44- terminé (fin)

327 25 0
                                    

Vote dan commentnya kawan-kawanku

⭐⭐⭐

°°°

"Seohyun~ah, aku rasa aku tidak bisa  datang hari ini. Aku harus pergi ke Incheon untuk meeting disana. Maaf.."

Seohyun hanya diam memandangi beberapa orang yang mulai lalu lalang di dalam aula gedung acara dari lantai atas. Dalam pikirannya terbayang kata-kata Yoongi yang tidak bisa hadir di acara pentingnya. Matanya memerah menahan tangis.

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Eunbi tiba-tiba. Ia mendekat ke arah Seohyun yang membuat gadis itu gelagapan mengelap air matanya.

"Entahlah. Aku gugup sekali. Padahal ini bukan yang pertama kalinya." ungkap Seohyun ia meremas kedua tangannya, agar tangisnya tidak pecah tiba-tiba.

"Kau tidak apa-apa?"

"Eo?"

"Yoongi. Katamu dia tidak bisa datang hari ini, 'kan?"

Seohyun tersenyum kemudian menunduk, "Iya, meeting nya di Incheon lebih penting daripada acaraku sepertinya. Padahal aku hanya ingin bersamanya di hari bahagia seperti hari ini."

Eunbi menepuk punggung Seohyun lembut, "Gwaenchana, aku yakin dia tidak bermaksud seperti itu."

°°°

Acara berlangsung dengan tenang. Untuk sejenak Seohyun bisa melupakan kekecewaannya tentang keabsenan Yoongi di hari pentingnya. Ia berusaha memberikan penggemar bukunya senyuman paling tulus sebagai ucapan terima kasihnya. 

Walaupun di dalam hatinya ia berharap kalau Yoongi tiba-tiba datang memberinya kejutan.

Tapi sepertinya tidak. 

Karena sekarang acara sudah selesai pun Yoongi tidak juga menampakkan batang hidungnya.

Padahal gadis itu sempat melihat Yeonjun diantara kerumunan orang yang masih belum keluar dari aula acara, entah sedang bersama siapa karena anak itu asyik mengobrol dengan seorang gadis cantik yang sepertinya seumurannya. Seohyun tidak mau mengganggu waktu mereka berdua.

"Nuna!" seru Yeonjun dan berlari menujunya saat ia sedang asyik melamun.

"Ini temanku, kenalkan namanya Kwon Chaewon." ujar Yeonjun. Seohyun tersenyum menanggapinya dan bertanya kepada Yeonjun melalui kontak mata sekilas.

"Eonni, aku suka sekali bukumu. Aku sudah membaca semua jenis bukumu. Aku senang sekali bisa bucara denganmu langsung!" seru Chaewon antusias, yang ditanggapi senyuman lebar oleh Seohyun.

"Kalian teman apa?" tanya Seohyun penasaran, pertanyaan itu ditanggapi tingkah gelagapan Yeonjun. Ia mengerti apa yang sedang terjadi.

"Teman SMA semoga saja teman sekampus juga." jawab Chaewon.

Seohyun menarik lengan Yeonjun dan membisikkan sesuatu, "Kau yakin hanya teman?"

Yeonjun langsung mengangguk padahal ekspresinya mengatakan hal yang sangat berlawanan. Namun tak lama ia teringat sesuatu dan merogoh saku jaketnya, kemudian memberikan secarik kertas pada Seohyun.

"Ah, iya. Tadi hyung memintaku untuk memberikan ini padamu. Jangan telat katanya."

Setelah membaca tulisan dikertas tersebut, Seohyun menaikkan alisnya heran.

"Aku harus kesana? Malam-malam?"

°°°

Seohyun turun dari taksi dan melihat palang masuk menuju sebuah pantai yang sudah gelap karena waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.

EPIPHANY | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang