Chaeyoung terduduk lemas dikantin rumah sakit sendirian. Ia lebih memilih menyendiri, setidaknya untuk sekarang. Chaeyoung sudah melihat keadaan Jihyo, tapi untuk Nayeon? Ia belum mempunyai cukup keberanian.
"Hah."
Jika Chaeyoung menghitung, ini mungkin sudah ke-10 kalinya Ia menghelas nafas kasar.
"Hai."
Seseorang datang menyapa Chaeyoung sambil meletakkan sekotak susu rasa strawberry didepannya.
"Hai?" Sapa Chaeyoung kembali dengan canggung. Ia tidak merasa mengenal laki-laki dengan baju pasien dihadapannya ini.
"Butuh temen?" Tawarnya.
"Engga perlu." Tolak Chaeyoung.
"Tapi kayanya lo emang lagi butuh temen. Sorry, kalo gue ganggu. Cuma daritadi gue perhatiin, lo narik nafas terus."
"Lo orangnya kepoan ya?"
"Yah." Jawab laki-laki itu sambil mengedikkan bahunya acuh. "Anggep aja gitu."
Entah bagaimana ceritanya, tapi Chaeyoung akui, Ia mulai sedikit tertarik dengan laki-laki yang kini sudah mengambil posisi duduk di sampingnya.
Chaeyoung menaikkan satu alisnya bingung, kenapa perawat yang melewati mereka menyapa laki-laki itu dengan ramah? Seolah sudah kenal lama.
"Lo pasien lama ya disini?" Tanya Chaeyoung.
"Iya. Kurang lebih udah 2 tahun mungkin?"
"Mungkin?"
"Gue ngga terlalu peduli sih, sebenernya. Karena gue suka disini."
"Suka?" Tanya Chaeyoung tidak mengerti. Mana ada manusia yang suka berdiam dirumah sakit? Aneh sekali.
"He'em, karena cuma disini gue ngerasa diperhatiin." Jawab laki-laki itu pelan. Sorot matanya berubah menjadi sendu. "Orang tua gue sibuk. Bahkan, meskipun gue sakit, mereka jarang jenguk. Cuma sesekali, itupun ngga lama. Beruntung, perawat sama dokter disini ramah-ramah. Mereka rawat gue dengan sangat baik. Ngga jarang, salah satu dari mereka nemenin gue keliling, atau sekedar makan di kantin kaya gini."
"Tapi gue liat, lo sendiri tadi."
"Gue sama perawat, kok. Cuma gue suruh mereka pergi waktu liat lo."
Chaeyoung mengangguk mengerti. Sedikit merasa prihatin dengan laki-laki di sampingnya ini.
"Eum, kalo boleh tau-" Ucap Chaeyoung ragu. "Lo- sakit apa?"
"Gue? Perlu banget gue kasih tau?"
"Ya terserah lo, sih." Kesal Chaeyoung.
"Lo pundungan ya ternyata."
"Enak aja. Engga tau."
"Ck. Gue sakit kanker hati."
Chaeyoung sontak terdiam. "Kanker hati?"
"Iya. Kenapa?"
Mendengar itu, Chaeyoung mendadak teringat akan Sana. Chaeyoung tahu Sana pingsan, tapi Ia belum menjenguknya sama sekali.
"Temen- engga, Kakak gue didiagnosis kena penyakit itu juga."
"Kakak lo? Jadi, lo disini karena dia?"
"Sebenernya, bukan Kakak juga, sih. Dia temen gue, cuma gue udah anggep dia kaya Kakak gue sendiri. Dan gue disini, bukan cuma karena dia."
"Maksud lo?"
"Gue sahabatan sama 8 orang. 7 diantara mereka lebih tua dari gue. Dan tadi malem, dua temen gue kecelakaan."
"Tunggu- maksud lo kecelakaan beruntun di jalan yang sepi itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Bg. 2 [ Complete ]
Fanfickenapa semua hal didunia ini, selalu ngingetin gue sama kalian? Disarankan untuk membaca Our life sebelum membaca Our life Bg. 2 ini.