34- Menenangkan diri

216 29 4
                                    

Vote dan comment nya ya mnieezz

⭐⭐⭐

°°°

"Taehyung~ah, apa benar kau disini?"

Setelah mengucapkan itu, Seohyun sontak tertawa kecil. Kemudian menutup wajahnya masih sambil tertawa. Gadis itu mengusal wajahnya kasar. 

"Wahh.. Aku pasti sudah gila, ck." gumamnya sambil bangkit dari duduknya, "Kalaupun kau benar disini, aku tetap tidak bisa melihatmu."

Seohyun meregangkan badannya. Berusaha menghilangkan sedikit rasa pengar yang ada.

"Hufhh.. Sepertinya aku terlalu lelah hari ini. Lebih baik aku tidur saja daripada aku semakin gila gara-gara hal ini."

°°°

Seohyun menyeruput kopinya dan tangan kanannya asyik berselancar di dunia maya. Setelah dipikir-pikir, ia sudah lama tidak membuka ponselnya dan hanya bermalas-malasan seperti ini.

Eunbi mengajaknya bertemu pagi ini di salah satu cafe dekat gedung penerbitan. Katanya ada hal yang ingin ia beritahu, dan gadis itu sudah bilang juga kalau itu kabar gembira. Pasti perihal bukunya. Semoga saja.

Cafe ini adalah cafe yang sudah lama tidak ia kunjungi. Terakhir kali ia kesini saat awal berkenalan dengan Yoongi. Kalau dingat-ingat lagi pun, pakaian yang ia kenakan masih sama. Semua serba hitam. Lengkap dengan topi dan masker hitamnya, yang sekarang ia turunkan di dagu.

Kepalanya sontak menoleh dan tangannya langsung terangkat, saat melihat Eunbi memasuki cafe itu. Wanita itu langsung mendekati Seohyun dan melepas topi gadis itu saat sudah dekat. Mulutnya baru hendak mengomel melihat gaya berpakaian Seohyun yang tidak berubah, langsung berhenti dengan mata yang mengerjap beberapa kali.

"Kepalamu kenapa?" Eunbi menyentuh plester luka yang lengkap dengan kapasnya, tertempel di dahi cantik Seohyun, "Apa ini sakit? Ya! Kenapa tidak cerita apa-apa padaku! Kau anggap aku itu siapa, hah!" ucapnya sambil menjitak dahi Seohyun, disisi lain plester luka itu.

"Aww! Itu sakit! Kenapa malah menjitak kepalaku!" gerutu Seohyun sambil menatap sebal Eunbi.

Eunbi menaruh topi Seohyun keatas meja, kemudian segera duduk dihadapan Seohyun dengan raut wajah sangat gembira. Ia lalu mengeluarkan sebuah laptopnya dari dalam tas yang ia tenteng. "Sajangnim sangat menyukai naskahmu. Dan, menginginkanmu datang ke kantor minggu ini. Jadi, hari apa kau kosong untuk membicarakan kelanjutan naskah ini?"

"Syukurlah kalau itu tidak mengecewakannya. Tapi akhir-akhir ini aku akan sibuk. Sepertinya hari Jumat bisa."

Eunbi mengangguk kencang kemudian membuka laptopnya, "Baiklah. Hari Jumat."

"Eonni, kalau ada hal penting yang perlu dibicarakan lagi, lewat telepon saja. Aku pergi dulu, ya!" Tanpa membutuhkan jawaban dari Eunbi, Seohyun segera meraih topinya diatas meja, menepuk pundak Eunbi pelan, kemudian berlari keluar cafe.

"Ya! Aku baru sampai!" seru Eunbi dan menatap kepergian Seohyun.

°°°

"Yeonjun~ah, nuna datang!"

Seohyun membuka pintu ruang inap Yeonjun dan menemukan pemuda itu sedang bermain permainan dari ponselnya diatas ranjang. Raut wajah Yeonjun berubah menjadi ceria saat melihat kehadiran Seohyun dan lebih gembira lagi saat melihat donut yang dibawa oleh Seohyun.

"Nuna!!!! Kenapa meninggalkanku sendirian tadi malam!!!" seru Yeonjun dan menatap kesal Seohyun. Gadis itu menutup pintu dan segera mendekat kearah Yeonjun memberikan sekotak donut pada pemuda itu.

EPIPHANY | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang