4- Lihat gadis itu

431 56 0
                                    

Yoongi meregangkan badannya tepat setelah client nya keluar dari cafe dan berjalan menjauhi cafe. Ia menghela nafas panjang, terdiam sebentar kemudian terlihat mulai mengetik sesuatu di laptop.

Permintaan client nya tadi sangat menyulitkannya, ia perlu mencari tahu banyak hal untuk berhasil memenangkan sidang client nya itu.

Taehyung duduk di sebelahnya setelah sedari tadi mendengarkan pembicaraan Yoongi dengan client nya tadi sambil berdiri. Ia menatap kagum Yoongi.

Pria itu masih belum mengakui keberadaan Taehyung. Tapi Taehyung juga masih bersikeras dan akhirnya bersikap seakan-akan Yoongi bisa melihatnya.

"Pekerjaanmu sebagian besar hampir sama seperti Seohyun. Dia selalu sibuk dengan laptopnya. Dia juga suka menyurvey langsung lokasi yang akan dia jadikan latar belakang bukunya. Walaupun itu hanya alasannya agar bisa mengunjungi banyak tempat bersamaku sebelum aku meninggal." ucap Taehyung dengan nada lirih di akhir ucapannya.

Tatapan Taehyung tiba-tiba berubah menjadi sendu walaupun Yoongi hanya melirik nya sebentar.

Yoongi diam-diam mendengarkan apa yang Taehyung ocehkan sedari tadi. Sejak ia masih berada di kantornya, ia pergi sebentar ke kantor client nya sampai ia dan client nya memutuskan untuk meeting di cafe ini, Taehyung sebagian besar bercerita tentang Seohyun. Ia merasa sebentar lagi ia akan tahu baik-buruk gadis itu jika Taehyung terus-terusan mengoceh tentang hal ini.

Sayangnya Yoongi masih bersikeras untuk berpura-pura tidak mengakui keberadaan Taehyung. Jadi ia tidak bisa mengatakan apa-apa pada Taehyung.

Suara dentingan bel memenuhi seisi cafe. Yoongi masih fokus pada laptopnya. Tak peduli. Tapi kemudian Taehyung terlihat kegirangan.

"Terserah kau mendengar ku atau tidak. Tapi lihat gadis itu. Itu Seohyun! Tak biasanya dia keluar rumah."

Seketika Taehyung menghilang dan sudah muncul kembali di sebelah Seohyun kemudian terlihat berbicara dengan gadis itu seolah-olah dirinya bisa dilihat Seohyun.

Yoongi masih melanjutkan actingnya. Tapi secara otomatis tatapannya mengarah pada Seohyun yang memasuki cafe dengan membawa pakaian serba hitam juga topi yang menutupi wajahnya. Dengan pakaian seperti itu, ia bisa saja dituduh sebagai pencuri.

Mereka pasangan yang serasi.

°°°

"Iya, eonni, aku sudah keluar apartment ku. Kau tidak perlu ke rumahku."

"Aku sedang ada urusan sebentar. Kau tunggu saja disana. Jangan pergi sebelum aku sampai kesana! Awas saja."

"Ne, eonni, aku sudah sampai. Aku tutup ya."

Seohyun memasukkan ponselnya ke dalam kantong hoodie nya kemudian mendorong pintu kaca cafe.

Bau kue dan kopi langsung memenuhi indra penciumannya. Sebuah kenikmatan tersendiri untuknya yang sangat menyukai kopi. Kenikmatan yang sudah lama tak ia rasakan.

Sungguh. Ia sangat merindukan bisa keluar rumah seperti ini. Padahal atas keinginannya sendiri ia tidka mau keluar rumah. Matanya mencari tempat kosong yang bisa ia duduki dan menemukan satu tempat kosong.

Yoongi berada di sebelahnya mejanya.

Langkah Seohyun terhenti saat matanya menangkap sosok Yoongi yang sedang fokus dengan laptopnya. Ia benci kalau ada orang yang mengenalnya berada di dekat nya. Tapi sepertinya Yoongi tidak akan peduli dengan adanya Seohyun.

Pria itu bahkan tidak merespon apa-apa saat Seohyun mulai duduk. Seakan-akan mereka tidak saling kenal. Itu cukup bagus. Karena Seohyun tidak suka beramah tamah seperti kemarin.

°°°

Taehyung duduk di hadapan Seohyun dan menatap mata gadis itu dengan senyum yang tak kunjung hilang. Yoongi sekilas menatap mata Taehyung. Matanya menyiratkan adanya kebahagiaan bercampur dengan rasa penyesalan. Mungkin rasa penyesalan itu datang karena Taehyung harus meninggalkan Seohyun dengan kematiannya.

Padahal Taehyung tidak meninggalkan gadis itu sama sekali.

Sudah 1 jam berlalu dan Seohyun masih fokus dengan naskah novel di laptopnya. Karena tak biasanya Seohyun keluar dari rumahnya seperti sekarang ini, Taehyung yakin kalau sekarang Seohyun sedang menunggu seseorang.

Mungkin editornya.

Tiba-tiba seorang wanita menyapa Seohyun sambil duduk di kursi depan Seohyun. Secara otomatis Taehyung menghilang dan muncul lagi di kursi di hadapan Yoongi.

"Seohyun~ah! Maaf aku lama. Aku tidak tahu kalau akan selama ini. Namjoon menyuruhku untuk menemaninya sampai kegiatannya selesai." sapa seseorang. Seohyun mendongak untuk memastikan seseorang yang duduk di hadapannya.

"Ah, Eunbi eonni. Aku bosan sekali disini tadi. Tidak ada ide yang masuk ke kepalaku." Seohyun menggembungkan pipinya dan menghela nafas.

Hwang Eunbi meraih topi yang Seohyun kenakan hingga seluruh wajahnya hampir tertutup, dan melepaskan topi Seohyun. Wajah Seohyun terlihat terkejut saat Eunbi melepas topi sehingga orang dapat melihat wajahnya.

"Kau jangan memakai topi saat di tempat seperti ini. Nanti orang akan mengiramu sebagai hacker atau orang-orang jahat lainnya." Eunbi menatap pakaian Seohyun kemudian membuka mulutnya terpana, "Lagipula, ya..., kenapa tema pakaianmu hitam-hitam begini? Jika ada orang yang menuduhmu pencuri, aku tidak akan heran."

"Kau berlebihan, eonni. Lebih baik membantuku untuk menemukan ide cerita supaya kau tidak marah-marah lagi karena naskah ku belum juga selesai." Seohyun kesal karena Eunbi terus-terusan mengomentari cara berpakaiannya.

°°°

Taehyung mengamati pembicaraan Seohyun dan Eunbi dengan seksama. Ia tersenyum tipis.

"Seohyun tidak suka kalau ada orang yang mengomentari cara berpakaiannya." monolog Taehyung, tapi kemudian pandangannya beralih pada Yoongi yang kini sedang membuka lembaran-lembaran kertas pentingnya.

"Apa sulitnya mengakui keberadaan ku, sih? Aku tidak menyuruhmu melakukan hal yang aneh." Taehyung memutar bola matanya malas dan secara sinis mengatakan, "Pantas saja Seohyun kesal kemarin."

Yoongi menghentikan aktivitas membuka lembaran-lembaran kertasnya tadi.

Seohyun kesal? Memangnya salahku apa?

Taehyung kembali melihat Seohyun dan Eunbi yang kini sedang sibuk dengan pembicaraan naskah novel Seohyun.

"Asal kau tahu. Seohyun itu penulis yang hebat. Dia sudah menulis 6 buku dalam 4 tahun karirnya, dan semua bukunya laku keras di pasaran." Taehyung membicarakan hal itu dengan nada lirih.

Jiwa pengamat Yoongi terpanggil. Itu adalah suatu prestasi yang mengagumkan, tapi ia mengatakannya dengan nada lirih. Berarti ada suatu hal yang terjadi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°°

EPIPHANY | Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang