Tzuyu tersenyum tipis ketika melihat seseorang yang sedari tadi dicarinya sedang duduk di pinggiran jendela cafe. Dengan langkah ringan, Tzuyu berjalan mendekat. Berniat untuk duduk di depannya.
"Hai, boleh gue duduk disini?" Izin Tzuyu sambil menunjuk kursi didepan Chaeyoung menggunakan dagunya.
Chaeyoung menatap orang di depannya heran, lalu beralih menatap sekeliling. Masih banyak kursi yang kosong, tapi kenapa orang itu ingin duduk di depannya?
"Sorry, tapi masih banyak kursi yang kosong."
"Gue ngga biasa duduk sendirian, tenang aja. Gue ngga bakal ganggu lo."
Tzuyu meletakkan nampan berisi sepiring cheese cake dan segelas milkshake rasa cokelat diatas meja. Chaeyoung mungkin tidak mengenalinya.
Tentu saja.
Ia memakai topi yang menutupi setengah wajahnya, lalu suaranya sengaja Ia samarkan.
Tzuyu merasa gugup sebenarnya berada di dekat Chaeyoung seperti ini. Kata-katanya pasti sangat menyakitkan waktu itu.
"Gue pikir cuma orang aneh macem Tzuyu yang makan cheese cake sama milkshake, ternyata masih ada lagi." Gumam Chaeyoung pelan.
Sedari tadi matanya sama sekali tidak lepas dari gadis dihadapannya. Terlihat enak, namun Chaeyoung tetap merasa aneh. Apakan itu tidak terlalu manis?
"Gue masih jadi orang aneh ternyata di mata lo." Balas Tzuyu.
Chaeyoung menatap kaget kearah gadis itu.
Suaranya. Kenapa suaranya berbeda seperti saat Ia meminta izin tadi? Dan kenapa suara itu terdengar sangat mirip dengan Tzuyu?
"Lo." Ucap Chaeyoung menggantung.
Tzuyu melepas topinya, memperlihatkan seluruh wajah cantik dan senyum manisnya.
"Lama ngga ketemu, Chaeyoung."
"L-lo."
Saking terkejutnya dengan kemunculan Tzuyu yang tiba-tiba, Chaeyoung sampai tidak bisa berkata apapun. Badannya bahkan sampai berdiri dan mendorong kursi dibelakangnya, menimbulkan suara decitan yang sedikit keras.
"Kenapa? Apa lo ngga berharap gue ada disini sekarang?" Tanya Tzuyu sedih.
"Lo- gimana mungkin!"
Chaeyoung memilih untuk pergi keluar cafe, meninggalkan Tzuyu yang masih mencerna ucapannya tadi.
"Chaeng! Chaeyoung! Tunggu!" Teriak Tzuyu keras. "Argh! Sial."
Tzuyu berlari menyusul Chaeyoung, tidak sulit mengejar gadis itu mengingat kakinya yang cukup panjang.
"Tunggu, lo mau kemana?" Cegah Tzuyu ketika Chaeyoung berniat masuk kedalam mobilnya.
"Lo ngga mau ketemu gue? Lo ngga mau liat muka gue lagi?" Tanya Tzuyu, tapi yang dilakukan Chaeyoung hanya diam. Tanpa membalas ucapan Tzuyu sedikitpun.
"Oke, kalo emang lo ngga mau liat gue." Pasrah Tzuyu sambil membalikkan badannya menjadi memunggungi Chaeyoung. "Lo cukup dengerin gue. Kasih gue sedikit waktu buat minta maaf."
Tzuyu menarik nafas panjang. Chaeyoung masih saja diam.
"Maaf." Ucap Tzuyu pelan. "Maaf buat kejadian hari itu. Maaf karena udah nyalahin lo, tanpa dengerin penjelasan lo, dan tanpa coba buat ngertiin perasaan lo. Maaf. Bukannya gue mau nyalahin lo, tapi- itu terjadi gitu aja. Emosi yang selama ini gue simpen, meledak tiba-tiba. Gue- gue ngga punya tempat buat ngelampiasin itu semua, dan berakhir lo yang jadi sasaran gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Bg. 2 [ Complete ]
Fiksi Penggemarkenapa semua hal didunia ini, selalu ngingetin gue sama kalian? Disarankan untuk membaca Our life sebelum membaca Our life Bg. 2 ini.