Bukan aku yang ingin pergi,
melainkan kamu yang tak ingin disinggahi
•
•
•
•
•
Happy ReadingLeo melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam enam empat puluh lima menit. Ia rasa lima belas menit cukup untuk perjalanan menuju rumah Leoni. Kesepakatan sore tadi telah keduanya setujui dan Leo tak mungkin mengingkari. Ya, walaupun dirinya juga merasa lelah karena sepulang sekolah Leo harus berkutat di kantor.
Pemuda itu segera menjalankan motornya menuju rumah Leoni yang tak terlalu jauh dari rumahnya. Saat Leo keluar dari gerbang rumahnya, matanya tak sengaja melihat siluet seseorang yang entah siapa itu.
Namun orang itu terlihat buru-buru pergi setelah berhasil kepergok olehnya. Leo mengerutkan keningnya. Gerak-gerik orang seperti itu memang patut dicurigai.
Tapi, siapa?
♐♐♐
Satu menit lamanya Leo menunggu di depan pintu besar yang terbuat dari kayu jati di depannya ini. Satu menit. Tapi yang Leo rasakan seperti menunggu selama satu abad. Menunggu termasuk kedalam hal yang tidak disukainya.
Baru saja Leo ingin memencet bel rumah Leoni lagi, sosok gadis berinisial Leoni itu muncul dengan tiba-tiba di depannya.
"Oni lama, ya?" sesal Leoni karena telah membuat Leo menunggu karenanya.
"Banget," jawab Leo. Tanpa basa-basi pemuda itu segera berjalan menuju motornya. Tak baik membuang-buang waktu seperti ini. Masih ada banyak hal lain yang harus dirinya urus.
Leoni melotot memandang Leo. Ia pikir pemuda itu akan berkata 'Nggak papa' tapi ternyata kenyataan memang tak seindah ekspetasinya. Dengan segera Leoni berjalan menghamipiri Leo yang sudah siap di atas motornya.
Gadis itu menerima sodoran helm dari Leo. "Makasih, Singa," ucapnya setelah selesai memakai helm. Leoni naik ke atas motor Leo dengan susah payah.
"Ayok berangkat!" seru Leoni semangat setelah berhasil naik ke atas motor Leo.
♐♐♐
Setelah menebak-nebak selama perjalanan tadi, akhirnya Leoni tahu kemana Leo membawanya pergi. Gadis itu menatap takjub sebuah cafe yang akan menjadi tempat belajarnya bersama Leo.
"Tempatnya rame, emang Leo nggak keganggu?" tanya Leoni saat menyadari bahwa cafe ini ramai pengunjung. Mungkin sudah menjadi tradisi, Leo pergi meninggalkannya tanpa mau menjawab pertanyaannya. Yang bisa Leoni lakukan hanyalah berjalan membuntutinya. Seperti biasanya. Pembantu dengan majikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO
Teen FictionLeonardo Marcelino, sering dijuluki -Singanya Andromeda. Aura tajam miliknya seakan membuat gentar semua orang yang ingin mendekatinya. Keramaian adalah hal yang paling tidak disukainya. Menurut Leo, hidup tenang jauh lebih menyenangkan. Kehidupanny...