6- Siapa dia?

370 46 1
                                    

Yoongi langsung pulang ke apartmentnya saat ia menyelesaikan semua administrasi rumah sakit dimana Seohyun di rawat. Gadis itu pasti akan sangat bingung kenapa ia bisa berada di rumah sakit tiba-tiba.

Tapi akan lebih rumit lagi jika gadis itu tahu siapa yang menyuruh Yoongi melakukan semua ini.

"Lebih baik dia tidak tahu." gumam Yoongi dengan yakin kemudian membuka pintu apartmentnya.

Sekarang Yoongi sudah berada di apartmentnya. Taehyung tentu saja tidak mengikutinya lagi karena hantu itu lebih memilih untuk menemani Seohyun di rumah sakit. Dan karena janji yang Taehyung sudah buat.

Kata dokter, Seohyun terkena tifus. Suhu badannya sudah terlalu tinggi dan itu yang menyebabkannya sampai tak sadarkan diri. Mungkin kalau tidak ditangani dengan segera kondisinya akan semakin parah.

Syukurlah ia datang disaat yang tepat.

Pria itu menjatuhkan badannya di atas ranjang kemudian menerawang langit-langit kamarnya.

Sial. Insomnia nya kambuh.

Ia tidak mengantuk walaupun jam sudah menunjukan pukul 1 pagi. Beberapa jam lagi ia sudah harus berada di kantornya. Kembali sibuk dengan berkas-berkas yang menumpuk dan sidang yang harus ia hadiri.

°°°

Taehyung menumpu kan kedua tangannya di atas ranjang Seohyun dan dirinya duduk di kursi sebelah ranjang Seohyun. Rasanya lucu melihat Seohyun yang kebingungan karena tiba-tiba dirinya sudah berada di rumah sakit.

Melihat hal itu mungkin saja orang akan berpikiran kalau Seohyun sudah sembuh. Karena sejak tadi Seohyun bergumam sendiri seperti saat ia sedang menulis naskah novelnya.

Tapi kulitnya yang masih pucat dan tubuhnya yang masih lemas menandakan kalau ia masih sakit.

Sedangkan Seohyun yang masih berpikir lama karena kebingungan memenuhi pikirannya. Tapi semakin ia pikirkan semakin aneh. Karena sejak tadi tidak ada dokter yang datang jadi ia bertanya pada suster yang menggantikan infusnya tadi pagi. Dan, suster itu pun tidak tahu.

Ibunya bukan. Apa Eunbi?

Tapi tidak ada yang tahu kode apartmentnya. Selain dirinya sendiri dan Taehyung. Sekilas ia berpikir bahwa Taehyung yang melakukannya. Tapi itu lebih menyeramkan daripada dirinya yang tiba-tiba sudah berada di rumah sakit.

Apa pihak apartment yang membawanya? Tapi mereka tahu darimana kalau Seohyun sedang sekarat kemarin?

"Yoongi yang melakukannya, tapi aku yang memberitahunya tentang kondisimu. Kau harus mengucapkan terima kasih padaku." Taehyung terlihat berpikir sebentar, "Tapi dia yang membayar biaya rumah sakitnya. Kau juga harus berterima kasih padanya."

Suara dering ponsel membuyarkan pikirannya. Itu telepon dari Eunbinya. Ia tidak boleh mengatakan kalau ia sedang berada di rumah sakit.

"Eonni-"

"Ya! Kau sudah pergi kemana pagi-pagi seperti ini? Aku sudah didepan apartment mu dan kau tidak membukakan ku pintu."

Seohyun membelalakan matanya, ia tidak bisa berbohong pada Eunbi kalau begitu, "I-itu.. Aku sedang di rumah sakit."

"Siapa yang sakit? Kau?"

Gadis dengan pakaian rumah sakit itu menggigit bibirnya, "Eonni juga pagi-pagi sudah ke rumahku."

"Jangan mengalihkan pembicaraan. Siapa yang sakit? Kau?"

Seohyun membasahi bibir nya dan mulai menjawab, "I-iya.."

"Jeongmal?! Wae? Eonjebuteo?" (Benarkah?! Kenapa? Sejak kapan?) Eunbi meninggikan suaranya, ia terkejut bukan main. Kemarin ia bertemu Seohyun keadaannya baik-baik saja.

"I-itu.. Aku juga tak tahu.. Lebih baik eonni yang kesini saja."

"Baiklah. Beritahu aku nama rumah sakit dan nomor kamarmu lewat pesan. Aku akan kesana."

Taehyung hanya meringis mendengar suara Eunbi. Ia tahu seperti apa Eunbi itu. Wanita itu akan berlari dan memeluk Seohyun seperti adiknya sendiri. Walau ia selalu marah-marah.

°°°

"Jadi.. Saat kau bangun sudah ada disini?" ucap Eunbi setelah Seohyun selesai menjelaskan.

Wanita itu benar-benar langsung datang ke rumah sakit setelah Seohyun mengaku kalau sedang di rumah sakit.

"Kau sedang menceritakan novel siapa?"

Seohyun membuang nafasnya dan memutar bola matanya malas, "Sudah kukatakan itu yang terjadi padaku sekarang."

Taehyung yang mendengarkan pembicaraan mereka sejak tadi ikut mengangguk. Karena kursi yang tadi ia gunakan dipakai Eunbi duduk. Ia berdiri di sisi lain ranjang.

"Selain wajahmu yang pucat, kau terlihat baik-baik saja. Apanya yang sakit?" tanya Eunbi. Tersirat nada khawatirnya ketika wanita itu menanyakan hal tadi.

"Kata suster aku sakit tifus." jelas Seohyun. Eunbi hanya mengangguk-ngangguk tanda mengerti.

"Apa suster pun tidak tahu siapa yang membawamu kesini?" Eunbi mengganti topik.

Seohyun mengangguk pasti, gadis itu menghela nafas lega, "Bagaimanapun aku harus berterima kasih pada orang itu. Dia telah menolong nyawaku."

"Maja,"

Ada keheningan menyelimuti ruangan lagi. Taehyung diam-dian mengelus kepala Seohyun dengan penuh kasih sayang.

Ia masih menyayangi Seohyun seperti dulu. Tapi ia juga sadar diri. Dirinya tak bisa bersama Seohyun lagi. Dan, kini ada Yoongi sebagai perantara mereka.

Hantu itu memang sudah berjanji tidak akan mengikuti Yoongi. Tapi kalau Seohyun butuh bantuan lagi, ia harus meminta tolong pada Yoongi lagi. Tapi sebagai 'tetangga yang baik' juga, bukan hanya karena Taehyung yang meminta tolong.

"Seohyun~ah, mian, aku hanya bisa menjagamu secara tidak langsung. Dengan Yoongi sebagai perantaranya. Tidak ada yang bisa ku lakukan lagi selain hal ini." lirih Taehyung, pria itu kemudian menggenggam tangan Seohyun.

"Seohyun~ah, kau mau ku bawakan baju? Atau makanan?" tanya Eunbi di sela-sela keheningan tadi.

"Makanan saja. Aku lapar eonni."

°°°

Seohyun di rawat selama 2 hari. Dan, selama itu hanya Eunbi yang ikut merawat Seohyun. Karena gadis itu keukeuh tidak ingin ibunya tau tentang penyakitnya.

Dan, tentu saja Seohyun masih tidak tahu siapa yang telah menyelamatkannya.

Pagi ini, Seohyun hendak sarapan di luar karena bahan makannya di rumah habis. Sekalian ingin mencari inspirasi katanya. Ia sedang bosan di rumah.

Gadis itu sedang menelepon ibunya sembari menutup pintu apartment. Ia berpapasan dengan Yoongi yang juga sedang ingin berangkat kerja. Ia hanya melihat sekilas Yoongi dengan jas kerjanya, tak menghiraukannya.

"Ne, eomma. Aku sudah keluar apartment."

"Memangnya di rumahmu tidak ada makanan?"

"Tidak ada. Makanya aku keluar untuk sarapan."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°°

EPIPHANY | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang