Selamat membaca -Istri Kai
👹🤖🤡
"Halo Kai, kamu lagi apa?"
"Oh, lagi rebahan. Udah mandi belum?"
"Kok belum? Meskipun kamu nggak mandi seabad juga tetep ganteng, tetep aja harus mandi."
"Nah, gitu dong, nurut. Kan jadi makin sayang."
"Love you too Kai."
"Udah, ya, Oni mau balik ke dunia nyata."
Leoni melepaskan handphone dari telinganya dengan cekikikan sendiri. Gadis itu memegang dahinya. Hangat. Pantas saja ia merasa begitu gila hari ini. Halunya semakin menjadi sejak pulang sekolah tadi.
"Kayaknya Oni kecapekan, deh." Leoni merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Kepalanya mendadak terasa pusing. Akhir-akhir ini, semenjak Leoni berjualan cilok, dia selalu bangun pukul dua dini hari. Tentu saja membuat jam tidurnya berkurang.
"Coba disini ada Kai, Sehun, Chanyeol, D.O, Suho, Xiumin, Lay, Chen, Baekhyun, pasti Oni langsung seger." Leoni mencebikkan bibirnya. Setiap hari, dia selalu berharap kalau halunya selama ini bisa menjadi nyata.
"Oh iya, Chen kan udah punya bini sama anak, kasihan ah, ntar Oni malah dikatain pelakor. Kayak di drama The World of the Married yang lagi viral itu. Bisa rusak citra Oni sebagai penyandang cewek paling kiyud di dunia." Leoni memejamkan matanya. Ingin cepat-cepat pergi ke alam mimpi berharap dapat bertemu suami-suaminya disana.
Baru saja dalam perjalanan menuju alam mimpi, teriakan dari Mak Lampir di depan pintu kamarnya membuat Leoni harus kembali membuka matanya.
"Leoni! Buka pintunya cepat!"
Ibu tirinya itu sama sekali tidak mempunyai kesabaran. Bahkan sekarang wanita itu menendang-nendang pintu kamar Leoni dengan keras. Untung terbuat dari jati yang kokoh.
Leoni membuka pintunya dengan malas. Saat pintu itu berhasil terbuka, Mak Lampir itu melemparkan beberapa potong pakaian ke wajahnya.
"Kamu apakan baju saya?! Kenapa bisa gosong begini?!" hardik Nadira--ibu tiri Leoni.
Leoni melihat beberapa potong baju yang gosong dan robek-robek akibat ulahnya. Gadis itu menahan tawanya. Dia memang sengaja membiarkan baju-baju itu gosong karena waktu menyetrikanya, Leoni menyempatkan diri untuk menonton MV EXO. Memang siapa yang suruh membuat Leoni kesal?
"Nggak sengaja," jawab Leoni enteng.
"Gampang banget ya, kamu ngomongnya. Saya nggak mau tahu, ganti semua kerugian dari baju-baju mahal saya!" balas Nadira.
Leoni memutar bola matanya malas. "Uang papa Oni, kan?"
Plakk
Tamparan mulus mendarat di pipi bagian kiri Leoni. Gadis itu memegang pipinya yang terasa kram dan perih. Tanpa disangka, Nadira melepaskan ikat pingganya lalu mulai menyabetkannya ke tubuh Leoni.
"Berani kamu menantang saya, hah?!"
Seperti orang kesetanan, Nadira memukulkan ikat pingganya ke tangan Leoni. Gadis itu menjerit kesakitan merasakan perih yang begitu dalam. Ibu tirinya itu memang kejam, sama sekali tidak berperikemanusiaan.
Plak
"Itu hukuman dari saya! Kalau sampai kejadian ini kamu ulangi lagi, jangan harap kamu kembali menginjakkan kaki di rumah ini!"
Setelah mengatakan itu Nadira pergi dari hadapan Leoni yang menangis tersedu di lantai. Gadis itu menatap tangannya yang gemetar. Leoni yakin, setelah ini tangannya akan memar berwarna merah kebiruan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO
Teen FictionLeonardo Marcelino, sering dijuluki -Singanya Andromeda. Aura tajam miliknya seakan membuat gentar semua orang yang ingin mendekatinya. Keramaian adalah hal yang paling tidak disukainya. Menurut Leo, hidup tenang jauh lebih menyenangkan. Kehidupanny...