"Gimana? Lancar?"
Hoseok menyelipkan rambut Momo ke bagian belakang telinganya. Anak rambut itu membuat Momo sedikit kesulitan dalam menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
"Lancar." Jawab Momo senang. "Enak banget deh, ngga ada revisi. Gue jadi langsung bisa lanjut ke bab berikutnya. Emang pengertian banget tuh dosen, jadi cinta gue."
Hoseok menggeleng pelan. "Ngga boleh. Lo cuma boleh cinta sama gue."
"Posesif." Celetuk Yoongi pelan.
"Yeuuu, ngga sadar diri." Balas Hoseok kesal.
Bukannya tanpa alasan. Yoongi mengatakan hal itu, sedangkan dirinya sendiri tengah memeluk pinggang Jihyo erat.
"Jangan berisik. Gue jadi ngga fokus ini." Ucap Jihyo.
"Ngga fokus apaan?" Tanya Momo aneh. Perasaan, Jihyo juga sedang makan. Sama sepertinya, jadi apa yang harus difokuskan sampai sebegitunya?
"Makan, lah." Enteng Jihyo. "Lo pikir, gue ngga butuh fokus buat makan?"
Momo hanya mendelik sebal, lalu kembali melanjutkan sesi makannya.
Ya. Mereka berempat sedang makan bersama di sebuah cafe dekat kampus. Anggap saja, double date. Lumayan, menghilangkan sedikit kepenatan yang mereka punya.
"Waktu itu, pulang sama siapa?" Tanya Hoseok penasaran.
"Hm?" Gumam Momo. "Sama Mina. Tadinya mau minta anter ke Kak Seokjin, tapi malah ngebucin."
"Maksudnya?" Tanya Jihyo tidak paham. Tangannya bergerak mengelus lengan Yoongi yang berada di pinggangnya. "Ngantuk?"
Yoongi mengangguk kecil. Kepalanya semakin Ia rapatkan di ceruk leher Jihyo. "Kemaren kebagian jaga malem."
"Yaudah, tidur aja. Nanti gue bangunin kalo kita mau balik."
Momo yang melihat itu mendengus sebal. Kenapa Ia selalu berada di kawasan para bucin? Menyebalkan.
"Bucin." Dumalnya.
"Pacar lo ada, tuh." Tunjuk Jihyo kearah Hoseok.
"Emang ada." Jawab Momo kesal.
"Yaudah, sih." Balas Jihyo. "Jadi?"
"Iya, jadi gue tuh sama Mina ngikut Kak Seokjin pulang bareng Kak Nayeon. But, bukannya nganterin kita pulang, Kak Seokjin malah bawa kita ke rumahnya. Katanya, mau masakin Kak Nayeon." Jelas Momo. "Dan, dari situlah drama rumah tangga dimulai. Mereka ciuman di depan gue sama Mina. Kesel banget gue, mana hot banget lagi. Bikin iri aja."
Hoseok yang mendengar itu tersenyum penuh arti. "Jadi, lo iri? Mau coba sama gue, ngga?"
Jihyo memutar bola matanya malas. Ia sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Hah?" Bingung Momo.
Hoseok tidak menjawab. Ia mendekatkan wajahnya dan mengecup singkat bibir Momo.
Cup!
Momo terdiam di tempatnya. Antara terkejut dan tidak percaya.
"Lo cium gue?" Tanyanya, bodoh.
"Engga. Tadi itu, Kak Hoseok nampar lo." Greget Jihyo.
"Iya, nampar pake bibir." Goda Hoseok.
"Ih!"
"Kenapa, sih? Ngga mau gue cium?"
Momo terdiam beberapa saat, Ia menyesap bibirnya pelan. Merasakan sesuatu yang masih tertempel disana dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Bg. 2 [ Complete ]
Fanfictionkenapa semua hal didunia ini, selalu ngingetin gue sama kalian? Disarankan untuk membaca Our life sebelum membaca Our life Bg. 2 ini.