Vote dan comment nya ✨✨
⭐⭐⭐
°°°
Yoongi berlari keluar dari lift menuju apartment Seohyun. Ia berlari tergesa-gesa sejak tadi sampai luka di perutnya terasa perih lagi, padahal tadi sudah mulai baik-baik saja.
Pria itu langsung pulang saat mendengar kabar bahwa Seohyun sudah membawa barang-barang nya dari rumah sakit. Dan, karena sekarang sudah malam. Gadis itu pasti marah besar.
Taehyung terlihat menunggunya di depan unit apartement Seohyun sambil menggelengkan kepalanya tidak percaya saat melihat Yoongi sudah mendekatinya.
"Ck ck ck... Kau tidak tahu, Seohyun marah besar di dalam sana. Kau harus membuatnya tenang kembali atau kau akan dimakan hidup-hidup olehnya." ucap Taehyung sambil menatap Yoongi iba.
"Diamlah dan bantu aku memikirkan cara agar dia tidak marah." Yoongi meringis kecil karena lukanya semakin perih.
Sepertinya luka operasinya saat ini basah karena terkena keringatnya. Tapi otak cerdasnya menemukan jalan keluar. Yoongi tersenyum tipis kemudian menekan bel.
Tak lama pintu terbuka dan menunjukkan wajah Seohyun yang terlihat sedang marah. Dilihat dengan wajahnya yang menatap Yoongi dengan tatapan dingin.
"Ayo, masuk." ucap Seohyun dengan ketus.
Namun mata gadis itu spontan membulat saat mendapati tubuh Yoongi tiba-tiba lunglai dan tanpa aba-aba langsung jatuh ke pelukannya. Seohyun mengguncangkan tubuh Yoongi pelan. Ia bisa merasakan kalau pria ini masih sadar.
"Y-yoongi~ssi, gwaenchana yo?"
"N-ne."
"Apa ada masalah dengan luka mu? Wajahmu terlihat pucat dan tubuhmu berkeringat. Mau ku bawa ke rumah sakit lagi?" tanya Seohyun dengan nada panik.
Taehyung tersenyum melihat itu. Ia ingat kalau itu adalah nada panik yang sama yang dulu selalu Taehyung dapatkan dari Seohyun ketika melihat Taehyung tiba-tiba berwajah pucat seperti Yoongi saat ini.
"T-tidak perlu.. Aku baik-baik saja."
"Baiklah, pertama-tama ayo kita masuk lalu akan ku ganti perbanmu."
Seohyun membawa masuk Yoongi dan menutup pintu. Yoongi masih bisa berjalan sendiri, jadi Seohyun hanya membantunya berjalan sedikit.
Yoongi di bawa duduk ke sofa ruang tengah Seohyun. Setelah itu Seohyun segera mencari perban cadangan yang dari rumah sakit di tas Yoongi.
Taehyung duduk di sebelah Yoongi dengan tangan bersedekap, ia melihat Seohyun benar-benar panik dan ragu kalau rencana Yoongi kali ini akan berjalan baik.
"Hyung, kau yakin dengan rencanamu ini? Itu Seohyun benar-benar panik. Kalau kau berbohong—"
Ucapan Taehyung terpotong dengan perkataan Yoongi.
"Aku tidak berbohong. Ini benar-benar sakit." ucap Yoongi tapi menghadap Seohyun. Taehyung membulatkan matanya terkejut karena Yoongj menjawab perkataannya saat Seohyun ada di hadapannya.
Tapi untungnya Seohyun yang sedang panik karena perban yang dicari tidak kunjung ditemukan tidak merespon apa yang dikatakan Yoongi tadi. Hal itu membuat Taehyung mengelus dadanya lega.
Sedangkan Yoongi yang melihat Seohyun panik membuat hati Yoongi menghangat, ia belum pernah dikhawatirkan oleh seseorang. Selain ibunya. Sambil menatap Seohyun lembut, Yoongi tersenyum tipis. Matanya sekilas melirik laptop Seohyun yang terbuka dan menunjukkan tulisan-tulisan Seohyun. Gadis itu benar-benar telah bekerja keras.
Seohyun akhirnya menemukan perban Yoongi karena perban itu terselip di sela-sela pakaian Yoongi. Ia menunjukkannya pada Yoongi kemudian teringat sesuatu.
Bagaimana ia akan memasangkan perban itu pada Yoongi?
Mau tidak mau ia harus membuka baju Yoongi agar bisa memasangkannya. Memikirkan hal itu membuatnya meneguk ludah.
"Ehem." Seohyun menghadap ke arah lain kemudian menaruh perban itu di pangkuan Yoongi dengan pelan-pelan, "K-kau bisa memakainya sendiri, 'kan? Aku akan memasakkan bubur untukmu."
Mendengar hal itu membuat Yoongi sontak menahan lengan Seohyun saat gadis itu hendak pergi. Pria itu menaikkan kedua alisnya karena bingung. Sedangkan Seohyun menengok ke arah Yoongi dengan hati-hati.
"Pakaikan untukku. Aku tidak bisa memakaikannya sendiri."
"Kau pasti bisa, biar aku memasakkan bubur—"
"Aku tidak bisa." Yoongi menatap Seohyun dengan tatapan memelas dan itu membuat Seohyun kalah.
"B-baiklah."
Seohyun duduk di samping Yoongi, di tempat Taehyung tadi. Sehingga membuat hantu itu harus berdiri dan pergi ke tempat lain.
Yoongi membuka kemeja yang ia pakai dengan hati-hati. Oke, Seohyun telah melihat Yoongi yang sekarang sudah dalam keadaan shirtless, walau setengah badannya tertutup kain perban.
"Seohyun bahkan tidak pernah melihatku shirtless. Kau yang pertama mungkin." ucap Taehyung saat melihat Seohyun sangat gugup.
Mendengar itu membuat Yoongi tersenyum tipis. Ia berusaha keras untuk tidak memperlihatkan senyumnya agar Seohyun tidak curiga. Padahal jantungnya berdetak keras setiap Seohyun di dekatnya.
Seohyun sendiri segera melepas kain perban yang lama dan menggantinya dengan yang baru dengan hati-hati. Jantungnya bergedup sangat kencang dan ia berusaha keras agar Yoongi tidak mendengar detak jantungnya.
"Seohyun~ssi, kau sangat mahir melakukannya. Apa kau mau membantuku mengganti perbanku setiap hari?"
"E-eo?" Seohyun sudah selesai mengganti perban Yoongi kemudian segera berdiri.
Suasana sangat sunyi dan hanya diisi oleh suara detak jantung masing-masing yang sama-sama berdegup dengan sangat kencang. Seohyun dan Yoongi menatap mata satu sama lain tanpa bersuara.
Melihat pemandangan itu membuat Taehyung gemas. Kenapa mereka tidak segera menyatakan perasaan mereka pada satu sama lain?
Seohyun terlihat mengulum bibirnya sambil memikirkan tawaran Yoongi kemudian tersenyum tipis dan mengangguk kecil. Tak sampai semenit, Seohyun segera berlari ke dapurnya seraya menyembunyikan wajahnya yang sekarang berwarna merah.
Melihat kelakuan Seohyun tadi membuat Yoongi juga tidak bisa menyembunyikan senyumnya lagi. Ia menghadap ke arah lain masih dengan senyum. Wah, jantungnya benar-benar berdegup dengan cepat. Rasanya seperti ada kembang api di dalam perutnya.
Min Yoongi benar-benar sudah jatuh cinta pada seorang Goo Seohyun.
°°°
Halo kaliann👋
Vote dan comment nya jangan lupa ya✨
⭐⭐⭐
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY | Min Yoongi
Fanfic"Halo, kau bisa melihatku, 'kan?" Itu yang dikatakan hantu laki-laki pertama yang Yoongi lihat saat pindah ke apartement barunya. Hantu itu meminta tolong untuk bisa menjaga kekasihnya agar ia bisa tenang di alam sana. Tapi menjaga wanita dalam kamu...