"Mo, ada acara ngga?"
"Ngga ada. Kenapa emangnya?"
Momo berjalan mendekat. Berdiri di samping Sana yang masih sibuk membereskan buku-bukunya.
"Anak-anak mau pada kumpul di cafe abis ini."
"Dateng semua?"
"Mungkin? Kecuali Jeongyeon."
"Jeongyeon?" Ulang Momo. "Kenapa emangnya? Gue juga ngga pernah liat dia. Udah tiga harian kayanya."
"Lo ngga buka grup?"
"Grup apa?"
"Angkatan."
"Engga. Ada yang penting emangnya?" Tanya Momo polos. Sana bahkan sampai menggertakkan giginya kesal.
"Grup kita bersembilan lah, bego. Kesel banget gue." Gerutu Sana. "Dari tadi gue perhatiin lo main HP mulu, tapi kenapa ngga tau? Semalem juga lo ngga nimbrung sama sekali. Lo hapus semua aplikasi di HP lo apa gimana?"
Saking kesalnya, Sana sampai berdiri. Memasukkan satu buku terakhirnya dengan kasar kedalam tas.
"H-hah? G-gue-"
"Udahlah." Sela Sana. "Jadi mau ikut, ngga?"
"Ikut, tapi gue balik dulu ya. Mau ganti baju. Soalnya tadi baju gue-"
"Mo, temenin gue ke toko buku, yuk."
Momo dan Sana serempak menoleh. Eunbi sedang berdiri dibelakang tubuh Sana dengan wajah dinginnya.
"Toko buku? Tapi gue-"
"Ayolah." Paksa Eunbi.
Sana melirik keduanya datar. Selalu saja seperti ini.
"San-"
"Kak!"
Ucapan Momo terpotong oleh suara Tzuyu yang memanggil keduanya di depan pintu.
"Ayo, udah ditungguin yang lain di parkiran. Lo lama banget, sih? Mana fakultas lo jauh banget lagi dari fakultas gue." Gerutu Tzuyu tajam. Badannya bersandar didaun pintu.
"Gue tunggu lo disana. Terserah mau dateng atau engga, yang penting gue udah ngajakin." Ucap Sana.
Gadis itu lalu berjalan keluar kelas, diikuti oleh Tzuyu yang menatap tajam Eunbi dan Momo.
"Itu dia, kan?" Tanya Tzuyu.
"He'em."
"Kak Momo ikut ngga?"
"Ngga tau. Udah gue ajakin tadi, cuma tuh cewek nyebelin tiba-tiba minta ditemenin Momo ke toko buku. Palingan juga Momo lebih milih pergi sama dia, dibanding kita."
"Kok gitu?"
"Lo liat aja nanti. Dia kan gampang banget nolak permintaan gue, tapi ngga bisa nolak permintaan orang baru."
"Kok nyebelin? Kok ngeselin? Kok pengin gue amuk? Kok-"
"Kok lo cerewet banget, sih? Abis makan apa?"
"Makan ati."
"Pantesan. Mau sekalian jantungnya, ngga?"
"Boleh. Yuk, ambil aja jantung cewek itu. Biar dia lenyap."
"Sadiiiiissss."
- - - -
Dahyun mengetuk pintu didepannya pelan. Sembari menunggu, Ia mengirim pesan kepada Chaeyoung. Mengatakan kalau Ia sedang menjemput Nayeon dan meminta mereka menunggu sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Bg. 2 [ Complete ]
Fanfictionkenapa semua hal didunia ini, selalu ngingetin gue sama kalian? Disarankan untuk membaca Our life sebelum membaca Our life Bg. 2 ini.