Yoongi berlari menuju loby mall saat mendapat telepon kalau ternyata Seohyun dan Yeonjun sudah menunggu satu jam disana. Tadi sore ada rapat yang harus ia hadiri dan itu yang membuatnya terlambat datang.
"Yoongi~ssi, kau tak perlu berlari seperti itu sebenarnya. Yeonjun sedang membeli minuman disana." ucap Seohyun kemudian menunjuk salah satu kedai minuman di dekat eskalator.
Sambil mengatur nafasnya, Yoongi menghadap ke arah yang Seohyun tunjukan. Disana ada Yeonjun dan Taehyung.
"Ayo kita kesana kalau begitu." ajak Yoongi dan tanpa aba-aba menarik tangan Seohyun.
Seohyun yang menyadari kalau tiba-tiba Yoongi menarik tangannya, mengerjapkan matanya kemudian tersenyum tipis. Matanya berusaha menatap ke arah lain, seiring kakinya yang berjalan menyamakan langkah kaki Yoongi. Wah, tapi sayangnya ternyata jantungnya berdegup kencang lagi.
°°°
Mereka menghabiskan waktu di mall dan hampir melewatkan jam makan malam. Baju dan semua perlengkapan yang sekiranya bisa Yeonjun gunakan selama tinggal di rumah Yoongi sudah dibeli.
Anak itu bilang akan menggantinya dengan gaji kerja paruh waktu yang akan ia cari, tapi Yoongi mengatakan kalau Yeonjun tidak perlu menggantinya. Hanya tenangkan dirinya dan nikmati waktunya selama di rumah Yoongi. Entah apa maksudnya Yeonjun tidak mengerti.
Mereka mendatangu sebuah restoran bergaya vintage yang tidak sengaja mereka temui saat dalam perjalanan pulang. Disana mereka memesan samgyeopsal dan beberapa makanan pelengkap.
Restoran tidak begitu ramai karena menjelang tutup. Tapi suara dentingan bel yang menandakan seseorang datang berbunyi. Yoongi yang baru keluar dari kamar mandi tanpa sengaja berpapasan dengan orang yang baru datang tadi.
Langkahnya terhenti. Ia sepertinya mengenal orang yang baru saja melewatinya. Untuk memastikan penglihatannya, ia menengok kembali dan sudah kehilangan orang itu.
Mungkin aku salah lihat.
Yoongi hanya mengangkat bahunya tak peduli kemudian kembali ke tempat duduknya.
Seohyun sedang sibuk dengan buku catatannya sambil mengobrol dengan Yeonjun. Mungkin anak itu membantu Seohyun mendapat inspirasi cerita lagi. Seketika Yoongi penasaran cerita macam apa yang Seohyun buat kali ini.
Yoongi duduk tepat di hadapan Seohyun kemudian mengamati gadis di hadapannya yang sedang sibuk menulis.
"Seohyun~ssi, katanya kau memperbolehkan ku membantumu menulis cerita." Yoongi menjeda kalimatnya dan Seohyun mendongak menatap Yoongi, "Sebenarnya cerita macam apa yang kau buat?"
Seohyun terlihat berpikir sebentar, "Eumm, karena sebelumnya aku selalu membuat cerita fiksi sejenis harry potter. Kali ini aku ingin membuat cerita romantis tapi tetap saja fiksi."
Yoongi hanya menganggukkan kepalanya singkat, "Aku bisa membantumu bagaimana?"
"Semalaman juga aku memikirkan hal itu, eumm.. kau bisa membantuku dengan mengantarkan aku ke tempat-tempat yang perlu aku kunjungi. Ada banyak tempat yang perlu aku kunjungi kalau-kalau aku butuh inspirasi. Sebelumnya aku selalu melakukan hal itu bersama Taehyung."
Mendengar hal itu Taehyung yang berada di samping Yoongi langsung menunduk, Yoongi yang mengetahui hal itu segera berpikir cepat. Kedepannya mungkin Yoongi akan banyak membicarakan tentang Taehyung. Jadi lebih baik menanyakan tentang Taehyung ke Seohyun sekarang, seolah-olah Yoongi belum mengetahuinya.
"Eumm, Seohyun~ssi, kau pernah membicarakan tentang Taehyung sebelumnya, memangnya siapa dia sebenarnya?" Yoongi berusaha berakting sebaik mungkin. Berharap Seohyun tidak curiga macam-macam.
"Taehyung?" Seohyun tampak terkejut, ia menelan salivanya kemudian menatap sekilas sekeliling restoran dan memainkan jarinya, "Eumm.. Dia dulu kekasihku. Dia meninggalkanku 2 tahun yang lalu. Karena penyakitnya. Aku tidak tahu harus menyebutnya siapa sekarang, karena kami belum sempat putus saat itu."
Yoongi menatap sekilas Taehyung. Hantu itu seperti memikirkan sesuatu. Di sisi lain, jika dilihat dari gerak-gerik Seohyun saat membicarakan Taehyung tadi, pertanda bahwa gadis itu merasa terikat dengan Taehyung dan belum bisa melupakannya.
Pekerjaannya sebagai pengacara membuatnya selalu mengamati setiap gerak-gerik seseorang saat ia diberi kesempatan untuk menginterogasi, entah itu korban maupun tersangka dalam kasusnya. Mata elangnya pasti mengamati setiap inci gerakan orang yang sedang ia ajak bicara, entah itu yang mengarah ke hal yang mencurigakan ataupun tidak.
Baru Yoongi ingin melanjutkan pembicaraan, makanan yang mereka pesan sampai. Pria itu melihat Seohyun yang tampak antusias setelah melihat makanan datang. Ia pun mengurungkan niatnya untuk membuat gadis itu bicara lebih lanjut tentang Taehyung. Atau gadis itu akan merasa tidak nyaman.
°°°
Yeonjun hanya diam mengamati perbincangan antara Yoongi dan Seohyun. Mata anak itu menemukan sesosok pria yang sedang menatapnya dari kejauhan. Mata mereka bertemu dan membuat Yeonjun menelan salivanya.
Seorang pramusaji meletakkan beberapa makanan yang mereka pesan. Itu sempat mengalihkan pikirannya dari tatapan pria tadi. Tapi seketika tubuhnya menegang saat pria yang sedang ia tatap mulai berjalan ke arahnya.
Tangannya mengepal kuat kemudian tanpa pikir panjang ia berlari keluar restoran. Tanpa menoleh ke belakang walaupun ia mendengar teriakan Yoongi dan Seohyun memanggil namanya. Seketika ia menjadi pusat perhatian semua orang.
Tapi sepertinya Yeonjun harus berterima kasih karena malam ini sedang ramai orang yang berlalu lalang setelah pulang kerja. Setidaknya ia bisa bersembunyi di kerumunan orang-orang ini.
Kaki lincah Yeonjun masih bergerak menerobos banyak orang saat melewati trotoar. Berusaha bersembungi di belakang tubuh banyak orang. Ia menabrak beberapa orang dan cukup membuat larinya sedikit kacau, tapi ia tidak peduli. Dinginnya angin malam membuatnya menutup rapat jaket yang baru Yoongi belikan. Yeonjun merasa seperti anak tidak tahu terima kasih sekarang.
Ia menengok sekilas mengecek apakah masih ada yang mengejarnya dan tebakannya benar, beberapa pria berjas hitam dengan tubuh besar dan gagah mengejarnya. Pria-pria yang ia lihat sedang bersama pria yang menatapnya di restoran tadi. Sekarang persetan dengan dimana ia akan tinggal setelah ini, sekarang ia harus lolos dari kejaran orang-orang itu.
Masih dengan kakinya yang lincah ia memilih menerobos zebra cross tak peduli dengan mobil-mobil yang berlalu lalang dengan kecepatan maksimal. Ia berhasil kabur dari kejaran orang-orang berjas tadi dari seberang jalan. Mereka tidak mengejar Yeonjun dengan nekat menerobos zebra cross juga. Dan, itu memberikan Yeonjun kesempatan untuk berhenti dan bernafas sejenak.
Anak itu menatap orang-orang berjas hitam itu, kemudian memilih kembali kabur dari kejaran orang-orang itu.
Anak itu tidak yakin kalau masih ada yang mengejarnya, tapi matanya melihat sebuah papan nama sebuah gedung yang sangat familiar. Gerbang masuk gedung itu sudah dikunci rapat, tapi tanpa pikir panjang ia melompat masuk. Setidaknya ia harus sembunyi dari kejaran orang-orang tadi.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY | Min Yoongi
Fanfiction"Halo, kau bisa melihatku, 'kan?" Itu yang dikatakan hantu laki-laki pertama yang Yoongi lihat saat pindah ke apartement barunya. Hantu itu meminta tolong untuk bisa menjaga kekasihnya agar ia bisa tenang di alam sana. Tapi menjaga wanita dalam kamu...