20- Pemuda itu

265 41 0
                                    

Vote dan comment nya yaa

⭐⭐⭐

°°°

Yoongi sedang sendirian di ruang rawat inap nya. Ia masih belum diperbolehkan pulang oleh dokter. Jadi ia meminta tolong salah satu teman polisinya, Jung Hoseok, untuk membantunya menyelidiki siapa dalang di balik penembakannya.

Seohyun sebenarnya melarangnya untuk menyelidiki hal itu sekarang dan menyuruhnya untuk fokus pada kesembuhannya. Itu sebenarnya yang dikatakan oleh Eunjoo sebelum pulang ke Daegu. Tapi Eunjoo meminta Seohyun memastikan kalau Yoongi benar-benar fokus untuk pemulihannya.

Tapi semangatnya untuk membongkar kasus ini membuatnya terpaksa tidak mematuhi nasehat Ibunya dan Seohyun untuk saat ini. Terlebih karena dia seorang pengacara dan ini adalah murni kasus yang ia alami sendiri, jadi keinginannya untuk memecahkan kasus ini sangat besar.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Seohyun sedang keluar sebentar untuk mencari makan karena sejak siang belum makan dan ini kesempatan yang sempurna untuk Hoseok datang dan bisa menginterogasi Yoongi secara langsung sekaligus mencari hal yang bisa dijadikan bukti-bukti lebih lanjut bersama Yoongi.

Sebenarnya Hoseok tidak tahu siapa itu Seohyun. Hanya saja Yoongi mengatakan kalau Seohyun melarangnya untuk menyelidiki kasus ini, jadi Yoongi hanya mengatakan kalau Hoseok harus menginterogasinya diam-diam tanpa memberitahu sebelumnya siapa itu Seohyun.

Hoseok memasuki ruang inap Yoongi setelah Yoongi memberikan aba-aba untuk masuk lewat pesan singkat. Beberapa menit setelah Seohyun keluar kamar. Sambil mengendap-endap Hoseok memasuki ruangan itu dan menutupnya rapat-rapat.

"Tadi aku sudah bertanya padanya. Katanya dia akan makan di luar juga. Jadi kemungkinan akan lama." Yoongi menjeda kalimatnya, "Tapi kita tetap harus berhati-hati."

Hoseok mengangguk mengerti kemudian duduk di kursi sebelah ranjang Yoongi, "Sebenarnya siapa gadis itu? Kekasihmu? Kenapa hyung bisa tiba-tiba punya kekasih? Tanpa memberitahuku."

"Dia bukan kekasihku. Aku harap itu benar. Tapi aku rasa dia tidak mau. Dia hanya tetanggaku." Mulai menyadari kalau obrolan mereka menyimpang dari hal yang seharusnya mereka bicarakan, membuat Yoongi langsung mengalihkan topik. "Jadi bagaimana? Apa yang kau lihat di CCTV?"

Tanpa menjawab, Hoseok langsung mengeluarkan sebuah berkas dari tas hitam yang ia bawa lengkap dengan foto-foto yang di ambil dari rekaman CCTV. "Ini beberapa hal yang aku temukan di CCTV."

"Ini foto pertama." Hoseok menunjukkan salah satu foto kepada Yoongi yang langsung direbut olehnya. Itu foto sebuah mobil van berjenis Mercedes Benz V Class berwarna hitam terlihat terparkir rapi di parkiran. Di foto itu wajah supir tidak terlihat sehingga tidak bisa diketahui identitasnya karena kaca mobil terlalu gelap.

"Itu mobil pelaku. Dari jendela mobil itu, seorang penembak jitu menembakmu dan membuatmu jatuh dalam sekali tembakan. Foto itu diambil 2 jam sebelum kejadian."

Yoongi melihat plat nomor mobil yang jelas terlihat, "Plat nomornya? Bisa dilacak?"

Hoseok menggeleng pelan, "Plat nomor yang tertulis di mobil itu adalah plat nomor palsu. Jadi kita tidak bisa melacaknya." lanjut Hoseok.

Yoongi menghela nafas kecewa kemudian mengangguk sekenanya. Kemudian Hoseok menunjukkan foto kedua tanpa bersuara.

Itu adalah foto dimana pria dengan jacket abu-abu yang mengempiskan ban mobil Yoongi tempo hari, terlihat keluar dari sebuah mobil van sebelumnya, tapi di foto itu wajahnya tidak terlihat.

"Ini 20 menit sebelum kejadian. Seakan-akan ia bisa memprediksi kalau saat itu kau akan keluar dari rumah menggunakan mobil."

Foto ketiga adalah foto saat pria dengan jacket abu itu saat berusaha mengempiskan ban mobil Yoongi. Foto keempat saat Yoongi mengejar pria itu. Dan, foto terakhir saat penembak jitu yang menggunakan pakaian serba hitam lengkap dengan masker dan topi hitam mulai menembaki Yoongi.

"Mana yang lain? CCTV di lift? Jangan bilang CCTV di lift sedang rusak?" tebak Yoongi. Ia biasa mengalami hal serupa dalam kasus yang ia kerjakan biasanya.

Hoseok menggeleng cepat, "Untung saja tebakanmu salah. Aku membawa laptopku agar hyung bisa melihat videonya langsung."

Yoongi mengernyitkan dahinya kemudian menyipitkan matanya sambil menatap Hoseok heran. "Kenapa tidak daritadi?"

Hoseok hanya terkekeh kemudian mulai menunjukkan sebuah video dimana pria itu keluar dari lift menuju lobby dan berjalan tenang diantara lalu lalang orang di lobby apartement. Seakan tidak terjadi apa-apa. Kemudian memasuki mobil van lain dengan jenis dan warna yang sama yang sudah terparkir rapih di depan lobby apartement.

"Wahh.. Dengan begini bagaimana kita bisa mencari pelakunya." erang Yoongi frustasi, ia mengacak-acak rambutnya karena geram dengan kasus ini.

Hoseok hanya terkekeh sebentar melihat tingkah Yoongi kemudian menunjukkan video lain dimana terlihat pria itu membuka topinya kemudian menatap Yoongi.

Pause!

"Coba lihat ini hyung! Jangan kau pikir ini adalah kasus yang sulit, padahal kita sudah menemukan setitik jalan keluarnya. Dengan bodohnya dia menunjukan wajahnya padamu saat itu."

Mata Yoongi langsung membulat. Ia baru ingat kalau pria itu menunjukkan wajahnya padanya sebelum ia tak sadarkan diri.

"Sunbae ku sedang membuat sketsa wajahnya semoga saja tidak salah. Jadi kita hanya perlu mencari identitasnya dari sketsa wajah itu. Walaupun itu agak sulit."

Hoseok mulai memasukkan barang-barangnya ke dalam tas hitamnya lagi. Berjaga-jaga kalau saja Seohyun datang tiba-tiba.

Sedangkan Yoongi tiba-tiba mengernyitkan dahinya saat menyadari ada hal yang janggal.

"Kenapa dia menunjukkan wajahnya pada ku saat itu? Padahal seharusnya dia menutupi identitas nya." gumam Yoongi sambil berpikir sangat keras.

"Eo?" tanya Hoseok karena pria itu tidak mendengar dengan jelas gumaman Yoongi.

"Tidak apa-apa." Yoongi mengingat satu hal lainnya, "Lalu bagaimana tentang Yeonjun? Apa kau menemukan sesuatu yang aneh?"

Sebelumnya Yoongi juga ingin meminta tolong untuk memeriksa tentang Yeonjun. Ia hanya ingin mendengar kalau Yeonjun baik-baik saja saat kabur darinya tiba-tiba.

"Oh, iya. Aku menanyakan wali kelasnya di sekolah yang hyung beritahu. Katanya belakangan ini, dia sudah mulai masuk ke sekolah seperti biasanya. Jadi menurutku tidak ada yang aneh."

Yoongi menghela nafas lega kemudian menganggukkan kepalanya senang, "Oke, baiklah. Terima kasih."

Secara tiba-tiba seseorang membuka pintu ruang inap. Itu Seohyun. Gadis itu membeku saat matanya bertemu tatap dengan mata Hoseok. Kemudian mata Seohyun beralih menatap Yoongi dengan tatapan heran.

"Dia temanmu, Yoongi~ssi?" tanya Seohyun memastikan.

"Ah, iya. Dia teman satu universitas ku." jawab Yoongi dengan cepat. Sial. Jantungnya berdegup dengan cepat dan itu membuatnya gugup hanya dengan pertanyaan biasa seperti itu.

Saat Seohyun memasuki ruang inap, hawa ruangan spontan berubah drastis. Dan, sepertinya Hoseok merasakan hal yang sama dilihat dari wajah gugupnya. Itu wajah tergugup Hoseok selama Yoongi mengenalnya.

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Hai gaes

Vote dan comment nya yaa

⭐⭐⭐

EPIPHANY | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang