38- Rumah Seohyun

224 25 1
                                    

"Ne, Eomma! Aku pergi dulu." salam Seohyun dan segera keluar rumah. Setelah memakai sepatu olahraga nya, ia berlari menuju halaman rumahnya. Langkahnya terhenti sebentar karena ingin menikmati udara sejuk Busan dipagi hari. Suasana yang sudah lama ia rindukan.

Setelah melakukan peregangan singkat dan mengikat rambutnya agar tidak menganggu aktivitas nya nanti, lalu akhirnya kakinya mulai berlari pelan. Ia berniat untuk mengisi pagi yang tenang ini dengan jogging menuju tepi pantai yang tak jauh dari kawasan rumahnya. Itu kebiasaannya dulu saat masih tinggal disini.

Tapi sebelum sempat keluar dari jalan masuk perumahannya, pandangannya tertuju pada mobil yang tampak tidak asing. Mobil itu terparkir, tepat di jalan masuk perumahannya. Jujur saja banyak hal yang ia lupakan tentang tempat ini karena ia sudah lama meninggalkan Busan.

Jadi kesimpulannya diantara mobil ini memang tidak asing di memorinya karena sering melihatnya di Seoul atau memorinya perlu dibersihkan karena tidak bisa mengingat dengan baik.

Langkah kakinya yang tadinya setengah berlari mulai memelan dan karena rasa penasaran, membuatnya mendekati mobil itu tanpa pikir panjang.

Matanya menyipit setelah merasa yakin kalau itu mobil yang ia kenal, karena didalamnya ada seseorang yang juga ia kenal sedang sibuk menatap secarik kertas dengan kacamata yang bertengger di hidungnya, selain itu penampilannya acak-acakan. Tapi itu terkesan seksi menurut Seohyun.

Dalam keheningan saat Seohyun hanya mampu diam menatap pria itu. Mata mereka akhirnya bertemu. Yang membuat Seohyun sontak berbalik badan karena terkejut.

°°°

Yoongi terkekeh melihat reaksi lucu Seohyun saat terkejut karena tertangkap sedang menatapnya. Namun karena tak mau kehilangan kesempatan, secepat kilat ia segera keluar dari mobil dan menarik tangan Seohyun untuk mendekapnya erat.

Ada keheningan yang cukup lama saat itu. Tapi ada satu hal yang membuat Yoongi begitu menyukai keheningan ini. Ia bisa merasakan detak jantungnya dan detak jantung milik Seohyun berdetak sama cepatnya. Yang bisa menghasilkan harmoni suara yang sangat indah.

"Yoongi~ssi.. Bisa lepaskan aku?" pinta Seohyun pelan.

Yoongi menggeleng kemudian semakin mengeratkan pelukannya. Namun tak lama ia meregangkan pelukannya dan menatap mata Seohyun lekat-lekat. Ia tahu kalau mereka membutuhkan sebuah perbincangan kecil mengenai apa yang terjadi diantara mereka sebelumnya. Tapi untuk sekarang ia tidak butuh perbincangan itu, ia hanya ingin mengamati wajah Seohyun seperti ini.

Diam-diam mata Yoongi beralih mengamati bibir cantik milik gadis dihadapannya. Telapak tangan pria itu perlahan menangkup kedua sisi dagu Seohyun kemudian dalam keheningan yang sama ia memiringkan kepalanya berniat mengecup singkat bibir Seohyun.

Yang alhasil itu membuat Seohyun membelalakan matanya.

"Yoongi~ssi, aku—"

"OMO! YA! GOO SEOHYUN!" seru seorang wanita paruh baya dibalik tubuh Seohyun.

Seohyun yang mengenal suara itu sontak menggigit bibir bawahnya menengok ke belakangnya sambil tersenyum simpul. Sedangkan Yoongi yang ikut terkejut langsung menghadap wanita itu dan menelan salivanya pelan-pelan. Kalau dilihat dari penampilannya, Yoongi sepertinya tahu siapa wanita itu.

Wah, ia merasa seperti seorang pencuri yang ketahuan sedang mencuri sebuah ikan.

Seohyun berbisik, "Itu eomma."

°°°

Yoongi dan Seohyun dibawa masuk menuju ruang makan rumah Seohyun. Dihadapan mereka sudah tersedia beberapa jenis makanan yang sebenarnya berhasil membuat Yoongi menelan ludahnya lapar. Tapi sebisa mungkin ia membuat ekspresi biasa saja.

"Seohyun, kau masuk ke dalam kamar dan segera mandi. Ganti bajumu." titah Sooji—ibu Seohyun—dan matanya langsung beralih pada Yoongi, "Eomma, ingin bicara dengan laki-laki ini."

"Tapi, eomma" ucapan Seohyun terhenti setelah melihat tatapan super tajam milik Sooji. Kemudian tanpa pikir panjang, ia langsung beranjak pergi meninggalkan Yoongi yang menatapnya menggunakan ekspresi memelas.

"Eomma ku baik. Tenang saja."

Sepeninggalnya Seohyun. Ekspresi Sooji perlahan menghangat, seiring dengan itu Sooji tak lama tertawa. Sedangkan Yoongi hanya bisa mengerjapkan matanya karena bingung.

"Wajahmu sangat tegang. Aku tidak bisa menahan ekspresiku lagi untuk tidak tertawa." Sooji melanjutkan tawanya kemudian tersenyum manis, senyuman yang membuat Yoongi tahu darimana asal senyum manis milik Seohyun juga, "Baiklah, kita awali dengan perkenalan yang benar dulu."

"Namamu?" tanya Sooji masih dengan senyuman itu. Diujung matanya terdapat kerutan yang menandakan umurnya sudah tidak muda lagi.

"Oh? Annyeonghaseyo, ahjumma, namaku Min Yoongi." sapa Yoongi sambil menunduk sopan. Ia berusaha untuk tersenyum untuk mendapatkan kesan pertama yang bagus.

"Aigoo, kau nama yang bagus, kau juga tampan sekali. Aku bersyukur sekali Seohyun-ku mendapatkan pria sepertimu." ucap Sooji sambil menatap Yoongi kagum. "Apa pekerjaanmu?" tanyanya lagi.

"Pengacara di firma hukum swasta, ahjumma."

"Omo, pekerjaan yang bagus.." ucapnya kagum lagi. "Sudah berapa lama kalian berpacaran? Kenapa Seohyun tidak memberitahuku?"

Yoongi membuka mulutnya karena tidak bisa menjawab pertanyaan ini, ia tidak ingin mendapatkan kesan yang buruk karena berbohong, jadi mau tidak mau ia harus jujur pada Sooji.

"Ahh.. Itu.. Kami belum resmi berpacaran.. Jadi—"

"Aigoo, benarkah? Tapi kau suka anakku, 'kan? Kalau begitu sekarang saja. Aku sudah memberi kalian restu."

Yoongi mengerjapkan matanya. Kemudian karena tidak bisa menutup senyumnya lagi, ia mengangguk. "Terima kasih, ahjumma."

"Aku bersyukur sekali Seohyun bisa menemukan pasangan baru. Kau sudah dengar tentang Kim Taehyung?" tanya Sooji, suaranya terdengar hati-hati.

Yoongi mengangguk perlahan.

"Anakku mengalami patah hati yang sangat parah sejak kepergiannya. Dia anak gadis satu-satunya yang kumiliki. Tadinya kupikir aku tidak akan dapat menantu lagi." Sooji menjeda perkataannya dan melukis senyum lagi diwajahnya, "Syukurlah Seohyun menemukan penggantinya."

Seohyun perlahan keluar dari kamarnya. Pakaiannya sudah berganti menjadi pakaian santai. Atasan kaos polos berwarna hitam dengan bawahan celana pendek berwarna biru langit. Gadis itu diam didepan pintu kamarnya.

"Ah, eomma baru ingat. Eomma harus pergi ke rumah Gaeun ahjumma. Ajak Yoongi makan. Ada hal yang harus dia bicarakan."

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Vote dan commentnya ya gaiss😭

⭐⭐⭐

EPIPHANY | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang