11- Hari yang aneh

283 40 0
                                    

Double update gaess. Vote dan commentnya yaa:)) ⭐⭐⭐

°°°

Sudah seminggu Seohyun memutuskan untuk menginap di Busan menemani ibunya. Tapi karena saat ia berangkat ia terburu-buru, gadis itu tidak sempat membawa laptopnya. Jadi ia tidak bisa melanjutkan naskahnya selama di Busan.

Hari ini Seohyun sudah kembali ke Seoul. Gadis itu berhenti tepat di depan pintu unit apartmentnya kemudian menengok ke arah pintu unit apartment Yoongi.

Ia tiba-tiba terpikir perkataannya saat terakhir mereka bertemu. Entah kenapa ia merasa bersalah. Apa itu terlalu kasar? Apa itu terdengar seperti Seohyun tidak tahu terima kasih? Tapi memang itu yang Seohyun rasakan. Ia tidak mau berada di posisi yang membuatnya terus menerus berhutang budi pada Yoongi.

Seohyun menggelengkan kepalanya menghilangkan semua rasa bersalahnya kemudian memasuki unit apartmentnya.

°°°

Yoongi menatap satu persatu buku di rak perpustakaan. Hari ini ia memutuskan untuk membaca buku di perpustakaan saja alih-alih membeli yang baru. Pria itu meraih salah satu buku kemudian mengamatinya.

Ia pun membawa buku itu ke meja yang sedari tadi sudah ia tempati. Terdapat setumpuk buku lain yang akan ia baca dan ia jadikan referensi. Ada pula buku yang hanya menjadi bacaan ringannya saja.

Pria itu segera duduk dan membaca buku yang barusan ia ambil. Yoongi membaca buku itu dengan seksama sehingga tidak menyadari kedatangan seseorang yang sudah duduk di hadapannya.

"Annyeonghaseyo, Yoongi~ssi." sapa sebuah suara. Yoongi mendongak dan menemukan Seohyun sedang memeluk sebuah buku dan tersenyum kepadanya. Taehyung berada di sebelah Seohyun memberi senyum lebar khasnya pada Yoongi.

"Ahh.. Annyeonghaseyo." sapa Yoongi balik, ia kemudian kembali fokus pada buku bacaannya.

Seohyun menghela nafasnya. Ia tahu kalau seharusnya ini yang terjadi setelah perkataannya kemarin. Yoongi kembali dengan sifat dinginnya dan berlaku seakan-akan tidak mengenal satu sama lain.

Gadis itu memilih untuk duduk di meja lain. Ia tidak ingin mengganggu aktivitas Yoongi sekarang. Ini mungkin terdengar seperti Seohyun tidak tahu diri. Seperti seorang perempuan yang masih ingin di kejar oleh pacar laki-lakinya padahal perempuan itu telah mencampakkan pacar laki-lakinya.

Mungkin Seohyun baru menyadari kalau gadis itu suka akan perhatian yang Yoongi berikan padanya sebelumnya. Memang bukan perhatian yang diberikan secara terang-terangan, tapi mampu membuat hati Seohyun menghangat ketika mengingat semua itu.

Ia menghela nafasnya panjang ketika baru menyadari sesuatu. Sesuatu hal yang mungkin tidak akan bisa berubah mengingat kepribadian dingin milik Yoongi.

Seohyun lebih membenci kalau Yoongi tidak menaruh perhatian padanya lagi.

°°°

Yoongi menjatuhkan diri di atas sofa ia menatap langit-langit ruangan kemudian menghela nafas panjang. Ia sudah kembali lagi ke rumahnya setelah Seohyun pulang lebih dahulu dari perpustakaan. Pria itu perlu memastikan kalau Seohyun sudah pulang baru hatinya akan tenang.

Kenapa ia harus bertemu Seohyun tadi pagi? Pikirannya baru bisa jernih setelah seminggu tidak bertemu gadis itu, tapi secara tiba-tiba Seohyun datang dan menyapanya. Seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya.

Pria itu mengacak-acak rambutnya kemudian meraih bantal sofanya, ia menegakkan tubuhnya kemudian menutup mulutnya menggunakan bantal sofa itu lalu mulai berteriak.

EPIPHANY | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang