Maap gais, baru bisa up sekarang. Baru selesai ujian aku nya.
°°°
Selama diperjalanan Yoongi dan Seohyun tidak ada yang berbicara. Tadi Yoongi hanya bertanya lokasi rumah sakitnya dan Seohyun menjawab lokasinya. Setelah itu semuanya sibuk di pikiran masing-masing. Atau bisa dikatakan canggung? Mengenai Taehyung, hantu itu tidak ikut di mobil Yoongi. Jadi suasana mobil semakin sepi.
Mata Seohyun menangkap kantong belanja yang Yoongi taruh di dekat kakinya, gadis itu baru menyadari kalau buku-buku itu masih tersampul plastik rapih. Berarti Yoongi baru membeli ini.
"Kau suka membaca buku?" tanya Seohyun spontan.
Yoongi menatap sekilas kantong belanjaan di dekat kakinya kemudian mengangguk lagi, "Ahh, buku ini? Aku baru membelinya. Aku cukup suka membaca."
Yoongi menatap sekilas Seohyun, gadis itu sudah menghadap jendela dan tidak menyadari bahwa salah satu buku yang dibeli Yoongi adalah bukunya. Pria yang sedang menyetir itu kembali fokus pada jalanan di hadapannya.
Entah kenapa di dalam keheningan yang tercipta ini, Yoongi tidak merasa canggung sedikitpun. Kecanggungan biasa muncul kalau tidak ada topik yang dibahas tapi tetap ingin bicara. Tapi entah kenapa kedua orang ini sama-sama nyaman di dalam keheningan ini.
Tiga jam, waktu yang dibutuhkan dari Seoul ke rumah sakit di Busan, tempat dimana ibu Seohyun di rawat. Sekarang mereka sudah sampai.
"Terima kasih telah mengantarku." ucap Seohyun. Gadis itu sudah membuka seatbelt, tangannya meraih gagang pintu mobil kemudian pergerakannya terhenti.
Yoongi mengamati gadis disampingnya, Seohyun tampak memikirkan sesuatu, kemudian segera menatap mata Yoongi lekat-lekat.
"Yoongi~ssi, aku tahu ini tidak sopan. Tapi kuharap kita tidak berada di posisi seperti ini lagi. Maksudku.. berada di posisi, aku yang berhutang budi padamu terus menerus."
Yoongi menautkan kedua alisnya, "Sudah kukatakan kau tidak perlu-"
"Oke, baiklah, aku mengerti aku tidak perlu membalasnya. Tapi kau tidak tahu sesulit dan serumit apa kehidupanku sekarang, kau mungkin tidak akan sanggup membantuku pada akhirnya. Dan, supaya aku tak terus menerus berhutang budi padamu." Seohyun menjeda kalimatnya kemudian mengulum bibirnya, "Kuharap kita tidak usah bertemu lagi."
Seohyun segera keluar dari mobil Yoongi. Pria itu menatap Seohyun yang sudah memasuki lobi rumah sakit.
Yoongi seharusnya senang karena ia tidak perlu repot-repot menolong siapapun lagi. Tapi sebelumnya Seohyun sendiri yang minta tolong kepadanya saat mabuk kemarin. Seharusnya Yoongi sadar kalau permintaan tolong itu hanya sekedar racauan Seohyun saat mabuk saja. Bukan permintaan tolong yang sebenarnya.
Pria itu mengalihkan pandangannya pada kantong belanjaan dan memfokuskan matanya pada buku Seohyun. Buku yang bahkan belum ia baca.
"Mungkin aku sudah tahu sesulit dan serumit apa kehidupanmu, Seohyun~ssi."
°°°
Yoongi memutuskan pergi ke salah satu bar dekat rumah sakit. Masih siang tapi mood nya sudah tidak baik. Pria itu menelepon adik kelasnya di kampus, Jeon Jungkook dan Park Jimin, yang kebetulan berasal dari Busan untuk menemaninya.
"Hyung, mengajakku di waktu yang tepat. Kebetulan aku baru putus dari pacarku kemarin, aku sangat butuh teman minum." ucap Jimin saat baru sampai, ia langsung duduk di kursi sebelah Yoongi dan memesan bir ke waiters.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY | Min Yoongi
Fanfiction"Halo, kau bisa melihatku, 'kan?" Itu yang dikatakan hantu laki-laki pertama yang Yoongi lihat saat pindah ke apartement barunya. Hantu itu meminta tolong untuk bisa menjaga kekasihnya agar ia bisa tenang di alam sana. Tapi menjaga wanita dalam kamu...