Seohyun hanya mengangguk-angguk pelan kemudian matanya tiba-tiba beralih mengamati keseluruhan rumah Yoongi.
"Kau punya banyak buku? Kenapa tidak bilang?"
Gadis itu berjalan menuju rak buku milik Yoongi dan mengamatinya satu persatu. Ia hanya bisa terpana saat melihat buku-buku yang cukup tebal itu.
Sedangkan Yoongi yang merasa kalau Seohyun sudah tidak berada di belakangnya lagi melihat sekilas gadis itu dan menyudahi aktifitas menyuci piringnya. Pria itu mendekati Seohyun.
Seohyun terdiam setelah menyadari kalau Yoongi memiliki salah satu bukunya. Ia mengambil buku itu dan dengan ekspresi bingung ia menatap Yoongi.
"Sejak kapan kau punya buku ini?" interogasi Seohyun. Gadis itu menahan tawa saat melihat tingkah gelagapan Yoongi.
"Ah, itu aku membelinya.." Yoongi berniat mengelak namun melihat ekspresi Seohyun ia hanya bisa mengelak, "Iseng saja."
"Ohhhh iseng? Oke oke, baiklah." ucap Seohyun sambil mengangguk-angguk mengerti, "Jadi, bagaimana buku—"
Tanpa aba-aba tangan Yoongi menarik pinggang Seohyun dan membawa gadis itu dalam dekapannya. Mata Seohyun terbelalak dan buku novel yang berada ditangannya terlepas begitu saja.
Setelah beberapa detik mata dan nafas mereka bertemu, Yoongi tersenyum tipis sambil masih mengamati wajah Seohyun.
"Ekhm," Seohyun menjernihkan tenggorokannya juga mencegah otaknya memikirkan hal yang tidak-tidak tentu saja, "Ada apa?"
Mata Yoongi fokus menatap manik mata Seohyun kemudian turun ke bibir cantik milik Seohyun, "Menurutmu apa yang akan terjadi setelah ini?"
Suhu ruangan tiba-tiba naik. Manik mata mereka masih bertemu sampai tiba-tiba wajah Yoongi mendekat dan bibir mereka bertemu seketika. Ada kejut yang kuat yang Seohyun temukan pada sekujur tubuhnya saat Yoongi mendaratkan bibirnya dengan pas di lekuk bibir gadis itu.
Wah, Seohyun sudah lama tidak merasakan kejut yang seperti ini. Sedangkan Yoongi yang masih fokus pada kegiatannya berusaha menekan dan menerobos lidah untuk menguasai ruangan hangat di dalam bibir gadis itu.
Tubuh pria itu semakin memanas ketika Seohyun meremas rambut belakang Yoongi. Hal itu membuatnya semakin menggerakan bibirnya dan menangkup kedua sisi wajah Seohyun.
Pria itu bisa semakin gila, jika saja kesadarannya tidak tiba-tiba datang ke kepalanya dan akhirnya menghentikan tangannya yang mulai memegang ujung baju yang ia kenakan.
Min Yoongi menarik dirinya dengan terpaksa kemudian ia mengambil napas singkat. Mengakhiri kegiatan singkat itu dengan menyentuhkan keningnya pada kening Seohyun yang membuat mereka saling berbalas embusan napas hangat.
°°°
Yoongi membenarkan letak kacamatanya dan matanya beralih mengamati wajah gadis yang sedang sibuk dengan laptopnya juga di sampingnya. Mereka sedang duduk di sofa ruang tengah, saling bersebelahan namun fokus dengan pekerjaan masing-masing. Dengan berkas-berkas penting Yoongi berserakan di atas meja ruang tengah.
"Sedang apa?" tanya Yoongi iseng. Padahal sudah jelas Seohyun sedang merevisi naskahnya.
"Sedang berada di dunia paralel." jawab Seohyun asal.
Yoongi tertawa kecil kemudian tangannya mengelus puncak kepala Seohyun gemas, "Kau suka pekerjaanmu?"
"Tentu saja. Kau?"
"Lumayan."
Mendengar jawaban Yoongi, spontan Seohyun menghadap Yoongi bingung, "Kenapa 'lumayan'? Itu terdengar kurang memuaskan bagiku."
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY | Min Yoongi
Fanfiction"Halo, kau bisa melihatku, 'kan?" Itu yang dikatakan hantu laki-laki pertama yang Yoongi lihat saat pindah ke apartement barunya. Hantu itu meminta tolong untuk bisa menjaga kekasihnya agar ia bisa tenang di alam sana. Tapi menjaga wanita dalam kamu...