"Ck."
"Aish."
"Ish!"
"Huh."
Mina menatap heran kearah Momo. Sedari tadi gerutuan dan juga decakan tidak pernah berhenti keluar dari mulutnya.
"Kenapa, sih?!"
"Ini, gue tuh bingung." Jawab Momo, matanya tidak lepas dari layar handphone di genggamannya. "Mau beli makanan. Cuma, emang abang grabnya mau nganter kesini?"
Mina menepuk dahinya keras. Bingung dengan pikiran luar biasa Momo.
"Mau lah! Namanya juga cari duit." Ketus Mina.
"Beneran?" Ragu Momo. "Dianter sampe ruang rawat Sana, gitu?"
"Ya, enggak. Lo turun ke bawah. Ambil sendiri. Masa nganter sampe sini? Yang bener aja Moguriiii." Gemas Mina.
"Ck." Decak Momo malas. "Masalahnya, gue tuh males turun. Udah pewe ini disini duduk."
"NGESOT AJA LAH KALO GITU. KESEL BANGET GUE."
"Ih, kok ngegas?"
"Ngomong sama lo emang ngga bisa santai, yang ada gue kena penyakit otak nantinya."
Mina memilih untuk mengabaikan Momo, dengan mengelap lengan Sana menggunakan handuk kecil yang sudah Ia basahi sebelumnya.
"Tapi, Mina-"
"Apalagi, sih?!" Potong Mina kesal.
"Gue laper." Ucap Momo. Bibirnya memberengut lucu.
Amit-amit kalo diliat sama Mina, mah.
"Gue kan udah bilang, pesen grab. Terus lo ke bawah ambil makanannya." Saran Mina, mencoba untuk sabar.
Berbicara dengan Momo memang membutuhkan kesabaran ekstra.
"Kan gue juga udah bilang, gue males Mina."
"Terserah lo, Owow. Bodo amat."
Momo mendengus sebal. Jarinya masih sibuk men-scroll layar handphone. Siapa tahu ada makanan yang bisa membuat rasa malas Momo hilang.
"Eum, nitip Taehyung aja kali ya?" Gumam Momo. "Iya kali ya, Mina?"
"Serah lo. Gue ngga peduli." Ketus Mina.
Momo memberengut, Ia kemudian mencoba menelfon Taehyung. Berharap laki-laki itu masih ada di rumahnya.
Ya. Untuk pertama kalinya, Taehyung memilih untuk pulang. Membawa baju kotornya dan mengambil beberapa barang yang sekiranya dibutuhkan.
"Halo, Tae?"
"Halo. Ada apa, Mo?"
"Udah berangkat?"
"Baru mau, nih. Kenapa?"
"Nitip makanan, dong. Laper." Keluh Momo.
Mina yang mendengar itu mencibir.
"Gue bawa, kok. Nyokap gue yang masakin."
"Serius?!"
"Iya."
"Wah! Cepetan ya, Tae. Gue bisa mati kelaperan ini."
"Iya. Bawel lo, ah. Bye."
Momo menghela napas lega. Rasa laparnya akan tertolong kali ini.
"Uh, pacar Sana emang bener-bener." Ucapnya senang.
"Ngga punya malu, lo. Kenapa ngga pergi ke kantin aja, sih? Kesandung juga nyampe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life Bg. 2 [ Complete ]
Fanfictionkenapa semua hal didunia ini, selalu ngingetin gue sama kalian? Disarankan untuk membaca Our life sebelum membaca Our life Bg. 2 ini.