Seokjin × Nayeon wedding.
Jakarta, Indonesia. Juli 2020.
Yoongi menghela napas jengah. Dilihatnya sekali lagi Seokjin yang tidak pernah berhenti mondar-mandir sambil menggigit kukunya cemas.
"Bisa duduk?" Ketusnya.
Seokjin melirik sekilas. "Ngga bisa. Gue gugup setengah mampus ini."
Jimin berdecak kesal. Dengan sekali tarikan di bahu, Seokjin berhasil duduk di sebuah sofa bersamanya dan Namjoon. Mereka semua, para laki-laki, sedang berada di salah satu ruangan. Membantu Seokjin bersiap.
"Duduk aja kenapa, sih?! Pusing gue liat lo bolak-balik terus." Ucap Jimin.
"Jangan gugup, Bang. Rileks." Sahut Jungkook, tangannya sibuk merapikan tatanan rambutnya sendiri. "Gue bantuin deh nanti, kalo lo mau ngucap ijab qabul."
"Gimana caranya?" Tanya Jaebum bingung.
"Gampang." Jawab Jungkook. "Gue tinggal teriak, abis itu kelar deh."
"Iya, kelar semuanya. Ngga bersisa." Ketus Seokjin. Bukannya menenangkan, malah menambah gugup saja.
"Santai aja, Bang. Santai." Ucap Namjoon. "Nih, dengerin. Abis ini, lo bisa milikin Kak Nayeon seutuhnya. Inget, seutuhnya."
"Bener, Bang." Setuju Hoseok. "Kapan lagi kan, lo bisa ngelakuin apapun tanpa batasan, kalo bukan pas udah sah nanti?" Lanjutnya dengan menggebu-gebu. Efek dari ciuman Momo sebulan lalu masih terasa sampai sekarang.
"Wah, bener juga." Sahut Dino. "Enak nih. Bahasan dewasa."
"Yeuuu, lo masih bocah, tau!" Balas Jungkook. Tidak sadar diri.
"Kalian berdua itu sama-sama bocah. Pake ngatain lagi lo." Sela Taehyung yang mendapat anggukan setuju dari Dino.
"Jangan berisik!" Sahut Yoongi. "Nanti malem, langsung aja di gas. Jangan kelamaan."
"Gas?" Ulang Seokjin. "Yang buat kompor itu?"
"Bukan!" Jawab Jimin. "Maksudnya, jangan ditunda. Baby."
Seokjin membulatkan kedua matanya. Sedetik kemudian, Ia mendaratkan kepalan tangannya di kepala mereka satu-satu.
"Pikiran kalian ya, tolong! Kotor banget."
"Dih, kita cuma menyarankan aja ya." Kesal Hoseok.
Tok. Tok.
Atensi mereka serempak beralih kearah pintu.
"Permisi."
"Ya? Ada apa ya, Mas?" Tanya Jimin. Mewakili.
"Semuanya sudah siap. Mempelai pria harap segera keluar."
"Oh iya. Kita sebentar lagi kesana."
"Baiklah."
Setelah orang itu pergi, rasa gugup yang dimiliki Seokjin semakin bertambah. Jantungnya berdebar tidak karuan. Keringat dingin muncul di sekitar dahinya.
"Jangan gugup. Kaya yang Jungkook bilang tadi, nanti gue juga bantuin deh kalo lo kesusahan ngucapin ijab. Kalo perlu pake speaker, biar gue sekalian nikah sama Jihyo." Ucap Yoongi santai.
"Sorry to say, tapi ini pernikahan gue sama Nayeon." Balas Seokjin. "Bukan nikahan massal." Lanjutnya sambil merapikan jasnya dan mengecek penampilannya sekali lagi.
"Udah, ah. Ayo keluar." Ajak Namjoon.
Di sepanjang koridor, Seokjin tidak pernah berhenti menghela napas. Sesekali Ia menghafalkan kata-kata yang akan diucapkannya nanti di depan penghulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Bg. 2 [ Complete ]
Fanfickenapa semua hal didunia ini, selalu ngingetin gue sama kalian? Disarankan untuk membaca Our life sebelum membaca Our life Bg. 2 ini.