secara bersamaan. Dan, terjadilah drama di tengah pintu.

"Minggir, Tzuyu. Gue duluan." Usir Chaeyoung. Tubuhnya bergerak semakin masuk.

"Engga bisa." Sela Tzuyu. "Gue duluan."

"Ngalah, kek! Mundur lo."

"Ngga mau, yang tua harus ngalah sama yang muda."

"Mana ada kaya gitu? Yang tua itu harus diduluin. Udah minggir."

"K-"

"Masuk satu-satu atau keluar dua-duanya?"

Belum sempat Jeongyeon berbicara, Sana sudah lebih dulu memotong ucapannya.

"L-lo duluan deh, Chae." Ucap Tzuyu pasrah, mendengar suara Sana membuatnya merinding.

"Dari tadi, kek. Pake segala rebutan masuk. Bocah emang." Gerutu Sana sebal.

Nayeon menggeleng pelan. Mereka masih saja kekanakan. Ia beralih kearah Jeongyeon yang sedang terduduk kaku didepan cermin. Wajahnya sudah dirias, dan tubuhnya juga sudah terbalut gaun pengantin rancangan disainer terkenal.

"Cantik, Kak." Puji Dahyun tulus.

"Thanks." Balas Jeongyeon malu-malu.

"Gugup, Jeong?" Tanya Nayeon.

Our Life Bg. 2 [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang