Bg.2 - Enam Puluh Empat

1.5K 232 59
                                    

Gadis itu berkali-kali mengucek matanya, kemudian menguap lebar. Kantung matanya terlihat jelas. Beberapa lembar kertas berserakan di mana-mana, bahkan handphone tergeletak tidak bernyawa dibawah ranjang.

"Sial! Skripsi ini membunuhku." Gumamnya kesal.

Sejak kemarin Ia sama sekali tidak beranjak dari depan laptop. Tidak tidur sudah menjadi kebiasaannya sejak seminggu yang lalu.

BRAKKKK.

"Aishhhh." Desisnya tajam. "Bisa pelan-pelan ngga, sih? Ketuk pintu dulu, kek."

"Maksudnya apa?"

Jeongyeon mengernyit bingung. Kenapa juga Namjoon tiba-tiba datang ke rumahnya, lalu membuka pintu kamarnya kasar, dan sekarang bertanya hal yang bahkan Jeongyeon tidak mengerti?

Sungguh aneh manusia satu itu.

"Apa?" Balasnya tidak peduli. Tatapannya kembali ke layar laptop di pangkuannya.

"Lo selingkuh?" Tanya Namjoon dingin. Tatapannya tajam. Raut wajahnya terlihat serius. Tidak seperti biasanya.

"Apaan?" Cuek Jeongyeon. Ia terlalu malas meladeni Namjoon sekarang.

"Lo selingkuh, kan? Ngaku lo!"

"Selingkuh apa sih, Namjoon? Udah sana lo pergi aja deh. Ganggu konsentrasi gue aja." Usir Jeongyeon.

Namjoon tersenyum sinis. Ia mengeluarkan sebuah amplop dari dalam saku jaketnya.

"Cih. Bilang aja lo selingkuh, sama Jeonghan. Iya, kan?"

Jeongyeon menutup laptopnya secara kasar. Tatapannya beralih kearah Namjoon yang tengah berdiri didepannya. Bisa Ia lihat kalau laki-laki itu sedang marah besar.

"Lo kenapa tiba-tiba nuduh gue selingkuh gini? Sama Jeonghan lagi. Lo pikir gue tau Jeonghan itu siapa? Namanya aja baru gue denger." Elak Jeongyeon.

"Pembohong."

"Ada apa, sih? Gue ngga terima ya lo seenaknya nuduh gue selingkuh gini. Gue aja ngga ada waktu buat keluar rumah. Seminggu ini gue sibuk ngurusin skripsi. Gimana caranya gue bisa selingkuh. Mikir sedikit dong."

Meluap sudah emosi yang ditahan Jeongyeon sejak tadi. Selingkuh? Yang benar saja. Punya niat sedikitpun juga tidak.

"Sekarang udah jamannya modern. Handphone ada. Tinggal chat, telepon atau vidio call. Ngga keluar rumah, bukan berarti ngga berhubungan."

"TAPI GUE NGGA SELINGKUH, NAMJOON!"

Namjoon tertawa sinis. Dilemparkannya amplop itu kearah Jeongyeon secara kasar.

"Semua bukti ada di dalem amplop itu." Ucap Namjoon. "Gue ngga nyangka ya, lo bisa ngelakuin ini ke gue."

Setelah berucap demikian, Namjoon langsung keluar dari kamar Jeongyeon. Tidak lupa menutup pintu dengan cara sedikit membantingnya.

"Ck. Apaan, sih."

Jeongyeon membuka amplop itu dengan tidak sabaran. Enak saja Namjoon menuduhnya selingkuh. Kurang setia apa coba Ia dulu, menunggu Namjoon tanpa kepastian bukanlah hal yang mudah. Jadi bagaimana Ia bisa berselingkuh? Dengan laki-laki yang tidak dikenalnya pula.

Jeonghan?

Ia berani bersumpah, nama itu baru pertama kali didengarnya dari mulut Namjoon hari ini. Malam ini. Beberapa menit yang lalu.

"Ini- apa?" Kaget Jeongyeon.

Isi dari amplop itu adalah, undangan untuk menghadiri acara makan malam di sebuah restoran VIP dan sebuah kartu ucapan. Bukannya bukti perselingkuhan yang Namjoon sebut-sebut.

Our Life Bg. 2 [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang